BAHAN BANGUNAN – PT Shera Building Solution Indonesia (Shera) memperkenalkan bahan bangunan berupa serat semen atau fiber cement untuk menggantikan kayu. Produk ini memiliki sifat praktis, ringkas, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Fiber cement merupakan gabungan dari pasir, semen dan serat selulosa yang mempunyai ketahanan cuaca dan serangga dibandingkan dengan material papan lainnya. Nama Shera sendiri, diambil dari kata ‘Sher’ yang berarti pohon dalam bahasa Thailand.
Direktur Utama PT Shera Building Solution Indonesia, Gabriel Montadaro mengatakan, produk ini merefleksikan misi kami dalam menjaga kelestarian hutan dengan berinovasi menciptakan fiber cement sebagai pengganti kayu dan dapat dipasang dengan menggunakan teknik wood sliding.
Sisi lain yang menarik dari fiber cement ini sama dengan permukaan serbuk kayu yang halus. “Arsitek, desainer interior menyukai pengembang produk dengan bahan inovatif, untuk menggantikan kayu dengan material yang lebih baik tanpa kehilangan nuansa keindahan kayu,” ungkap Gabriel saat ditemui di pameran Indobuildtech 2018, di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (2/5).
Karakter fiber cement menawarkan pilihan yang sangat realistis untuk tampilan kayu, seperti kayu sungguhan dan serat-serat yang dapat diproduksi seolah-olah mereka terbentuk selama bertahun-tahun di hutan.
“Selain itu, keuntungan Shera jika dibandingkan dengan kayu adalah lebih tahan lama terhadap cuaca, bebas rayap, tidak busuk, tahan terhadap api dan penyerapan panas yang lebih baik, ” jelas Gabriel.
Lebih lanjut, Gabriel memaparkan , fiber cement menawarkan keindahan yang berbeda. Selain itu, konsumen dapat menikmati tampilan serat semen dengan harga yang sesuai dan mudah dalam pemeliharaan.
Produk Shera ini menurut Gabriel telah mendapatkan sertifikasi untuk produk hijau, kualitas dan proses produksi. “Seluruh rangkaian produk Shera sangat aman untuk kesehatan. Dibandingkan dengan kayu, Shera lebih tahan terhadap cuaca, bebas rayap, tidak busuk, tahan terhadap api dan penyerapan panas yang lebih baik, ” imbuh Gabriel.
