Ada Pameran Seni dan Instalasi di Stasiun MRT Bundaran HI

Bagikan

stasiun

Kini stasiun bukan sekadar tempat naik/turun kereta, atau transit untuk berpindah moda transportasi. Ini sudah ditunjukkan oleh MRT Jakarta untuk beberapa stasiunnya. Terutama Stasiun MRT Bundaran HI, yang lokasinya memang paling strategis dan bagian dari transportation hub Jakarta.

Setelah beberapa kali menjadikan sebagai ajang pameran, saat ini MRT Jakarta kembali menggelar pameran seni instalasi, bertajuk “This is Not an Exhibition: Sumoud, Ramadan, and Palestine Cultural Resistance”. Pameran ini digelar di Creative Hall MRT Bundaran HI Bank DKI Entrance B, dan berlangsung hingga 9 Maret 2025.

Pameran ini terselenggara atas kolaborasi antara Against Dehumanization, MRT Jakarta, refu+ure Indonesia, Students for Justice for Palestine (SJP) ITB, The Palestinian Museum, Serrum Arthandling, dan Merdekast

AgainstDehumanization (AD) adalah platform gerakan solidaritas Palestina berbasis di Jakarta yang mendukung berbagai inisiatif individu dan kelompok lintas latar belakang dalam menyuarakan perjuangan kemerdekaan Palestina serta menentang pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan sistematis di wilayah tersebut. AD mengusung pendekatan kolaboratif untuk memperkuat suara dan aksi solidaritas lintas sektor.

baca juga: Usung Gaya Modern Tropis, Samanea Hill Clubhouse Resmi Beroperasi

Pameran ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran publik akan ancaman kekerasan budaya terhadap Palestina serta mengajak masyarakat untuk mengenal dan mengingat identitas mereka. Tajuk tersebut menyoroti ancaman yang dihadapi budaya Palestina, termasuk penghapusan memori kolektif, pembatasan bahasa, serta perampasan artefak budaya yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Dengan menghadirkan pengalaman interaktif, pameran ini memberikan ruang bagi pengunjung untuk lebih memahami bagaimana budaya Palestina terus bertahan di tengah tekanan yang mengancam keberadaannya.

stasiun

Melalui instalasi seni, infografik, materi audio-visual, serta pojok baca yang berisi berbagai buku tentang Palestina, pengunjung akan diajak untuk memahami bagaimana upaya sistematis dilakukan untuk menghapus identitas budaya Palestina dan bagaimana mereka terus bertahan melalui perlawanan budaya.

Pameran ini juga menghadirkan serangkaian acara yang membuka ruang interaksi lebih dalam bagi pengunjung. Saat pembukaan pada tanggal 5 Maret 2025, juga diadakan iftar bersama yang menyajikan hidangan khas Timur Tengah dan disiapkan langsung oleh keluarga Palestina di Indonesia. Acara ini juga akan diisi dengan sesi bincang santai bersama warga Palestina yang kini tinggal di Indonesia.

Pada 8 Maret 2025, refu+library akan menggelar sesi Reading Palestine, sebuah sesi membaca senyap dan berbagi bacaan tentang Palestina yang berlangsung pukul 16:00 –18:30 WIB. Sebagai penutup, pada 9 Maret 2025, akan kembali diadakan iftar bersama dengan sajian makanan khas Palestina yang disiapkan oleh keluarga Palestina di Indonesia.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *