scatter hitam
login aplikasi
Artikel - My Home Magz

Kereta Cepat Whoosh Hampir Selalu Tepat Waktu

KCIC selaku operator Kereta Cepat Whoosh mencatat, selama dua bulan beroperasi tingkat ketepatan waktu keberangkatan mencapai 99,9 persen dengan rata-rata kelambatan pemberangkatan dari stasiun awal hanya 0,1 detik saja. Untuk kedatangan, ketepatan waktunya juga cukup baik, mencapai 95% dari keseluruhan perjalanan. Beroperasi secara resmi pada 17 Oktober 2023, hingga 17 Desember 2023 jumlah perjalanan Whoosh tercatat sudah sebanyak 1.869. GM Corporate Seceretary KCIC, Eva Chairunisa menyatakan, secara keseluruhan Whoosh berjalan dengan baik. “Whoosh, sebagai kereta cepat pertama di Indonesia, ini memperkuat komitmennya untuk memberikan pengalaman transportasi yang andal dan efisien kepada penumpang. Pencapaian ini menunjukkan dampak transformatif dari kehadiran kereta cepat, yang menawarkan manfaat tak tertandingi bagi para penumpang dan menetapkan tolak ukur baru dalam hal ketepatan waktu di transportasi Indonesia,” katanya. Eva mengungkapkan, ketepatan waktu pemberangkatan menjadi salah satu hal penting khususnya di tengah volume penumpang Whoosh yang terus meningkat. Selama periode dua bulan beroperasi secara komersil, kereta cepat Whoosh telah mengangkut sebanyak 881 ribu penumpang. Rekor jumlah penumpang terbanyak terjadi pada 19 November 2023 dengan total 21.537 penumpang per hari. KCIC akan terus mengevaluasi berbagai hal yang terkait operasional, keselamatan, dan keamanan Kereta Cepat Whoosh, demi menghadirkan layanan yang terus dapat diandalkan. Dengan ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan tersebut memungkinkan penumpang merencanakan perjalanan mereka dengan percaya diri dan tepat. Penumpang dapat mengandalkan Kereta Cepat Whoosh untuk pengalaman perjalanan yang konsisten, mengurangi ketidakpastian terkait penundaan, dan memastikan perjalanan antar kota yang mulus. baca juga: Kereta Cepat Jakarta Bandung Dorong Pertumbuhan Bisnis Properti, Ini Buktinya ! Beberapa faktor yang menjadikan Kereta Cepat Whoosh dapat mencapai ketepatan waktu hampir sempurna itu adalah digunakannya teknologi kereta cepat paling canggih dan infrastruktur berstandar tinggi. Hal tersebut meminimalkan risiko masalah teknis yang dapat menyebabkan penundaan. Begitu pula SDM profesional yang mengatur pola operasi kereta cepat, sehingga memungkinkan penjadwalan, pengaturan, dan monitoring perjalanan KA menjadi efisien untuk meminimalisasi gangguan. Salah satu prosedurnya adalah dalam operasionalnya setiap hari, dijalankan kereta tanpa penumpang sebagai kereta pertama dan kereta terakhir. Kereta konfirmasi ini dijalankan untuk memastikan seluruh sistem perkeretaapian aman dilintasi, sebelum kereta berpenumpang berjalan. Selain itu, untuk memastikan keamanan dan keandalan seluruh infrastruktur prasarana, KCIC juga menjalankan kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) secara berkala untuk memeriksa jaringan kelistrikan, persinyalan, komunikasi, dan kondisi jalur kereta cepat. “Tingkat ketepatan waktu yang tinggi berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas karena penumpang dapat mengatur jadwal mereka secara efisien, baik untuk pertemuan bisnis, komitmen kerja, atau aktivitas rekreasi. Kereta Cepat Whoosh berfungsi sebagai penghubung penting antar kota, mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan pertukaran budaya dengan memastikan transportasi yang cepat dan andal,” tandas Eva. Stasiun Halim Tambah Tenan Kuliner Sebelumnya KCIC memberitakan, seiring dengan makin tingginya minat dan meningkatnya jumlah penumpang Whoosh, KCIC terus membenahi fasilitas yang ada di setiap stasiun kereta cepat. “Untuk memastikan pengalaman yang positif bagi seluruh penumpang di Stasiun Halim yang terus meningkat, KCIC telah meningkatkan layanannya dengan menambah jumlah tenan UMKM di stasiun ini menjadi 66 UMKM,” kata Eva. Tambahan 22 tenan baru dari jumlah sebelumnya itu, imbuh Eva, berupa UMKM yang menawarkan aneka hidangan spesial dan unik dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan menyediakan area usaha bagi pelaku usaha lokal di stasiun, KCIC juga secara aktif berkontribusi terhadap pemberdayaan dan pertumbuhan pelaku usaha lokal serta peningkatan perekonomian Indonesia. baca juga: Perum Perumnas Kolaborasi dengan ITJ Kelola Aktivasi Ruang di Proyek TOD Eva menjelaskan, penambahan UMKM Lokal di stasiun ini tidak hanya mendiversifikasi pengalaman penumpang, tetapi juga merupakan salah satu strategi KCIC untuk meningkatkan peluang bisnis non-fare box. Selain dari pendapatan tiket, KCIC juga akan memaksimalkan bisnis non farebox seperti pemanfaatan aset, naming rights, periklanan, dan lainnya dalam rangka menjaga keberlangsungan layanan Kereta Cepat Whoosh. “Seiring dengan kemajuan layanan Kereta Cepat Whoosh, KCIC tetap berdedikasi untuk menyediakan layanan terbaik, berkontribusi terhadap pertumbuhan transportasi berkelanjutan, dan memberdayakan bisnis lokal demi kepentingan penumpang kami yang berharga dan masyarakat yang lebih luas.” tutup Eva

