Tawarkan Harga Mulai Dari Rp 700 juta, Proyek Apartemen The Belton Residence Sudah Tutup Atap

Bagikan

proyek
(ki-ka) Fianty R Gosal (Recurring Asset Officer Synthesis Development), Aldo Daniel (CEO Synthesis Development), David Suryadisastra (Sales Dept. Head Synthesis Development), Lucky Budiaman Santosa (Direktur Utama PT Trimatra Jasa Prakasa), dan Candra Hermanto (Direktur Utama PT Majumapan Bangunindo).

Untuk semakin menunjukkan komitmennya atas pembangunan proyek yang sudah dimulai tahun lalu, Synthesis Development baru saja melakukan tutup atap (topping off) the Belton Residence. Prosesinya dilakukan oleh Aldo Daniel, Chief Operating Officer Synthesis Development, Fianty R Gosal (Recurring Asset Officer Synthesis Development), David Suryadisastra (Sales Department Head Synthesis Development), Lucky Budiaman Santosa (Direktur Utama dari PT Trimatra Jasa Prakasa), Candra Hermanto (Direktur Utama dari PT Majumapan Bangunindo), serta sejumlah tim marketing, kontraktor dan konsumen, Jakarta (26/6).

Aldo menjelaskan, secara keseluruhan pembangunan sudah mencapai 45%, di mana strukturnya sudah 90%. Apartemen ini ditargetkan bisa rampung di akhir tahun 2025, untuk kemudian diserahterimakan kepada pembelinya.

“Progres pembangunan yang sangat masif ini sejalan dengan komitmen kami, untuk dapat selesai tepat waktu. Di tiap bulannya, kami usahakan secara maksimal untuk meningkatkan progres pembangunan sebesar 3-5%. Walaupun dilakukan secara cepat, namun pastinya kami mengutamakan ketelitian dan keselamatan, agar hasil pembangunannya bisa sesuai dengan rencana yang diharapkan,” imbuh Aldo lagi.

Apartemen ini dibangun di atas lahan seluas 5,5 ha, di dalam area Synthesis Huis, hektar yang berlokasi bersebelahan dengan Hutan Kota Jakarta, tepatnya di jalan Pedati Selatan, Cijantung, Jakarta Timur. The Belton memiliki 20 lantai, merangkum 192 unit dan saat ini sudah terjual sekitar 75%.

The Belton Residence memiliki tiga tipe, mulai dari Studio (22,16 -24,01 m2), 2 kamar Tidur (2BR, 37,12-53,45 m2), dan 3 Kamar Tidur (3BR), berukuran 56,7-71,99 m2. Saat ini masih dipasarkan dengan harga jual perdananya, yakni berkisar Rp 700-an juta sampai Rp 1 miliar. Unit 2BR B (50,86 – 53,45 m2) adalah tipe yang paling banyak diminati oleh konsumen, dan menjadi tipe yang dibuatkan show unitnya. Tipe ini memang unik, karena denahnya berbentuk huruf L, dan posisinya yang berada di sudut, sehingga pemandangan dari balkon lebih luas.

“Dari segi desain interior, The Belton Residence memilih tema warna earth tone yang selaras dan sejalan dengan konsepnya yaitu urban luxury, meets green living. Dari konsep ini, dapat dideskripsikan sebuah keseimbangan antara gaya hidup modern dan lingkungan yang asri. Konsep ini juga sejalan dengan desain The Belton yang mengedepankan aspek natural ventilations, sehingga sirkulasi udara baik,” papar Aldo.

Ditambahkan oleh Fianti, untuk mewujudkan aspek natural ventilation tersebut, antara lain dengan membuat bukaan berlapis kisi-kisi (louvre) di tiap ujung koridor, dan balkon yang dihiasi boks tanaman di seberang area lift, pada setiap dua lantai. Setiap unit juga memiliki balkon dan setiap kamar memiliki bukaan.

The Belton Residence yang memiliki nilai investasi Rp 100 miliar ini menyediakan fasilitas antara lain gym, sauna, kolam renang, dan taman bermain anak-anak. Lokasinya strategis, karena berdekatan dengan area pusat bisnis TB Simatupang, dan diapit oleh dua jalan tol, yakni jalan tol lingkar luar Jakarta dan jalan tol Jagorawi. Selain melalui jalan tol, penghuni apartemen ini juga bisa menggunakan LRT dari dua stasiun terdekatnya, yakni Kampung Rambutan dan Ciracas.

baca juga: Sudah Terjual 65%, Synthesis Development Luncurkan Show Unit Apartemen The Belton Residence

proyek

Siapkan Proyek Baru

Dengan visinya terus berinovasi untuk memberikan hunian yang sesuai dengan kebutuhan pasar properti di Tanah Air, Synthesis saat ini juga sedang menyiapkan proyek terbarunya. Direncanakan akan diluncurkan tahun depan, proyek rumah tapak ini berlokasi di daerah Parungpanjang, Kabupaten Bogor Barat.

“Kami siapkan lahan sekitar 10-12 ha, dan berjarak cukup dekat, sekitar 3km dari/ke stasiun Parungpanjang,” ungkap Aldo. Calon proyek barunya ini akan menyasar pasar kaum milenial, karena itu ukuran unitnya juga tidak besar.

Ukuran bangunan yang tidak besar itu, menurut Fianti, selain agar harga jualnya dapat terjangkau dengan pasar yang dibidik, juga demi menyesuaikan dengan gaya hidup kaum muda urban modern. “Mereka kini lebih menyukai unit yang tidak terlalu besar, menggunakan tidak banyak furnitur tapi bisa multifungsi, dan mudah dibersihkan,” terang Fianti.

Artikel Terkait

Leave a Comment