Kurangi sentuhan benda-benda di ruang publik, adalah salah satu kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19 ini. Dengan meniadakan sentuhan secara langsung ke benda tersebut, diyakini orang akan lebih terjaga kebersihannya. Jangan heran, kini banyak lift dan pintu juga keran air sudah disertai sensor tanpa sentuh (touchless) untuk mengoperasikannya. Sensor itu umumnya bekerja dengan gerakan tangan.
Nah, yang ini berbeda, TBWAHakuhodo menciptakan toilet umum yang bisa beroperasi tidak lagi lewat gerakan tangan, melainkan dengan suara. Penggunaan suara tersebut mulai dari membuka pintu dan menutupnya, mengoperasikan bidet, flushing, cuci tangan sampai untuk memunculkan musik “pengiring” saat toilet digunakan.
Sudah dilansir pada Juli tahun lalu, tim desainer asal Jepang, yang dikepalai oleh desainer Kazoo Sato ini melabeli produknya Hi Toilet. Diberi nama itu, karena untuk membuka pintu toilet, kita harus berkata di depan pintu: hi toilet.
Pengembangan toilet umum ini diprakasai oleh Nippon Foundation, dan dibangun oleh Daiwa House Industry dan Toto Ltd. Toilet yang berlokasi di Nanago Dori Park, Hatagaya, Shibuya ini adalah bagian dari pengembangan toilet umum higienis yang ada 17 titik di Tokyo, Jepang.
Tim TBWAHakuhodo mendesain toilet ini cukup interaktif, bisa digunakan (dioperasikan) oleh semua umur, laki-laki maupun perempuan, termasuk para difabel. Untuk pengguna tuna wicara, toilet ini masih bisa beroperasi secara manual. Kecanggihannya ini membuat TBWAHakuhodo berani klaim kalau ini adalah ini adalah toilet yang bisa dikendalikan oleh suara pertama di dunia.
Didesain dengan gaya modern futuristik, bentuk toilet umum ini terinspirasi dari bentuk tetesan air dan kapal ruang angkasa. Berbentuk bulat besar setinggi 4 meter, terbelah sepertiganya sebagai bagian pintu masuk. berwarna putih dan di sekeliling bagian bawahnya (landasannya) diberi lampu, membuatnya seakan melayang.