Yuk Liburan ke Dua Desa Wisata Pemenang ADWI 2023

Libur telah tiba… libur telah tiba… Masih bingung cari tempat liburan yang berbeda dengan biasanya? Kenapa tidak berlibur ke desa. Jangan ragu, karena ini bukan sembarang desa, melainkan desa wisata yang sudah diakui kualitas pengelolaan dan fasilitasnya. Bahkan desa-desa ini menjadi pemenang di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, yakni Desa Wisata Ketapanrame yang meraih gelar Desa Wisata Terbaik dan Desa Wisata Cipta Karya sebagai Desa Wisata Terfavorit. Desa Wisata Ketapanrame Desa wisata ini berlokasi di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Trawas sendiri akhir-akhir ini sedang hype sebagai salah satu destinasi wisata di propinsi tersebut. Berada di kaki serta lereng pegunungan Arjuno-Welirang dan Penanggungan, membuat daerah ini berudara sejuk dan pemandangan indah khas daerah pegunungan. Kenapa hype, karena desa ini punya banyak pilihan wisata, mulai dari wisata alam, wisata kreasi, wisata budaya, sampai wisata edukasi. Untuk wisata alam, Desa Wisata Ketapanrame mempunyai persawahan Sumber Gempong, wisata air terjun Dlundung dan Talang, lalu Kebun Kopi, dan Jelajah Alas. Untuk yang buatan, desa ini punya Taman Ghanjaran dan Taman Kelinci. Untuk kegiatan budaya, wisatawan dapat melihat atraksi pencak silat dan bantengan, gamelan, dan tari Mayang Rontek. Adapun untuk edukasi, wisatawan dapat ikut membajak sawah dan menanam padi, membuat jamur dan samiler, melihat budidaya maggot, sampai pengelolaan sampah. Untuk mengunjungi semua obyek, wisatawan tak perlu repot karena tersedia angkutan ulang alik (shuttle minibus) yang akan mengantarkan wisatawan berpindah antar tempat. Tak sekadar menikmati hijaunya tanaman padi, di persawahan Sumber Gempong juga terdapat sejumlah arena bermain seperti ATV dan kereta sawah. Selain sumber air jernih, di Sumber Gempong pun ada kolam pemandian, dangau sawah, dan kegiatan jelajah sawah. Pengelola mengenakan tarif tertentu, dan tersedia beragam paket. Bermalam pun tak sulit, karena berdasarkan informasi yang tertera pada https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/ketapanrame, desa ini punya sembilan homestay. Berupa rumah-rumah warga yang sengaja bisa disewakan dengan harga terjangkau. Masing-masing punya kelebihan masing-masing; ada yang dilengkapi dengan kamar mandi pribadi dan harga sewa sudah termasuk sarapan pagi. Kawasan wisata ini juga punya camping ground, dengan fasilitas antara lain kamar mandi umu, tempat makan dan wifi. Pengelola pun menyewakan alat-alat berkemah, jadi wisatawan cukup datang dengan membawa perlengkapan pribadi. Sebelum berkunjung untuk mendapat informasi lebih lengkap, wisatawan dapat melihat akun sosial medianya di Instagram @sumbergempong.id atau Facebook di Sumber Gempong. Sementara itu Taman Ghanjaran ada taman bermain di tengah ruang terbuka dan di antara pepohonan, jadi sambil bermain kita juga bisa menikmati alam sekitar. Wahana-wahana permainannya antara lain sepeda udara, cinema 9D, bom-bom car, tagana rider, bianglala, dan odong keraton. Liburan ke desa wisata ini juga relatif murah, semua tarif berkisar Rp 5.000 – 20.000. Sewa homestay-nya di bawah Rp 500.000. Desa ini pun tawarkan paket-paket wisata untuk rombongan, dengan harga menarik. Desa Wisata Cipta Karya Desa Wisata ini berlokasi di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, juga punya banyak destinasi wisata unggulan. Yakni Sepadang Hill atau tempat melihat pemandangan perbukitan dari ketinggian menjelang Matahari terbit, seakan di atas awan yang sangat memorable, Air Terjun Riam Palayo, dan jungle tracking Bukit Pajamet dan Hutan Adat Kalong. Hutan ini konon bekas pemukiman purba masyarakat Sub Dayak Bakati, dan kini peninggalannya berupa situs hijau yang terdiri dari berbagai jenis pogon buah lokal asli Kalimantan. Menurut informasi di situs Kemenparekraf, ada banyak atraksi wisata yang bisa dilakukan di sini, mulai dari trekking dengan sepeda gunung, jungle tracking, hingga bersepeda keliling desa. Wisatawan juga bisa melihat langsung pembuatan alat musik tradisional khas suku Dayak, yaitu sape. Alat musik tradisional ini terbuat dari kayu aro, kayu marong, dan kayu pelantan. Untuk penyuka durian, di sini juga terdapat buah durian lokal yang tumbuh/ditanam oleh penduduk secara turun temurun, di bekas perkampungan berpindah lintas generasi suku Dayak. Sekarang bekas perkampungan tersebut menjadi hutan yang di penuhi bermacam jenis pohon buah, bak supermaket hidup dan menghasilkan setiap tahun. Mengacu pada https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/cipta_karya, desa wisata ini berada di lahan seluas 43 km2, dan kaya potensi alam, dari hutan, pegunungan, bukit, sumber mata air pegunungan, juga perkebunan karet, dan persawahan (lebih seribu hektar). Tidak hanya terkenal dengan destinasi wisata alam dan budaya saja, juga rumah bagi flora dan fauna yang berstatus langka dan dilindungi. Seperti bunga Rafflesia Tuan Mudae, Rhizanthes lowii (Rafflesia terkecil di dunia), anggrek kasut hijau, burung Ruai, Owa, Kubung, dan kodok tanduk. Sejumlah fasilitas juga sudah tersedia di sini, seperti balai pertemuan, kamar mandi umum, kios souvenir dan kuliner, serta tempat-tempat makan. Desa ini juga memiliki beberapa homestay dengan tarif sewa di bawah Rp 500.000 per malam dengan fasilitas cukup layak.  

