Berkembangnya kebutuhan perjalanan wisata sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat, turut meningkatkan permintaan masyarakat untuk berwisata. Hal ini memunculkan tren perjalanan yang baru dan variatif. Demikian hal pokok yang terutarakan pada Webinar Nasional 2024, bertajuk “Tren Perilaku Wisatawan dan Perjalanan di Indonesia Selama Liburan 2024”. Program kolaborasi tahunan tiket.com bersama Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf RI ini merupakan komitmen keduanya, dalam mendukung pertumbuhan industri pariwisata melalui analisis data yang komprehensif.
George Hendrata, Chief Executive Officer tiket.com menyampaikan, “Kembali hadir di tahun ke-empat, kolaborasi strategis antara tiket.com bersama dengan Kemenparekraf ini, kami jalankan sebagai langkah penting dalam membaca dan memetakan tren pariwisata untuk membantu pemerintah merumuskan kebijakan yang lebih efektif. Dengan menyajikan data yang relevan dan prediksi yang akurat, kami optimis sektor pariwisata Indonesia akan terus berkembang pesat di tahun mendatang.”
Data dan tren yang disampaikan diharapkan dapat memberikan acuan untuk mengantisipasi perubahan pola konsumen dan memberikan pandangan yang lebih mendalam terkait potensi pertumbuhan pariwisata Indonesia. “Melalui pemaparan hasil riset, kami berharap ini dapat menjadi bukti nyata komitmen antara tiket.com bersama Kemenparekraf untuk mendorong sektor pariwisata dan menjadi bagian penting dalam kajian pemerintah untuk merumuskan kebijakan pariwisata di Indonesia ke depan,” tutur Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com.
Wisatawan Kelas Menengah
Sebagai pembicara kunci, Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengungkapkan pencapaian sektor pariwisata nasional diketahui mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan mendapatkan pengakuan dari pasar global.
Pengakuan yang dimaksud adalah naiknya peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF). Menurut Sandi, hal ini adalah salah satu capaian target terbesar di bidang pariwisata Indonesia. Pada tahun 2024, TTDI Indonesia menjadi berada di posisi 22 dari 119 negara di dunia atau naik 10 peringkat dibanding tahun sebelumnya.
“Kemitraan kami bersama tiket.com telah membantu Kemenparekraf RI dalam mencapai target industri pariwisata, dimana tiket.com selalu mendukung kami dalam memberikan data menarik mengenai perilaku wisatawan. Pencapaian pariwisata yang telah kami capai bersama, ditopang oleh data-data yang diberikan tiket.com, mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada,” ujar Sandiaga.
baca juga: Hingga Juli 2024, Lebih Dari 7 Juta Wisatawan Mancanegara Datang ke Indonesia
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2023 terjadi penurunan jumlah kelas menengah, dari 23% menjadi 18,82% terhadap total penduduk di Indonesia. Hal ini harus menjadi perhatian karena masyarakat kelas menengah dianggap berpotensi menjadi penopang perekonomian di tengah tantangan ekonomi global. “Karena itu Kemenparekraf mendorong program-program yang disesuaikan, salah satunya produk desa wisata,” ujar Sandiaga.
Namun Sandiaga optimistis minat masyarakat terutama dari kelas menengah untuk melakukan perjalanan berlibur tetap tumbuh di tengah tantangan ekonomi yang ada. “Perjalanan atau paket wisata yang dipilih adalah yang lebih terjangkau, yang masuk ke budget mereka, terutama bagi Gen-Z dan milenial. Wisata yang masuk ke budget mereka akan semakin populer,” katanya.
Destinasi Wisata Favorit
Berdasarkan riset tersebut, bahwa pada semester 1 2024, perjalanan liburan masyarakat Indonesia mengalami peningkatan, baik untuk domestik maupun perjalanan luar negeri. Hal ini disebabkan oleh momen hari libur nasional, cuti bersama, juga libur sekolah, dengan total hari libur mencapai 27 hari.
Pada periode liburan high season ini, opsi transportasi yang diminati masyarakat semakin beragam. Jelang periode libur lebaran, masyarakat cenderung untuk memilih menggunakan transportasi darat. Sedangkan pada periode libur sekolah, penggunaan bus dan kereta api menjadi favorit.
