Hunian Tetap Tahap 3 dari Brantas Abipraya untuk Korban Gempa Bumi Cianjur Mulai Dihuni

Bagikan

Sebanyak 190 unit hunian tetap (huntap) untuk para penyintas korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, yang dibangun oleh PT Brantas Abipraya (Persero), kini sudah mulai dihuni. Rumah-rumah tersebut berlokasi di Desa Babakankaret, Kecamatan Cianjur, adalah tahap III dari pembangunan huntap sebagai upaya relokasi masyarakat agar dapat pindah ke kawasan yang lebih aman.

Pembangunan itu sendiri adalah bagian dari kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi ini, untuk terus berupaya agar masyarakat yang terdampak bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, bisa segera tinggal di hunian yang layak.

“Pembangunan Huntap merupakan wujud nyata bahwa negara benar-benar hadir untuk membantu masyarakat dalam penyediaan hunian layak pasca bencana alam. Kami juga menggunakan teknologi pembangunan rumah tahan gempa RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) untuk mengantisipasi jika bencana alam terjadi sewaktu-waktu,” jelas Purnomo, Direktur Operasi II Brantas Abipraya, seperti disampaikan pada rilisnya, (18/2).

Huntap tahap III ini dibangun di atas lahan seluas 2,7 hektare, dan sudah dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) yang memadai. Berupa rumah seluas 36 m2, yang masing-masing rumah memiliki ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur.

Sebelumnya, Brantas Abipraya telah menuntaskan pembangunan Huntap Tahap I dan Tahap II. Huntap Tahap I berlokasi di Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit, dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar, sementara Tahap II dibangun di atas lahan seluas 1,9 hektar, dengan total 151 unit di Kecamatan Mande.

Lewat pembangunan huntap ini Brantas Abipraya menunjukkan keseriusannya untuk selalu hadir membangun negeri, salah satunya dengan membangun kembali infrastruktur di Cianjur, Jawa Barat pasca terkena bencana gempa yang terjadi pada 21 November 2022 lalu.

“Brantas Abipraya selalu mengutamakan keunggulan mutu dan kualitas bangunan di seluruh infrastruktur yang sedang dibangun. Semoga hunian ini dapat memberikan kehidupan yang nyaman dan layak untuk masyarakat yang menjadi korban bencana gempa di Cianjur,” kata Purnomo.

Dari Perluasan Sungai hingga Pracetak

Untuk diketahui, PT Brantas Abipraya (Persero)–yang juga disebut Abipraya—adalah BUMN yang didirikan pada 12 November 1980 di Malang, Jawa Timur. Pendirian Perseroan diawali dari Proyek Perluasan Wilayah Sungai Brantas yang dikenal dengan Proyek Brantas.

Kegiatan usaha Abipraya yaitu melakukan usaha di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, perdagangan, pengelolaan kawasan, jasa peningkatan kemampuan bidang konstruksi, teknologi informasi dan pengembang. Sejumlah proyek konstruksinya cukup monumentalis di antaranya, Dam Kotapanjang hePP, Bangkinang, Riau yang telah dibangun dengan menggunakan metode roller Compacted Concrete (rCC).

baca juga: Perumnas Optimistis Kembangkan 9 Proyek Highrise di Tahun 2024

Seiring dengan kapabilitasnya, Abipraya memperluas kegiatan usahanya dengan membangun jalan dan jembatan, infrastruktur transportasi (darat, laut dan udara) seperti pelabuhan dan bandara, listrik, dan gedung. Dengan demikian, kini Abipraya telah berkembang menjadi kontraktor umum.

Pada tahun 2011, kegiatan usaha diperluas menjadi konstruksi, industri, perdagangan, dan jasa melalui pembentukan anak perusahaan, PT Brantas Energi. Abipraya optimis Brantas Energi dapat berkembang dan tumbuh sebagai pengembang PLTA terkemuka di Indonesia, serta mendukung program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang baru dan terbarukan.

Mengikuti perkembangan bisnis Perseroan, pada tahun 2019, Perseroan memiliki dua unit fasilitas Beton Pracetak yang berlokasi di Gempol, Jawa Timur dan Subang, Jawa Barat. Fasilitas ini memproduksi beberapa jenis beton, yaitu corrugated concrete sheet pile, flat prestress concrete sheet pile, girder dan ditch. Pendirian pabrik beton dimaksudkan untuk mendiversifikasi bisnis Perseroan dan melayani kebutuhan produk beton untuk proyek-proyek yang sedang dikerjakan Perseroan.

Saat ini, Brantas Abipraya memiliki tiga Divisi Operasi. Yaitu Divisi Operasi 1 yang fokus pada Bangunan, Divisi Operasi 2 yang fokus pada pengembangan Sumber Daya Air, dan Divisi Operasi 3 yang fokus pada pembangunan Jalan dan Jembatan. Selain itu, Perseroan juga memiliki dua penunjang bisnis yaitu Peralatan dan Precast pada Divisi Peralatan dan Precast untuk memenuhi bisnis alat berat dan untuk melayani kebutuhan produk beton.

Artikel Terkait

Leave a Comment