Bisa Kok Jakarta Jadi Kota yang Layak Huni dan Berkelanjutan

Membangun kota dengan konsep hijau, lestari, ramah dengan lingkungan kini sudah menjadi keniscayaan. Apalagi iklim dan Bumi yang makin rusak, membuat kita harus sangat memperhatikan kaidah keberlanjutan dalam membangun. Di lain sisi, sama-sama sudah kita ketahui bahwa negeri ini sedang membangun ibukota baru, Nusantara di Kalimantan Timur. Dikenal sebagai salah satu wilayah dengan hutan hujan tropis yang harus terus dijaga, Nusantara dirancang sebagai kota baru yang sangat memperhatikan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan. Seperti disampaikan oleh Adzuna Sinaga, Director of Urban Design, Founding Partner Urban+, biro perancang konsep Nusantara, bahwa ibu kota negara (IKN) sejak awal dirancang sesuai dengan kaidah sustainable developement. Mengusung konsep smart forest city atau kota pintar yang mengutamakan aspek lingkungan berkelanjutan, demikian katanya, pada acara diskusi “Sustainable Urban Development”, di @America, Jakarta, (3/10) lalu. Hadir pada diskusi tersebut adalah Chief Sustainability Officer Kota Austin, Amerika Serikat (AS), Lucia Athens. Lucia menyampaikan ada beberapa hal paling penting yang harus diperhatikan, kala membangun kota yang layak huni dan ramah lingkungan. “Yang paling penting adalah gagasan seperti kota 10 menit, di mana Anda bisa mendapatkan hal-hal yang Anda perlukan dengan cepat, berjalan kaki, dengan sepeda, dan Anda tidak perlu naik mobil,” katanya. Menurut Lucia, kota yang peduli pada perubahan iklim adalah kota yang memiliki kemampuan untuk menggabungkan perumahan dan tempat bekerja serta berbagai fasilitas kota, yang bisa melayani warganya tanpa membuat warganya harus berkendara. Selain itu, warga kota juga harus punya akses yang sama ke ruang terbuka alami, seperti taman-taman kota atau lingkungan. Lucia mengungkapkan, di kotanya ada target, pada area perumahan padat harus ada taman dalam radius 2,25 km dan bisa ditempuh cukup dengan berjalan kaki. Austin sendiri tenar sebagai kota paling ramah lingkungan se-AS. Kota ini memiliki gerakan terkait dengan isu keberlanjutan yang didukung tidak saja oleh pemkot, dan banyak organisasi nirlaba, sehingga kota ini memimpin dalam banyak hal. Seperti penggunaan panel surya komunitas, program hemat energi, teknologi yang diaplikasikan di gedung-gedung hijau sesuai standar LEED (sertifikasi hijau ala Green Building Council AS), penataan ruang terbuka hijau sampai pengelolaan air. Kegiatan ekonomi berbasis energi terbarukan di kota ini pun terus berkembang, membuat Austin menjadi ibarat “pusat studi” tingkat nasional tentang sistem keberlanjutan di negara Paman Sam. Libatkan Warga dan Komunitas Apakah Jakarta bisa menjadi kota yang lebih layak huni? Lucia menilai bahwa dengan tidak lagi menjadi ibukota negara, Jakarta justru punya banyak peluang untuk membuatnya hadi lebih baik, dari segi lingkungan dan tata ruang. Akan banyak peluang mengalihkan ruang-ruang yang tadinya berlapis beton menjadi ruang terbuka, termasuk melakukan penghijauan, menata ulang sistem alaminya juga memperbaiki aliran sungan dan saluran air, sehingga dapat mengembalikan fungsi yang semestinya. “Sehingga kota ini akan memiliki ekosistem yang lebih berfungsi dan akan memberikan kualitas air yang lebih baik, habitat yang lebih baik, dan juga tempat hidup yang lebih baik bagi manusia,” ujarnya dengan penuh keyakinan. Dengan kondisi lingkungan Jakarta yang sudah buruk seperti sekarang, Lucia menilai, untuk mewujudkan itu semua bukanlah hal sulit dan tidak membutuhkan waktu lama. “Jika kota tersebut sudah berada di kondisi seperti Jakarta yang lalu lintas padat dan tingkat mobilitas tinggi, tetap bukan hal sulit, itu tergantung pada komitmennya dan seberapa banyak investasi yang disiapkan untuk regenerasi. Untuk mewujudkan infrastuktur ramah lingkungan sebenarnya tidak memerlukan biaya sebesar, bahkan jauh di bawah, jika dibandingkan dengan investasi untuk pembangunan gedung-gedung tinggi baru,” paparnya. Menurut Lucia, biaya yang dikeluarkan harus dinilai sebagai investasi untuk generasi selanjutnya. Dan bagaimana mewujudkan, dengan pengalaman dari kotanya, caranya bisa kemitraan dengan komunitas, dan “Mendorong komunitas (warga kota, Red.) benar-benar terlibat dalam menciptakan ruang hidup yang ingin mereka miliki,” tandasnya. Seperti yang sudah berjalan di Austin melalui program “Neighborhood Partneting”, yang mana pemkot bermitra dengan komunitas/warga sebuah lingkungan untuk membuat areanya lebih layak tinggal, dan untuk bekerja (untuk meningkatkan nilai ekonomi kawasan). Bentuknya bisa hanya menambahkan hal yang kurang, atau membuat baru. Dananya disiapkan dan bahkan dicari bersama. Yang mana pada intinya, komunitas menjadi penentu dan berkomitmen, dengan pendampingan dari pihak pemkot. “Jadi program itu bermanfaat, membangun perilaku dan menciptakan komunitas yang berkelanjutan,” tutupnya.

