Secara resmi, pembangunan apartemen The Pakubuwono Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), dimulai. Prosesi peletakkan batu pertama atau ground breaking dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Kamis, 21 Desember 2023.
Ini adalah salah satu kegiatan yang dilakukan Kepala Negara di ibukota negara baru yang berlokasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu, dalam kunjungan kerjanya sejak Rabu, (20/12).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan menyambut baik pembangunan apartemen yang dinilai memiliki konsep hijau yang selaras dengan konsep IKN. “IKN ini dibangun dengan konsep kawasan yang hijau, lingkungan yang hijau, dan gedungnya harus gedung yang hijau–green building,” ujar Presiden.
Merangkum dua tower dan dengan investasi senilai kurang lebih Rp1 triliun, the Pakubuwono Nusantara akan menghadirkan hunian berstandar internasional yang ramah lingkungan. Juga akan menyematkan teknologi terkini pendukung kenyamanan dan efisiensi penghuninya kelak.
baca juga: Nusantara, Kota Pertama di Indonesia yang Punya Peta Jalan Menuju Kota Bebas Emisi Karbon
Mengapresiasi desain dan gambar rencana The Pakubuwono Nusantara, Kepala Negara berharap pembangunan apartemen ini akan memicu pengembang lain untuk ikut membangun di IKN dengan konsep hijau.
Bus Listrik
Tidak saja lingkungan, transportasi yang dikembangkan pun harus berkonsep hijau. Untuk itu pada hari yang sama, Presiden meluncurkan secara resmi transportasi ramah lingkungan di IKN. Sistem transportasi publik berbasis listrik di IKN yang dikembangkan oleh Bluebird Group ini memiliki nilai investasi sebesar Rp250 miliar. Yakni berupa bus rapid transit listrik untuk mendukung layanan perkotaan, taksi listrik, mobil rental listrik, serta bus jurusan dari Balikpapan ke IKN.
Tidak hanya moda tranportasi, kelengkapan sarana pendukung lainnya yang akan dikelola secara terintegrasi juga akan disiapkan. “Bluebird Group juga akan melengkapi sarana pendukung yang dikelola secara terintegrasi dengan menggunakan teknologi pintar, seperti penyediaan halte, park and ride, transfer point depo, dan charging point,” tambahnya.
Hotel Bintang 3 dan 5
Pada hari yang sama Presiden juga melakukan prosesi peletakkan batu pertama BSH Community Hub. Sebuah hotel bintang tiga yang dilengkapi restoan ini dikembangkan oleh PT Karya BSH Mandiri.
Direktur PT Karya BSH Mandiri Hariadi menjelaskan nilai investasi BSH Community Hub sebesar Rp370 miliar. Proyek ini dibangun dalam dua tahap; tahap pertama berupa pembangunan Hotel BSH Qubika (200 kamar) dan gedung pertemuan (kapasitas 1.500 orang) serta restoran (kapasitas 400 kursi). Sementara pada tahap kedua berupa pembangunan apartemen dan food court area. “Target penyelesaiannya pada Juli 2024 nanti,” kata Hariadi.
Presiden berharap,” BSH Hub Community ini akan menjadi tempat berkumpul, tempat pertemuan yang membuat fasilitas yang ada di IKN ini semakin lengkap.”
baca juga: Minat Investasi Di IKN Masih Tinggi, Peminat Mencapai 320 LoI
Sementara itu, satu hari sebelumnya, Presiden melakukan peninjauan proyek Hotel Nusantara yang prosesi ground breaking-nya sudah dilakukan September 2023 lalu. Saat ini pembangunan sudah 34%, dan Presiden menyatakan optimis hotel ini dapat rampung dan digunakan pada Agustus 2024.
Hotel Nusantara ini akan seluas 20.164 m2 dengan tinggi bangunan mencapai 43,10 meter. Terdiri dari sembilan lantai, hotel ini akan memiliki 191 kamar yang terbagi dalam enam tipe kamar. Yakni, Premier Twin sebanyak 61 unit, Premier King (102 unit), Junior Suite (14 unit), Executive Suite (12 unit), Disable Room dan President Suite masing-masing sebanyak 1 unit.
Pembangunan hotel ini merupakan hasil investasi konsorsium yang diinisiasi oleh Agung Sedayu Group (ASG) yang terdiri dari sembilan perusahaan swasta dalam negeri. Nilai investasinya mencapai Rp20 triliun.
Miniatur Hutan Tropis
Pada hari yang sama, Presiden juga melakukan penanaman dan peninjauan lokasi Miniatur Hutan Hutan Tropis Nusantara. Miniatur hutan ini dikembangkan oleh Otorita IKN sebagai wujud komitmen atas pembangunan IKN yang mengalokasikan 65% wilayah IKN sebagai kawasan lindung dan pelaksanaan reforestasi untuk pemulihan ekosistem hutan.
Miniatur Hutan ini yang dikembangkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN ini bermitra dengan tiga pengusaha swata (PT Tirta Investama, PT ITM dan PT MHU) dan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda.
Menurut Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Miniatur Hutan Hujan Tropis ini dapat dianggap sebagai sebuah living lab transformasi hutan tanaman monokultur menjadi hutan tropis. Sebagaimana diketahui, sebagian besar lokasi KIPP dulu adalah areal hutan tanaman industri yang didominasi tanaman eukaliptus.
“Kami menginginkan ada basis ilmiah yang kuat dalam pembangunan di IKN. Demikian pula untuk kegiatan reforestasi. Semua pihak dapat belajar dari proses perubahan yang berlangsung. Saat ini kemitraan baru dengan pihak-pihak yang tadi disebutkan. Ke depan akan dilakukan kemitraan dengan lembaga riset, perguruan tinggi lain di Indonesia dan dari luar negeri. Kami sudah menerima tawaran dari perguruan tinggi terkemuka di Belanda untuk pengembalian keanekaragaman hayati di IKN,” tukas Bambang.
Bambang menambahkan, bahwa kegiatan reforestasi ini bisa dijadikan salah satu bentuk kontribusi dunia usaha dalam pembangunan di IKN. Paket insentif pengurangan pajak misalnya, akan menjadi tawaran lain yang diberikan pemerintah. Tidak hanya itu, publik juga terbuka untuk berperan dalam kegiatan reforestasi di IKN melalui berbagai mekanisme dengan beragam inisiatif.