Sebulan setelah beroperasi komersial, Kereta Cepat Whoosh mendapatkan antusiasme yang tinggi dari warga. Berdasarkan data PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), tercatat pergerakan penumpang tertinggi menembus 21 ribu penumpang dalam sehari. Jumlah ini dicapai melalui pengoperasian 36 jadwal perjalanan dengan rincian 28 perjalanan reguler dan 8 perjalanan tambahan. Sejak dioperasikan, Whoosh sudah melayani 400 ribu penumpang, dengan tingkat okupansi melebihi 95 persen.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyebutkan rata-rata okupansi masing-masing perjalanan mencapai 98,5 persen. Adapun untuk jadwal tertentu okupansinya mencapai 100% atau terjual habis.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik antusiasme warga terhadap pengoperasian Kereta Cepat Whoosh. Hal ini diungkapkan Menhub yang didampingi Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, saat meninjau Stasiun Kereta Cepat Halim di Jakarta, (19/11).
Pada kesempatan ini, Menhub menyapa dan berbincang langsung kepada masyarakat pengguna Whoosh. Masyarakat mengaku puas dan bangga dengan adanya kereta cepat ini. “Hari ini saya ingin jalan-jalan dengan Whoosh, ternyata penuh sekali. Pergerakannya sudah sebanyak 36 kali, sebanyak 18 ke Bandung dan 18 ke Jakarta. Yang lebih menggembirakan lagi, banyak yang tadinya naik mobil ke Bandung atau Jakarta, pindah naik Whoosh. Ini tujuan Presiden Jokowi untuk menjadikan ini kereta api massal,” kata Menhub.
Untuk Berwisata
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, banyak masyarakat juga menjadikan Whoosh sebagai tujuan wisata. Ia mencontohkan, masyarakat Bandung banyak yang memilih ingin merasakan naik Whoosh. “Begitu tiba di Jakarta, mereka langsung menjajal LRT yang terkoneksi dengan Whoosh. Lalu mereka wisata kuliner dan kemudian balik kembali ke Bandung pada hari yang sama, ” tuturnya.
baca juga: Sudah Lebih dari 500 Proyek Investasi di Nusantara
Menhub mengungkapkan, ada warga dari Malaysia juga turut antusias menjajal Whoosh. “Mereka mendarat di Kertajati. Lalu menginap semalam di Bandung, naik Whoosh ke Jakarta kemudian kembali ke Malaysia. Ini sangat luar biasa,” sebut Menhub.
Ini sejalan dengan survei yang dilakukan oleh KCIC, seperti diungkapkan Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, yakni 53% responden survei menggunakan Whoosh untuk berlibur, 23% untuk urusan bisnis, sedangkan sisanya untuk kegiatan pendidikan, komuter, dan lainnya. “Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Whoosh mendukung peningkatan perekonomian melalui tingginya masyarakat yang berlibur dan menggunakannya untuk kepentingan pekerjaan,” kata Dwiyana, dalam acara World Railway Cooperation and Development Forum, di China, (17/11).
Sebanyak 48% responden sebelumnya merupakan pengguna kendaraan pribadi, 23% merupakan pengguna kendaraan bus atau travel, dan sisanya merupakan pengguna kereta api konvensional. Hal ini menunjukkan mulai ada pergeseran penggunaan transportasi pribadi ke transportasi massal melalui kehadiran kereta cepat yang nyaman dan dapat diandalkan.
Dwiyana menjelaskan, kehadiran KCIC di ajang ini merupakan kesempatan besar untuk menunjukkan bahwa Indonesia kini telah setara dengan negara-negara lain yang telah lebih dulu mengoperasikan kereta cepat. Kereta Cepat Whoosh mulai menjadi suatu budaya baru di Indonesia untuk melakukan mobilitas di antara Jakarta dan Bandung.
Menhub juga mengungkap, jenama Whoosh sudah dikenal hingga luar negeri. Menhub mencontohkan saat ia melakukan kunjungan kerja ke Malaysia, orang-orang di sana banyak yang bertanya tentang Whoosh. “Ketika kemarin saya ke Malaysia, mereka tidak bilang kereta cepat, tapi bilangnya Whoosh-nya bagaimana? Jadi brand Whoosh itu sudah diketahui banyak orang hingga ke luar negeri,” ujarnya.
Layanan Khusus Rombongan
Untuk memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan rombongan Jakarta-Bandung pp, KCIC menyediakan layanan khusus pemesanan tiket Kereta Cepat Whoosh lewat WhatsApp untuk perjalanan rombongan. Layanan khusus ini, mengingat semakin diminatinya moda ini untuk berwisata secara berkelompok.
KCIC mengungkapkan, sejak beroperasi secara komersil pada 17 Oktober 2023 hingga 18 November 2023, KCIC telah melayani sekitar 670 permintaan perjalanan rombongan dengan total penjualan tiket yang dipesan pada perjalanan rombongan sekitar 54.000 kursi.
Eva menyebutkan penyediaan layanan khusus pemesanan perjalanan rombongan atau grup lewat whatsapp ini merupakan peningkatan layanan penumpang yang terus dilakukan agar dapat memberikan kemudahan pada masyarakat yang ingin menggunakan Kereta Cepat Whoosh.
baca juga: Icon Hub, Ruang Kolaborasi Baru di Kawasan Braga, Bandung
Pemesanan perjalanan rombongan lewat nomor Whatsapp ini memiliki ketentuan minimal 20 penumpang. Selama ini, pemesanan secara online hanya berlaku untuk maksimal 5 orang dalam satu kali pemesanan. “Dengan melakukan pemesanan secara grup ini, calon penumpang tidak perlu repot memesan tiket dengan menggunakan beberapa akun atau khawatir mendapatkan tempat duduk yang terpisah dengan grupnya. Cukup menghubungi nomor whatsapp yang telah kami sediakan, petugas kami akan dengan senang hati membantu masyarakat mendapatkan tiket Kereta Cepat Whoosh untuk perjalanan rombongan,” ujar Eva.
Adapun cara melakukan pemesanan grup atau rombongan dengan Kereta Cepat Whoosh adalah sebagai berikut:
- Menghubungi nomor Whatsapp 0813-4000-2920
- Pemesanan bisa dilakukan mulai H-10 hari keberangkatan
- Menyediakan tanggal dan rute perjalanan. Lengkap dengan informasi perjalanan satu kali jalan atau pulang pergi.
- Menyediakan jumlah dan data penumpang yang akan mengikuti perjalanan serta kelas yang diinginkan.
- Melakukan pembayaran.
“Pemesanan tiket rombongan hanya bisa dilakukan lewat Whatsapp dan pemesanan mandiri hanya bisa dilakukan melalui saluran resmi seperti aplikasi Whoosh Kereta Cepat, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine dan loket resmi di stasiun serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, dan BRImo. Karena itu kami imbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian di luar kanal-kanal resmi KCIC untuk menghindari kerugian yang diakibatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Whoosh,” tegas Eva.