Sumbu Filosofis Axis Yogyakarta Resmi Diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO

Pada pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO ke-45 yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi (18/9), Sumbu Filosofis Axis Yogyakarta diakui secara resmi sebagai salah satu warisan budaya dunia. Situs Axis Yogyakarta berhasil mendapatkan pengakuan berdasarkan rekomendasi dari ICOMOS, lembaga penasehat UNESCO, dengan berlandaskan pada kriteria dua kriteria dari UNESCO. Yakni, pertama, mengacu pada pertukaran nilai-nilai kemanusiaan dalam perkembangan arsitektur, seni monumental, perencanaan kota, atau desain lansekap. Lalu, kedua, menyoroti testimoni unik dan luar biasa terhadap tradisi budaya atau peradaban yang masih hidup atau telah hilang. Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Ketua Delegasi RI untuk Sidang WHC-45, menyampaikan apresiasi kepada 21 negara anggota Komite Warisan Dunia UNESCO yang telah menerima dan menyetujui nominasi Axis Yogyakarta untuk dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Situs Axis Yogyakarta terkenal dengan perpaduan kekayaan elemen budaya benda dan tidak benda, termasuk Keris, Batik, Wayang, dan Gamelan, yang semuanya telah diakui UNESCO dan tercantum dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda UNESCO. Dalam pernyataan nasional Indonesia, Wakil Gubernur DIY Yogyakarta, KGPAA Pakualam X, mengundang seluruh delegasi negara anggota komite untuk merasakan keajaiban Sumbu Axis Yogyakarta secara langsung. Situs ini menjadi bukti nyata pusat peradaban Jawa dan warisan budaya yang telah hidup dan berkembang sejak abad ke-16, melalui beragam tradisi dan praktik budaya, mulai dari pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, hingga ritual upacara. baca juga: Tak Lagi Jadi Ibukota Negara, Jakarta Harus Lakukan Perubahan Besar Dengan penetapan Axis Yogyakarta sebagai warisan dunia, Indonesia kini memiliki sepuluh situs yang diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia. Enam di antaranya termasuk dalam kategori warisan budaya, mencakup Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Warisan Purba Sangiran, Subak Bali, Tambang Batu Bara Ombilin, dan Sumbu Axis Yogyakarta. Sedangkan empat lainnya tergolong dalam kategori warisan alam, yaitu Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Lorentz, Hutan Hujan Tropis Sumatra, dan Taman Nasional Ujung Kulon – Banten.  

4 Alasan Rumah di Amerika Serikat Tidak Berpagar

Pernahkah Anda ketika melihat film Hollywood berpikir bahwa rumah di sana tidak memiliki pagar? Tahukah Anda mengapa rumah di Amerika lebih banyak tidak berpagar, sangat berbeda dengan Indonesia. Di Indonesia rumah mewah yang memiliki fasilitas lengkap dan besar cenderung memiliki pagar tinggi, kecuali untuk perumahan khusus yang memang memiliki aturan bahwa rumah tersebut tidak diperbolehkan memasang pagar, seperti perumahan yang dikembangkan dalam konsep cluster. Rumah-rumah di Negeri Paman Sam biasanya dibiarkan terbuka, halaman rumah yang luas, ditanami rumput hijau serta pohon besar, memberikan kesan cantik dan membuat suasana lebih sejuk. Kalaupun tidak memiliki halaman, jarak bangunan ke tepi jalan cukup pendek, dan tentu tidak berpagar. Mengutip dari detik.com terdapat beberapa alasan kenapa rumah di Amerika tidak memiliki pagar. Keamanan Memasang pagar di depan rumah bagi banyak negara di Amerika Serikat merupakan hal yang ilegal dan dilarang. Karena menjadi penghalang bila ada mobil pemadam kebakaran yang masuk. Banyak rumah di sana dibangun menggunakan bahan yang mudah terbakar, seperti berangka kayu dan dinding berupa papan plester. Dengan demikian, ketika ada kebakaran, rumah tersebut akan dengan mudah terbakar.  Karena semuanya bermaterial sama, walaupun ada jarak di antaranya, api tetap bisa dengan mudah menjalar ke rumah di sebelahnya. Untuk melokalisir api, mobil pemadam kebakaran harus bisa menjangkau sumber api atau bangunan lebih dekat, dalam waktu cepat. Dengan tidak adanya pagar, akan sangat memudahkan mobil pemadam dan petugas untuk mendekat sumber api. Termasuk mobil petugas lain, seperti polisi dan ambulans.     Kenyamanan Ini menyangkut preferensi orang-orang di sana unuk memarkirkan kendaraannya di depan atau samping rumah. Setelah memarkir kendaraan, karena tak berpagar, dengan sangat mudah masuk ke dalam rumah. Pemeriksaan Utilitas Seperti halnya di sini, di Amerika pun ada petugas layanan publik khusus yang memeriksa jaringan utilitas, seperti gas, listrik dan air, ke rumah-rumah. Karena tanpa pagar, memudahkan petugas layanan publik untuk memeriksa jaringan, tanpa dianggap masuk ke area privat, tanpa ijin. Estetika Pagar di depan dinilai memberikan tampilan negatif bagi rumah. Kalaupun dibuat di sisi belakang atau samping, lebih ditujukan untuk menjaga keamanan anak-anak misalnya saat bermain, tanpa pengawasan intensif.