Untuk perjalanan domestik, periode berlibur masyarakat berlangsung selama rata-rata enam hari, dengan destinasi wisata favorit adalah Bali, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk perjalanan internasional, periodenya berlangsung selama rata-rata 15 hari.
Destinasi melancong ke luar negeri ini, kebanyakan bersifat short-haul dan medium-haul atau yang jarak tempuhnya relatif pendek dan sedang. Destinasi short-haul yang paling banyak diminati adalah Malaysia, Singapura, dan Thailand, adapun medium-haul yaitu Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Hong Kong. Sedangkan untuk long-haul, Turki dan Arab Saudi menjadi semakin populer, sementara pada kategori ultra long-haul, Amerika Serikat menjadi destinasi favorit.
“Pelancong kini cenderung memilih perjalanan yang lebih lama dan berkualitas, dengan preferensi pada destinasi yang mudah diakses dan terjangkau,” jelas Addin Maulana, Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Gaery mengungkapkan bahwa peningkatan ini berpengaruh terhadap jumlah pemesanan di tiket.com. “tiket.com mencatat ada peningkatan pada sejumlah produk di setiap periode libur semester 1 2024. Seperti pada musim libur awal tahun, tercatat produk aktivitas rekreasi meningkat 27%. Sementara saat musim libur Lebaran, produk transportasi meningkat 60,6%, lalu pada musim libur sekolah, produk akomodasi meningkat 43,5% year-on-year,” katanya.
Tiket Pilihan Wisatawan
Hasil riset dari tiket.com tersebut juga menjelaskan sejumlah tren melancong yang tengah digemari masyarakat di tahun 2024, yakni wisata budaya, alam, olahraga, dan berkelanjutan (sustainable tourism).
Selain itu, pun ditemukan bahwa harga tiket ke destinasi di wilayah Indonesia timur cenderung lebih tinggi. Sebaliknya, untuk destinasi wilayah tengah Indonesia, harganya cenderung lebih rendah. Harga tiket penerbangan domestik terendah mencakupi destinasi ke Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, dan Lampung. Sedangkan untuk tarif kamar terendah terdapat di Sulawesi Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Jelang periode liburan atau high season, ditemukan atraksi favorit pelancong meliputi tengara, museum, teater, serta atraksi keluarga seperti water park, playgrounds, dan taman hiburan. Pelancong juga semakin tertarik mengunjungi atraksi-atraksi populer yang turut berkontribusi pada peningkatan pemesanan akomodasi dan lama tinggal. “Penemuan data ini dapat membantu pemerintah dalam memahami pola perilaku turis dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif, khususnya dalam mempromosikan pariwisata nasional,” tambah Addin.
Teknologi tentu mengambil peran penting dalam mendukung perkembangan industri pelesiran terutama dalam menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin berlibur. Untuk itu, tiket.com telah menghadirkan ragam inovasi produk, program promo menarik, hingga mengeksplorasi peluang kerjasama dengan berbagai mitra untuk memperkuat layanan dan produk yang dimiliki.
baca juga: Kampanye “Keep The Wonder” untuk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Berkelanjutan
Wisata Berkelanjutan
Ke depan, Sandi menerangkan, turisme Indonesia akan dikembangkan dengan prinsip berkelanjutan untuk meningkatkan kualitasnya, baik untuk destinasi juga pelancong yang berkunjung.
Seiring dengan kebijakan Parekraf Hijau dari Kemenparekraf, serta berdasarkan tren yang ada, tiket.com ikut serta dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Antara lain dengan menghadirkan program tiket Green dan Jagoan Pariwisata. tiket Green memudahkan wisatawan untuk memilih opsi perjalananan yang lebih ramah lingkungan, sementara Jagoan Pariwisata merupakan program pendampingan kepada UMKM di desa-desa wisata untuk memaksimalkan potensi pariwisata yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari Ekosistem Blibli Tiket, tiket.com sudah menerapkan praktik ESG dalam kegiatan bisnisnya melalui program Blibli Tiket ACTION.