Dalam rangka memudahkan kepemilikan hunian yang ditawarkan di Kota Podomoro Tenjo, kota mandiri baru di Barat Jakarta ini menggandeng Bank Mandiri untuk penggunaan KPR-nya. Produk KPR tersebut khususnya untuk calon konsumen milenial.
Melalui fasilitas KPR, diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan menstimuli masyarakat untuk berinvestasi properti di proyek yang dikembangkan Agung Podomoro Land. “Kota Podomoro Tenjo dan Bank Mandiri memiliki komitmen yang sama yakni memberikan solusi terbaik untuk para konsumen dalam memiliki produk properti bernilai tinggi. Fasilitas KPR akan menjadi opsi solutif yang akan memudahkan dan meringankan konsumen dalam memiliki hunian idaman tanpa khawatir masalah keuangan,” jelas Zaldy Wihardja, Chief Marketing Officer Kota Podomoro Tenjo, dalam keterangan resminya, (20/1).
Zaldy menjelaskan, minat konsumen terutama di kalangan milenial terhadap hunian di Kota Podomoro Tenjo, sangat tinggi. Sebab kawasan ini memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan merupakan proyek massal dengan sertifikat yang sudah siap. Kota Podomoro Tenjo juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai penunjang proyek skala kota tersebut. Pengembang terus membangun jalan berstandar nasional, membangun transportasi massal melalui Grand Transit Oriented Development, dan water treatment.
Kota Podomoro Tenjo berlokasi di Jalan Tigaraksa, Tenjo, Kabupaten Bogor, yang bisa ditempuh dari dua stasiun commuter line Tigaraksa dan Tenjo. Dua stasiun ini melayani rute Tanah Abang (Jakarta) – Parung Panjang (Bogor) / Rangkas Bitung (Tangerang), yang bisa ditempuh sekitar 40 menit dari/ke Jakarta. Proyek ini juga berjarak sekitar 2 km dari jalan tol Serpong-Balaraja toll road (rencana pintu tol Cileles dan Jambe), jadi hanya berjarak kurang lebih 20 menit ke daerah Serpong, yang saat ini sudah sangat hidup.
Tingginya permintaan hunian di kalangan milenial tersebut, seiring dengan meningkatnya literasi keuangan dan investasi di hampir seluruh saluran komunikasi yang makin mudah diakses oleh generasi muda. Sebagai proyek berskala kota yang merangkum hunian dengan fasilitas yang lengkap dan berkualitas, juga berharga terjangkau, sehingga, kata Zaldi, Kota Podomoro Tenjo cocok bagi milenial yang ingin memiliki rumah pertama.
“Sebanyak 64 persen konsumen Kota Podomoro Tenjo merupakan generasi milenial dan keluarga baru, di mana 67 persennya adalah end user. Dengan tambahan fasilitas dan kerjasama dengan perbankan, apalagi Bank Mandiri sebagai salah satu bank terbesar di tanah air sangat kredibel dan terpercaya, kami meyakini daya beli masyarakat akan semakin meningkat,” kata Zaldy.
Sementara itu, Senior Vice President Bank Mandiri, Dessy Wahyuni, mengatakan kerja sama antara pengembang properti dan perbankan sangat dibutuhkan untuk memudahkan masyarakat dalam memiliki hunian. Apalagi, angka backlog kepemilikan perumahan di Indonesia masih tinggi, sehingga dengan kolaborasi strategis ini diharapkan makin memudahkan masyarakat dalam mengakses kepemilikan rumah. “Melalui kolaborasi ini kami berharap baik dari sisi pengembang dan perbankan bersama-sama berkontribusi terhadap aksesibilitas kepemilikan rumah di masyarakat,” katanya.
Kebutuhan hunian dengan skema pembayaran KPR masih cukup tinggi. Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) pada akhir 2022, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi penyaluran KPR/KPA mencapai 77,9 persen pada kuartal IV 2022. Kondisi meningkat dibanding kuartal sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sejak 2019.
“Kebutuhan masyarakat sangat tinggi akan KPR, sehingga menurut kami kerja sama antara Agung Podomoro dengan Bank Mandiri sangat tepat. Di samping itu, saya sepakat bahwa langkah ini juga dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tandas Dessy.