Tak Lagi Jadi Ibukota Negara, Jakarta Harus Lakukan Perubahan Besar

Apa yang kita inginkan Jakarta di masa depan? Jakarta harus bisa dan siap untuk berubah. Transformasi yang diinginkan tentu untuk menjadi lebih baik. Seperti kata Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, Doti Windajani, pada pembukaan seri talkshow yang mengangkat topik “Future Jakarta: Utopian Vision”, dalam rangkaian acara Jakarta Architecture Festival (JAF) 2023. Bahwa, gelaran ini diharapkan, menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkolaborasi serta merayakan transformasi yang terus berjalan, dan menjadi bukti ketangguhan serta kemampuan beradaptasi untuk setiap perubahan Jakarta yang dinamis. Jakarta, menurut Achmad Tardiyana, Principal and Director at Urbane Indonesia, dinamikanya sangat tinggi dan persoalan di kota ini bersifat multidimensi. “Siapapun yang memegang pemerintahan Jakarta akan bingung dengan kecepatan (perubahan) yang demikian tinggi, sementara kita sendiri kebingungan dalam menghadapi tekanan yang sedemikian besar,” katanya. Agar tahu apa yang diinginkan atau ingin menjadi apa di masa depan, Jakarta harus fokus. Tardiyana memberi contoh bagaimana Singapura itu dikembangkan. “Singapura merupakan negara yang sangat fokus dan konsisten terhadap visi untuk mencapai negara yang diharapkan pada tahun 2050, yaitu menjadi city of nature. Saya harap Jakarta dapat menentukan fokusnya, mau kemana dan itu yang bisa menjadi ujung tombak dari semangat perbaikan,” ucap Tardiyana. Bukan Sekadar Hijau Menurutnya Jakarta saat ini menjadi sebuah kota yang sangat keras dan sangat berorientasi pada (pembangunan) infrastuktur. Untuk itu Tardiyana mengusulkan untuk Jakarta melakukan rewilding. Berdasarkan literatur, rewilding adalah melakukan konservasi dalam skala besar yang bertujuan untuk memulihkan dan melindungi kawasan alami, atau menghidupkan kembali kondisi alami sebuah kawasan. Pendekatan tersebut, terang Tardiyana, bukan hal baru dan sudah diterapkan di banyak kota di dunia. Pengalaman masa pandemi Covid-19 lalu memberi pelajaran bahwa kehidupan alam yang natural adalah hal yang sangat penting. “Pada saat pandemi, ketika kita tidak boleh kemana-mana, banyak orang mulai hobi dengan tanaman, menanam pohon, bunga, sayuran di halaman rumahnya. Lalu, pada saat aturan mulai dilonggarkan, dan kita sudah boleh keluar, yang dicari adalah ruang-ruang hijau,” ungkapnya. Hal yang terkait dengan alam, menurutnya, seperti dilupakan dan tidak menjadi bagian yang terintegrasi dari pengembangan ekonomi kota, padahal itu diperlukan. Untuk itu, “Kita harus kembali melihat bagaimana alam itu harus selalu menjadi bagian dari pengembangan kota,” katanya tegas. Persoalan yang belakangan ini viral, seperti polusi udara dan banjir, menyusutnya kualitas lingkungan permukiman, salah satunya karena Jakarta sudah kehilangan ruang-ruang hijaunya. Tardiyana menilai hal itu terjadi karena Jakarta terlambat “mengantisipasi”.  Oleh karenanya, Tardiyana menegaskan kalau gagasan rewilding cukup mendesak. “Dengan melakukan rewilding, adanya pohon dan penyerapan air, barangkali banjir bisa dikurangi, persoalan kesehatan bisa dikurangi, panas udara kota juga akan sangat berkurang, sehingga kualitas udara dan sistem kota akan semakin baik” tandasnya. Selain itu, yang harus diubah adalah perilaku warga kotanya. Seperti membiasakan diri untuk menggunakan moda transportasi umum. Walaupun sudah kalah dengan kota-kota lain, tapi setidaknya pengembangan jaringan MRT, LRT dan KRL bisa membawa Jakarta menjadi lebih baik. TOD Sebagai Katalisator Sementara itu, Monique Suksmaningsih, Practical Principal and Design Direction at Broadway Malyan Asia mengatakan urban regeneration bisa sebagai tools untuk menyiapkan Jakarta menjadi kota berketahanan ekonomi. Berpraktek di Singapura, Monique mengambil contoh kasus Singapura yang bagaimana urban manufacturing menjadi salah satu solusi, bahkan menjadi tombak ekonomi negara-kota tersebut. “Setelah tidak menjadi ibukota negara, perlu dipikirkan bagaimana Jakarta bisa menarik talents dan bisnis untuk masuk atau tetap ada di sini,” tuturnya. Monique juga mengingatkan bahwa yang perlu diperhatikan bukan hanya bisnis besar, tapi yang berskala kecil (UMKM). Pebisnis berskala mikro-kecil yang berada di kampung-kota. Sebagai perencana utama Nusantara, Sofian Sibarani, The Visionary Founder of Urban+, mengusulkan empat hal untuk “memperbaiki” Jakarta. Pertama, memikirkan kembali water management system mengingat Jakarta yang juga bisa disebut sebagai kota banjir. Lalu yang kedua, segera menyetop Jakarta untuk tidak makin “tenggelam”, yang ketiga mengurangi kemacetan dan yang terakhir mengenalkan penggunaan atau fungsi baru dari gedung-gedung bekas kantor pemerintahan. Terkait dengan solusi kemacetan, Sofian menilai bahwa Jakarta sudah sangat baik dengan telah menerapkan konsep green mobility, yakni transportasi publik. Namun kritiknya, selain perlu terus menambah jaringan, pengembangan konsep transit oriented development (TOD) jangan hanya sebatas pemanfaatan ruang secara vertikal. Tetapi, ujarnya, “TOD juga harus menjadi katalis untuk membangun (kota) dan menjadikan pola tersebut berkinerja tinggi, harus memberikan kontribusi kepada ruang publik. Kalau ini diperbanyak, saya yakin akan sangat powerfull.” Apakah usulan dan saran-saran tersebut utopia? Para perancang kota itu menyatakan tidak, karena hal tersebut logis dan sudah diterapkan di banyak kota.

Ahli Tata Ruang Untar: Solusi Polusi Jakarta, Naik Kendaraan Umum

Langit Jakarta dalam beberapa hari ini terlihat cukup biru. Hal tersebut adalah hasil dari upaya pemerintah untuk mengurangi polusi udara ibukota negara ini, menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan metode water mist spraying menggunakan dua pesawat Cesna. Upaya tersebut dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pihak terkait lainnya di wilayah Jakarta. Demikian seperti tertera pada rilis tertulis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), (12/9). Namun demikian, belum berarti udara Jakarta bebas dari polusi. Data dari IQAir pada tanggal tersebut menunjukkan angka 113 yang dikategorikan “Tidak sehat bagi kelompok sensitif”. Data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss itu juga menunjukkan tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta pada level 40,6µg/m³, bahkan pada hari ini (15/9) berada di level 56.6µg/m³ atau setara dengan 11.3 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). Jika pada tanggal 12/9 kualitas udara Jakarta masih di kategori jingga (tidak sehat bagi kelompok sensitif), hari ini sudah kembali berwarna merah (152), yang artinya tidak sehat. Upaya di atas memang harus dihargai, tapi tentu itu hanya bersifat jangka pendek. Karena seperti sudah dinyatakan oleh banyak pakar dan pengamat, bahwa polusi udara Jakarta disebabkan oleh banyak hal. Seperti diungkapkan pengajar Fakultas Teknik Perencanaan Kota dan Real Estate, Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta, Meyriana Kesuma, penyebab polusi udara di Jakarta ada banyak, karena pengaruh sebab akibat. Salah satunya adalah dari pengaturan zonasi dan detil aktivitas warga kota, yang walaupun menurut Meyriana sudah cukup baik di tingkat perencanaan, tapi tidak demkian dalam pelaksanaan dan implementasinya. “Masih ada yang tidak sesuai dengan perencanaan. Misal ada beberapa kegiatan industri berpolusi di beberapa lokasi seperti Jakarta Utara. Walaupun sudah ada yang diubah peruntukannya menjadi zona perdagangan dan jasa, bahkan menjadi hunian, tetapi lingkungannya sudah tidak baik,” terang Meyriana, yang ditemui setelah acara “Ngopsor” bersama Property&Bank, (14/9).   Selain itu, masih banyaknya penggunaan kendaraan pribadi. “Sudah lama sebenarnya warga Jakarta didorong untuk beralih ke penggunaan moda transportasi publik. Ini bisa dilihat dari terus dikembangkannya moda tersebut, seperti KRL, MRT, dan LRT. Bahkan sekarang juga ada peningkatan kendaraan dengan teknologi listrik,” kata Meyriana lagi. baca juga: Premier Promenade, Hunian Berkonsep Hijau dengan RTH Luas Nadia Ayu Rahma Lestari, Sekprodi Perencanaan Kota dan Real Estate Untar, menambahkan, bahwa sejatinya Pemerintah Propinsi Jakarta telah melakukan pemantauan pemantauan terkait polusi udara di lima titik dan terus memantau. Juga mencari sumber yang memang menjadi sumber polusi udara di beberapa lokasi, dan “Ini perlu penanganan multisektor, tidak hanya pemprop saja yang melakukan,” sarannya. “Contohnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan pemprop DKI Jakarta, punya program untuk uji emisi, program ini sudah lama, tetapi uji emisi ini tidak di semua wilayah,” katanya. Work From Home (WFH) alias bekerja dari rumah, juga pernah diusulkan oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, untuk mengurangi polusi udara. Walaupun dinilai baik, tapi menurut Meyriana kebijakan tersebut adalah solusi jangka pendek. Mengatur mobilitas warga Jakarta dan Bodetabek adalah hal yang lebih sangat penting. Untuk jangka panjang, saran Nadia, yang perlu dilakukan adalah roadmap sosialisasi dan awareness karena ini bukan semata tanggung jawab pemerintah DKI Jakata tetapi tanggung jawab bersama. Dan, “Agar kita tidak menjadi salah satu penyumbang polusi udara, salah satu caranya adalah naik transportasi massal, tidak membawa kendaraan pribadi,” tandasnya.

Omsesidig, Koleksi Baru IKEA Kolaborasi dengan 9 Desainer Amerika Latin

Baru-baru ini IKEA meluncurkan koleksi terbarunya, Omsesidig. Koleksi ini adalah hasil kolaborasi dengan sembilan desainer dari Amerika Latin, yang menggabungkan budaya dan kreativitas, memadukan seni, fesyen, makanan, desain dan arsitektur. Dihardirkan untuk merayakan segala hal yang baik dalam kehidupan – makanan, teman, keluarga dan keceriaan. “Dengan hadirnya koleksi ini, kami memiliki sebuah cerita yang dapat dibanggakan. Kami selalu ingin mengenal lebih dalam mengenai desain, masyarakat dan negara di mana kami beroperasi,” ujar Tjeerd van Waijenburg, Range & Product Design Leader di IKEA. Terdiri atas 30 produk, koleksi Omsesidig dirancang untuk memberi inspirasi bagaimana cara termudah dan spontan untuk bersosialisasi, baik di dalam maupun di luar rumah. Keahlian masing-masing desainer berhasil disatukan dan menghasilkan gabungan produk yang penuh keceriaan, mulai dari gelas dan peralatan makan, hingga kap lampu, tekstil serta kantong belanja yang penuh karakter. Apa saja koleksi baru ini, yuk kita simak. Kantong belanja Frakta untuk meriahkan acara Produk kantong belanja Frakta adalah rancangan Diana Ordonez – desainer multimedia dari Kolombia, memiliki karakter tersendiri, yang tentunya berbeda dengan kantong belanja lain. Pola yang sangat menarik ini terinspirasi oleh topeng yang biasa ditemukan di karnaval di Kolombia sebagai bentuk ekspresi yang ceria.   Lengkapi acara dengan kenyamanan aneka tekstil Taplak meja koleksi Omsesidig ini adalah karya Agustín Nicolas Rivero. Warna yang digunakan lebih pada spektrum warna berkabut yang indah dari pegunungan Andes, sangat melankolis tetapi di saat yang sama penuh mistis dan teka-teki. Taplak meja berwarna kabut ini dapat mengundang penggunanya untuk menjelajahi kisah-kisah dari daerah pegunungan Andes sambil menikmati iklim Paramo. Sementara itu, sarung bantal kursinya berwarna lebih tajam, sesuai karakter perancangnya, Trini Guzman, desainer asal Chile. Dengan motifnya yang semarak, sarung bantal kursi yang 100 persen berbahan katun ini akan menambah keceriaan di rumah Anda. Untuk tamu yang lebih suka duduk di luar ruangan sambal menghirup udara segar, lengkapi dengan selimut piknik karya Marisol Centeno, desainer asal Meksiko. Selimut piknik ini tahan air, sehingga Anda tidak perlu khawatir apabila salah satu tamu menumpahkan minuman. Peralatan makan untuk menjamu tamu Desainer Abel Carcamo Segovia dari Chile merancang peralatan dapur dari bahan stainless steel yang terinspirasi oleh cueca, tarian tradisional dari negaranya. Menurut sang desainer, ia menyalurkan “gerakan dan ritme” tarian untuk membuat aksesori dapur dengan garis-garis organik yang mengalir bebas. Lain lagi dengan Liliana Ovalle, dari Meksiko, yang merancang gelas dengan teknik tiup. Menggunakan cara, di mana sebagian dicelupkan secara miring pada bagian keping kaca berwarna selama proses peniupan. Hasilnya adalah bagian sudut dengan warna berbeda yang saling tumpang tindih. Ovalle mendesainya sebagai perpaduan antara gelas chunky asal Meksiko dengan gelas tradisional Murano dari Venesia. Lalu ada mangkuk kaca berbentuk jeruk nipis dibelah ini cukup menarik untuk digunakan sebagai wadah garam, bumbu, salsa ataupun potongan jeruk nipis.  Duduk nyaman menikmati keceriaan Bangku yang terbuat dari kayu pinus solid ini diukir dengan tangan dan memiliki cerita unik. Juga didesain oleh Liliana Ovalle, yang mendapat inspirasi dari bangku khas negaranya, Meksiko, kemudian digabungkan dengan desain bangku dari bagian dunia lain, termasuk versi Viking kuno dan bangku pemerah susu di Eropa. Hasilnya adalah bangku yang khas dan serbaguna, dapat digunakan sebagai tempat duduk ataupun sebagai meja samping.    Menerangi ruang dengan kesederhanaan Ini adalah karya lain dari Liliana Ovalle, kap lampu berbahan kertas. Lampu ini dirancang untuk memberi keceriaan, sebagai elemen dekoratif gantung yang seakan menari saat tertiup hembusan angin. Sementara itu Felipe Assadi, arsitek asal Santiago, Chile merancang tempat lilin yang berdesain mirip dengan percikan api unggun. Desain tempat lilin ini mampu memberi bayangan yang dramatis pada dinding, sehingga suasana menjadi semakin semarak.

