
Menyusul Serpong, pembangunan di kawasan Tangerang kini mulai beralih ke arah barat, terutama wilayah Cikupa. Hal ini karena didukung oleh kemudahan pencapaian, seperti kehadiran jalan tol Serpong-JORR W2, JORR2 Serpong-Kunciran-Bandara dan JORR2 Serpong-Balaraja-Bandara. Inilah salah satu dasar Astra Land Indonesia (ALI) melalui anak usahanya PT Lazuli Karya Sarana masuk ke wilayah tersebut, yakni dengan mengembangkan sebuah proyek berkonsep township.
Proyek tersebut sudah diperkenalkan kepada publik sejak akhir tahun lalu. Dinyatakan “berkonsep” karena sejatinya skala proyeknya hanya 50 ha. Namun, infrastruktur dan fasilitasnya akan sekelas dan selengkap kota. Selain itu, proyek ini akan mengusung konsep desain lansekap eco-green, yang mengutamakan prinsip pelestarian lingkungan hidup.
“Dalam setiap proyeknya, Astra Land Indonesia selalu berkomitmen untuk menghadirkan hunian yang mampu meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Dengan inspirasi desain lansekap township mengusung ide kembali ke alam, kami harapkan proyek dapat menjawab kebutuhan masyarakat urban. Yaitu sebagai hunian yang nyaman, tidak hanya untuk beristirahat, tapi juga untuk beraktivitas dan dapat menjadi tempat bertumbuh yang ideal bagi keluarga,” kata Alvin Kurniawan, Sales & Marketing Head PT Lazuli Karya Sarana.
Menyasar generasi milenial, keluarga muda, dan kaum eksekutif, proyek ini berada di daerah yang sudah lengkap fasilitas publiknya, dan sudah beroperasi. Untuk fasilitas ritel, seperti Happy Walk (area retail ruko untuk food & beverage), ruko Terrace 8 dan Terrace 9, dan pasar modern. Juga sudah ada area lifestyle Kedaton Golf. Dalam waktu dekat akan hadir area superblock berisi ruang ritel, hotel, dan Mal Samanea, yang saat ini sudah memasuki tahap konstruksi. Adapun untuk fasilitas pendidikan, sudah tersedia sekolah St Laurensia, Cikupa.
Aksesibilitas Tinggi
Astra Land Indonesia menyebut lokasi proyek ini sangat strategis. Dari Jakarta bisa melalui jalan tol Jakarta-Tangerang, dengan jarak tempuh sekitar lima menit dari gerbang tol Cikupa, serta hanya berjarak sekitar 15 menit menuju Karawaci, dan 20 menit ke Gading Serpong.
Selain jalan tersebut, ke depan proyek ini akan didukung oleh dua akses tol baru, yaitu jalan tol Balaraja- Semanan yang akan menghubungkan lokasi proyek dengan Semanan, Jakarta Barat. Lalu jalan tol Kamal – Teluk Naga – Rajeg, yang bisa menghubungkan proyek dengan area Jakarta Utara dan Bandara Soekarno – Hatta. Tidak hanya itu, Cikupa juga akan ada rencana pengembangan moda transportasi massal, yakni MRT Balaraja-Cikarang (Bekasi), yang akan terkoneksi dengan jalur eksisting utara-selatan Jakarta.
Menurut Yunus Karim, Head of Reaserch Jones Lang Lasalle (JLL), beberapa faktor yang akan memengaruhi pembeli dalam menentukan properti yaitu, pertama adalah lokasi. Selanjutnya adalah kelengkapan fasilitas, reputasi pengembang, dan aksesibilitas. Dengan segala faktor yang telah dipertimbangkan di atas, keterjangkauan harga menjadi faktor penentu bagi pembeli untuk memilih produk yang sesuai bagi mereka, sehingga dimungkinkan untuk mencari produk di tempat baru atau berkembang.
Dengan tersedianya akses yang baik dari dan menuju Jakarta, serta adanya faktor kedekatan dengan area Serpong yang secara fasilitas (komersial, pendidikan, kesehatan) sudah lebih established sebagai sebuah kota mandiri, membuat Cikupa menjadi magnet tersendiri bagi para pencari hunian. Terlebih dari sisi harga, imbuh Yunus, properti di Cikupa juga masih cukup terjangkau.
“Dari sisi pasar, pasar properti di Cikupa sangat menarik karena dekat dengan kawasan industri sebagai potensi target market. Land availability juga masih cukup banyak, sehingga berpotensi untuk melakukan pengembangan yang terencana oleh para pengembang, baik lokal maupun internasional yang telah hadir di wilayah tersebut,” tutur Yunus. Hal ini juga akan memberi ruang bagi peningkatan harga properti dan menjadikan pembangunan perumahan di area tersebut sebagai alat investasi yang menarik.
Untuk diketahui, PT Astra Land Indonesia (ALI) yang berdiri pada tahun 2016 adalah perusahan joint venture antara dua developer besar, Astra Property dan Hong Kong Land Ltd., dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing sebesar 50 persen.
Astra Property merupakan lini bisnis ke-7 dari Astra yang bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan properti komersial, residensial dan industrial. Sementara Hongkong Land Ltd adalah grup investasi, manajemen, dan pengembangan properti yang terdaftar. Grup ini memiliki dan mengelola lebih dari 850.000 m2 kantor premium dan properti ritel mewah di kota-kota utama Asia, terutama di Hong Kong, Singapura, Beijing dan Jakarta.