
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) resmi memulai pembangunan 50 unit villa modular di kawasan Marina Bay Lombok, Lombok Barat. Proyek ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan terpadu yang digadang akan menjadi destinasi pariwisata dan hunian premium di pesisir selatan Pulau Lombok.
Pembangunan villa ini menggunakan teknologi Modular Lite (MoLi), sistem konstruksi modular ringan berukuran 6x3x3 meter dengan bobot hanya 450 kilogram per unit. Teknologi ini memungkinkan proses instalasi tanpa peralatan berat, sehingga lebih efisien dari sisi waktu dan logistik. Dengan desain yang mengutamakan kualitas, kenyamanan, dan keberlanjutan, MoLi dihadirkan sebagai solusi hunian modern yang mendukung pertumbuhan kawasan wisata dan urban.
Direktur Operasi I WEGE, Bagus Tri Setyana, menyampaikan kebanggaan perusahaan dalam berkontribusi pada proyek strategis ini. “WEGE sangat bangga bisa menjadi bagian dari proyek Marina Bay Lombok yang luar biasa ini. Dengan pengalaman kami dalam teknologi modular dan komitmen terhadap keberlanjutan, kami yakin dapat memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan visi kawasan ini,” ujarnya.

Marina Bay Lombok adalah proyek resor terintegrasi yang dikembangkan oleh Marina Bay Group bersama Lux Property Group. dikembangkan dengan konsep mixed-use development, yang mencakup zona residensial premium, fasilitas komersial, serta area rekreasi berstandar internasional. Berlokasi strategis hanya 40 menit dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, kawasan ini menawarkan prospek investasi jangka panjang dengan potensi nilai tambah yang tinggi.
Melalui penerapan teknologi modular, WEGE memastikan kualitas konstruksi yang presisi, waktu pengerjaan yang lebih singkat, serta dampak lingkungan yang minimal. Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menghadirkan solusi konstruksi inovatif dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat peran WEGE dalam mendukung target pembangunan berkelanjutan di sektor properti dan pariwisata.
Pembangunan 50 villa modular ini ditargetkan selesai pada akhir 2025. Kehadirannya diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi Lombok Barat melalui penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan arus investasi, dan penguatan daya tarik pariwisata daerah.
baca juga: WEGE dan DEX Kenalkan Netro, Sistem Hunian Modular Cerdas Pertama di Indonesia
Sistem Modular Bersertifikasi Internasional
Sebelumnya, dikabarkan anak usaha pelat merah ini menerima sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) internasional untuk produk WG Flatpack Modular (Standard). Sertifikasi yang terdaftar di International EPD System melalui EPD Southeast Asia ini memiliki nomor registrasi EPD-IES-0023922 dan berlaku hingga 4 Juni 2030. Pencapaian ini menempatkan produk modular WEGE sebagai bangunan prefabrikasi pertama dari Indonesia yang mendapat pengakuan global.
EPD merupakan deklarasi lingkungan berbasis standar ISO 14025 dan EN 15804 yang menyajikan informasi objektif terkait dampak lingkungan produk sepanjang siklus hidupnya, mulai dari bahan baku hingga akhir daur hidup (cradle-to-grave). Penyusunan EPD WG Flatpack Modular dilakukan oleh PT Life Cycle Indonesia dan diverifikasi oleh lembaga independen Internasional Marcel Gómez Consultoria Ambiental.

WG Flatpack Modular adalah sistem bangunan prefabrikasi berformat flatpack yang dirancang untuk kemudahan transportasi, kecepatan instalasi, dan efisiensi energi. Produk ini memiliki luas 13,52 meter persegi, usia pakai hingga 50 tahun, serta memenuhi SNI struktural tahan gempa. Komponen utamanya mencakup baja SS400, panel GRC, isolasi mineral wool, dan sistem kelistrikan hingga 4.400 VA per modul. Mengandung hingga 50% material daur ulang, modul ini menghasilkan emisi karbon harian sekitar 0,296 kg CO₂ eq.
Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita, menyatakan bahwa capaian ini merupakan bukti transformasi WEGE menuju solusi konstruksi berkelanjutan. “Sertifikasi EPD ini bukan hanya pengakuan atas kualitas teknis produk, tetapi juga komitmen kami mendukung agenda dekarbonisasi industri konstruksi nasional. WEGE ingin menjadi pelopor bangunan yang kuat, efisien, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya.
Dengan sertifikasi ini, peluang pemanfaatan produk modular WEGE terbuka lebih luas untuk proyek bertaraf internasional, khususnya yang mensyaratkan efisiensi karbon dan sertifikasi bangunan hijau seperti LEED, BREEAM, atau EDGE. Langkah ini sekaligus memperkuat kontribusi WEGE dalam mendukung target Net Zero Emissions 2060 serta penerapan prinsip ESG di sektor konstruksi Indonesia.