Mengenal Beragam Perangkat Penyejuk Udara

Akhir-akhir ini rasanya kita menjadi sangat membutuhkan penyejuk udara. Sejumlah kota di Indonesia sedang terkena dampak gelombang panas atau heatwave, yang membuat suhu menjadi sangat panas. Menurut Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2o C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu.  Tapi secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34—36o C. Dengan kondisi tersebut, tidak heran penyejuk udara menjadi perangkat yang paling dicari. Sebelum memilih yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan, kita kenali dulu masing-masing kelebihan dan kekurangannya. Kipas Angin Perangkat ini pada dasarnya untuk menggerakkan udara di dalam ruang, yang mana gerakan/hembusan udara tersebut membuat udara terasa lebih sejuk. Sebab itu, sebaiknya kipas angin diletakkan di ruang yang tidak tertutup rapat. Berdaya listrik rendah, sekitar 30-50 watt, membuat kipas angin jadi pilihan tercepat dan hemat ongkos sebagai solusi di ruangan berhawa panas. Apalagi tidak perlu instalasi khusus, penempatannya bisa diatur sesuai kebutuhan dan keinginan pengguna, pun perawatannya lebih mudah. Tipenya pun sangat beragam, ada yang bisa diletakkan di atas meja, ditempel di dinding atau langit-langit, ada juga yang berkaki tinggi, untuk memberi hembusan yang lebih jauh. Ukurannya jadi beragam pula, ada yang sangat kecil, juga ada yang sangat besar, dengan baling-baling panjang. Namun, menurut Public Health England, menggunakan kipas angin dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Hal ini dikarenakan ketika berada di ruangan yang dingin dalam waktu lama, tubuh akan cenderung kekurangan air dan kipas angin akan membuat air dalam tubuh berkurang. Demikian seperti ditulis di Halodoc. Selain itu, karena hanya menggerakkan udara, kipas angin kurang efektif jika ingin mendapatkan ruangan yang bersuhu rendah. Beberapa tipe juga ada yang diberi imbuhan tanki air, jadi juga bersifat sebagai air cooler, di mana ikut dihembuskan juga uap air. Tapi karena tidak melewati proses pendinginan, perangkat ini tidak efektif di ruang berukuran besar atau berpenghuni banyak. Air Conditioner (AC) Perangkat ini makin sering digunakan, karena sangat efektif “mendinginkan” suhu ruangan. AC memiliki fitur pengatur suhu dan arah hembusan angin, sehingga suhu ruang dapat diatur sesuai keinginan dan kebutuhan. Dengan semakin canggihnya teknologi, kini makin banyak ragam AC yang tidak saja berdesain bagus, juga memiliki berbagai fitur operasi. Ruangan ber-AC biasanya cenderung kering, yang bisa berdampak negatif bagi pengguna ruang jika terus menerus berada di dalamnya, seperti masalah pada kulit dan mata. Tidak hanya pada pengguna, pun pada lingkungan, karena pada proses pendinginannya banyak AC yang menggunakan gas CFC, salah satu jenis gas rumah kaca, emisinya dapat merusak lapisan ozon. Namun, saat ini sudah banyak AC yang pada proses pendinginannya sudah menggunakan gas yang lebih ramah pada lingkungan. Selain itu juga sudah menggunakan teknologi inverter yang hemat energi. Beberapa bahkan ada yang sudah menyematkan fitur teknologi pelembab dan vitamin, atau penyaring udara, sehingga bebas polutan dan menghasilkan udara yang lebih segar. Walaupun memang semua itu dikompensasikan dengan harga yang lebih tinggi. Agar AC dapat bekerja secara optimal dan tidak berdampak negatif bagi kesehatan penggunanya, AC harus rajin dibersihkan. Pembersihan rutin sebaiknya 3–6 bulan sekali, sementara filternya setiap empat minggu. Air Cooler Perangkat elektronik ini juga cukup efektif menjadi pendingin udara di ruangan. Dirancang untuk menghilangkan hawa panas, air cooler cukup bisa diandalkan untuk menyejukkan ruangan. Karena membutuhkan daya listrik yang lebih rendah, air cooler lebih hemat 20 persen biaya daripada AC. Umumnya, AC menggunakan daya sekitar 320 watt untuk ukuran ½ PK dan 660 watt untuk ukuran 1 PK. Namun, air cooler hanya membutuhkan daya sebesar 60-100 watt. Karena itu, air cooler akan efektif digunakan di ruang yang tidak terlalu besar. Berbeda dengan AC yang dalam prosesnya menggunakan gas untuk mendinginkan udara, air cooler “mengandalkan” air, jadi pada dasarnya perangkat ini menghembuskan embun atau uap air dingin. Dengan