Otorita IKN Lanjutkan Kolaborasi dengan Tony Blair Institute untuk Wujudkan Nusantara jadi Pusat Riset dan Teknologi

Bagikan

Dalam rangka melanjutkan kolaborasi untuk terus mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menjalin kerjasama dengan Tony Blair Institute (TBI) for Global Change. Prosesi penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antar dua lembaga tersebut, telah dilakukan di Jakarta, (18/3).

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono mengatakan MoU ini akan mendukung mewujudkan visi Nusantara menjadi kota yang inklusif dan berkelanjutan. Kota yang memperhatikan kesejahteraan dan perkembangan serta menyediakan akses ke penelitian dan inovasi serta layanan pendidikan tingkat dunia. Bambang juga mengatakan, kolaborasi ini akan membantu mengidentifikasi lebih banyak peluang investasi yang dapat mempercepat pembangunan Nusantara.

“MOU ini menjadi tonggak sejarah dalam memperkuat dedikasi kami terhadap kolaborasi berkelanjutan yang akan menghasilkan upaya yang lebih bermanfaat dalam mewujudkan Nusantara sebagai kota kelas dunia untuk semua,” ungkapnya

baca juga: Wonderful Indonesia Hadir di Pameran Pariwisata CAExpo-TE 2023, Tiongkok

Dalam kolaborasi ini, Bambang menerangkan ada empat aspek utama dan peluang kerja sama strategis lainnya. Pertama, peningkatan sektor pendidikan melalui kolaborasi antar institusi perguruan tinggi. Kedua, pengembangan sektor kesehatan terkait uji klinis, riset dan pengembangan. Ketiga, pengembangan potensi investasi dengan menyusun rencana bisnis strategis, fasilitasi investasi asing, dan strategi komunikasi. Keempat, pembangunan kota melalui studi banding ke kota-kota masa depan di dunia.

Semua itu, tambah Bambang, sejalan dengan tujuan dari IKN Nusantara. “Pengembangan zona riset dan inovasi juga sejalan dengan tujuan Nusantara untuk menjadi laboratorium hidup, yang memberikan peluang unik bagi para mitra untuk menerapkan konsep dan pengetahuan baru mereka dalam menciptakan kota yang layak huni dan dicintai,” ujarnya.

Bambang mengatakan pusat riset ini akan bermanfaat bagi perusahaan rintisan atau start up untuk berkembang. Yang mana kemudian bisa memunculkan suatu ide bisnis baru dari lokasi ini. Perusahaan-perusahaan rintisan itu akan mendapat mentor yang tepat, hingga membangun jaringan di pusat riset Nusantara.

baca juga: Bisa Kok Jakarta Jadi Kota yang Layak Huni dan Berkelanjutan

“Saya juga percaya bahwa zona ini tidak hanya akan menghasilkan teknologi mutakhir, namun juga ramah lingkungan, yang akan membantu kita memanfaatkan sumber daya alam kita,” tambah Bambang. Di mana pemanfaatan sumber daya akan lebih efisien, melestarikan keanekaragaman hayati, hidup selaras dengan alam dan budaya, serta, “Berkontribusi terhadap tantangan perubahan iklim global,” sambung Bambang.

Adapun Tony Blair, Executive Chairman TBI yang juga mantan Perdana Menteri Britania Raya, menyatakan bahwa langkah kerja sama ini bisa mengangkat posisi Indonesia di dunia. Mengingat IKN Nusantara akan menerapkan konsep penuh teknologi dan ramah lingkungan.

“Karena kita tahu teknologi merevolusi segalanya dan memiliki pusat di Nusantara, pusat penelitian dan inovasi serta teknologi kelas dunia akan menjadi bukti besar komitmen dan visi Indonesia di abad ke-21,” tandasnya.

Artikel Terkait

Leave a Comment