begitu lebih ramah lingkungan, perawatannya pun lebih mudah, dengan cukup membersihkan penyaring/filternya. Selain itu, karena bentuknya kompak dan portable, perangkat ini bisa ditempatkan atau mudah dipindahkan ke titik-titik yang diinginkan. Walaupun demikian, ada beberapa kekurangannya yang berdampak negatif pada kesehatan. Antara lain karena dapat mengurangi kadar oksigen di dalam ruangan tertutup, penggunaannya dianjurkan tidak boleh lama, sebaiknya 3-4 jam. Dengan kondisi demikian, pengguna ruang lebih berisiko terkena asma, flu atau penyakit lain. Lalu, karena tidak memiliki sistem pengatur kelembapan, udara di dalam ruang tersebut bisa jadi sangat lembap, yang dapat memicu tumbuhnya jamur dan bakteri. Air Humidifer Sesuai namanya ini adalah perangkat untuk melembapkan udara. Perangkat ini bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Dengan fungsi utamanya yang untuk menjaga kelembapan udara, juga membantu pengguna ruang mengatasi iritasi yang dipicu oleh udara kering, seperti kulit kering, bibir pecah-pecah, pilek, hingga sakit tenggorokan. Humidifier lebih cocok dipasang di ruang ber-AC yang suhu udaranya cenderung kering. Sebaliknya jika ditempatkan di ruangan tidak ber-AC, perangkat ini kurang efektif, bila kelembapan udara di ruangan tersebut sudah baik. Seperti ditulis pada Alodokter, idealnya, kelembapan udara dalam ruangan berkisar 30–50 persen. Kelembapan udara yang terlalu rendah, bisa menyebabkan kulit menjadi kering dan mengiritasi saluran pernapasan. Kalaupun terlalu tinggi juga tidak baik, karena dapat menyebabkan udara ruangan menjadi lembap, dan memicu tumbuhnya jamur, bakteri, serta tungau. Sayangnya, tidak semua tipe humidifier dilengkapi dengan alat pengukur kelembapan (humidistat atau hygrometer), sehingga Anda harus mengecek kelembapan udara secara manual. Agar fungsinya tetap optimal, alat ini harus selalu dijaga kebersihannya, yang antara lain rajin membersihkan tangki airnya dari endapan mineral, dengan menggunakan larutan hidrogen peroksida. Lalu ganti air humidifier secara rutin, sebaiknya setiap hari, serta disarankan untuk menggunakan jenis air suling (demineralisasi). Hal ini bertujuan untuk mengurangi debu mineral yang ikut dilepaskan ke udara, sementara air suling dimaksudkan untuk mengurangi endapan mineral yang memicu pertumbuhan bakteri.    

Melihat Kehidupan Alam Liar ala Afrika di Bali Safari Park

Liburan Lebaran memang tidak lama, dan libur sekolah pun hampir usai. Tapi masih ada waktu mengajak keluarga liburan ke Bali. Bosan bermain di pantai-pantainya, coba aja keluarga Anda ke Bali Safari Park di daerah Serongga, Gianyar, yang menawarkan aneka aktivitas terkait kehidupan hewan ala alam liar di Afrika. “Salah satu tujuan utama kami, Bali Safari Park ini dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi keluarga, terutama anak-anak,” kata Inneke Ficianirum, Head of Marketing at Bali Safari Park.  Taman ini, imbuhnya, tidak hanya menjadi destinasi juga sarana edukasi tentang konservasi alam dan hewan liar. Di sini anak-anak dapat berinteraksi langsung dengan hewan-hewan eksotik, seperti gajah dan jerapah termasuk memberi makan kelinci. Bali Safari Park menyuguhkan aneka pertunjukkan yang akan disuka anak-anak, seperti The Animals Show, Tiger Show, dan Elephant Show. Lalu ada Safari Journey, berkeliling di kandang super luas menggunakan trem khusus dan dipimpin oleh pemandu wisata berpengalaman, untuk belajar tentang satwa liar dari Indonesia, India, dan Afrika. Terdapat restoran dengan jendela kaca besar, yang menyuguhkan pemandangan unik sambil bersantap kita bisa melihat aktivitas singa dan meerkat. Tidak cukup itu, Anda bisa bermalam di the Mara River Safari Lodge, satu-satunya hotel bertema Afrika yang ada di Bali. Setiap kamar dilengkapi dengan balkon, di mana tamu bisa menikmati suasana alam sekitar ditingkahi suara auman singa di pagi hari, serasa bersafari di Afrika. Taman tematik ini juga dilengkapi dengan Water Play Zone, kolam renang dengan seluncuran dan beragam permainan ala water playground. Serta the Fun Zone,yang berisi the Spinning Coaster, Go Go Bouncer, dan Flume Ride, yang bisa memicu adrenalin. Dan yang terbaru the Rainforest Trail, satu-satunya hutan hujan yang ada di Bali, yang masih alami.