Plastic Bank berhasil mengumpulkan 140 juta kilogram sampah plastik dari lingkungan. Pencapaian ini dilakukan dengan memberdayakan lebih dari 50.000 anggota komunitas dan mitranya. Dan jumlah tersebut setara dengan 7 miliar botol plastik yang dapat menutupi 3.354 lapangan sepak bola. Sampah tersebut berhasil didaur ulang, sehingga tidak berakhir di tempat pembuangan (sampah) akhir (TPA) apalagi lautan.
Pencapaian itu terhitung sangat tinggi, walau pada kenyataannya kita masih tenggelam dalam polusi plastik. Tapi dengan begitu, Plastic Bank menilai, hal tersebut adalah panggilan untuk bangkit bersama dan bergerak lebih cepat untuk mengatasi polusi tersebut.
Plastic Bank adalah perusahaan sosial dengan program pengumpulan botol plastik untuk didaur ulang yang membantu mengurangi kemiskinan dan polusi plastik. Anggota komunitas dapat menukar limbah tersebut dengan uang dan berbagai program sosial. Plastic Bank menggunakan platform berbasis blockchain untuk mencatat pengumpulannya, mendistribusikan insentif dan menyediakan laporan data lingkungan.
Botol-botol bekas yang dikumpulkan akan diproses menjadi material daur ulang untuk digunakan dalam ekonomi sirkuler. Plastic Bank berkantor pusat di Kanada, dan beroperasi di Filipina, Indonesia, Brazil, Mesir, Thailand dan Kamerun. PlasticBank® dan Social Plastic® adalah merek dagang The Plastic Bank Recycling Corporation.
Entitas sosial ini memperkirakan ada 69,5 juta ton limbah plastik memenuhi lingkungan kita di tahun 2024. Ini permasalahan lingkungan yang semakin mendesak, karenanya menjalankan bisnis seperti biasa (business as usual) sudah tidak relevan lagi. Kesuksesan tidak lagi dapat diukur hanya dengan keuntungan semata, tapi sukses harus juga disertai oleh dampak nyata yang diciptakan untuk kelestarian planet Bumi dan kesejahteraan masyarakat.
500 Perusahaan Pelopor
Di balik volume terbesar yang berhasil dikumpulkan secara manual di seluruh dunia, ada 500 perusahaan yang sudah berani melakukan kontribusi nyata, dan bukan hanya sekadar memenuhi ‘tanggung jawab sosial perusahaan’. Perusahaan-perusahaan tersebut telah memilih untuk menjadi pelopor dan teladan dalam mendefinisikan kembali kesuksesan yang bisa dicapai, dengan menyelaraskan keuntungan finansial dan keberlanjutan.
“Kita harus berhenti menunggu orang lain untuk menyelamatkan kita,” kata David Katz, Pendiri dan CEO Plastic Bank, pada pers rilis yang disampaikan. “Sebanyak 140 juta kilogram plastik adalah jumlah yang sangat besar namun juga hanyalah tetesan kecil di lautan. Yang kita butuhkan adalah perubahan radikal. Sekarang bukan saatnya melakukan inisiatif di permukaan – tetapi tidak membawa perubahan nyata. Sekarang saatnya bagi perusahaan, influencer, dan masyarakat untuk bangkit dan memprioritaskan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat— bukan hanya segelintir orang yang beruntung.” Demikian lanjutnya.
baca juga: 20 Produsen Sudah Terapkan “Peta Jalan Pengurangan Sampah”, KLHK Beri Apresiasi
Polusi plastik bukanlah masalah orang lain, kata Katz lagi, ini adalah masalah kita bersama. “Tujuh miliar botol plastik yang terkumpul bukan hanya tentang sampah, tetapi juga tentang kehidupan manusia,” katanya. Puluhan ribu anggota komunitas yang telah mengubah sampah menjadi material berharga, turut mendapatkan peningkatan pendapatan serta akses kepada berbagai program sosial.
Sebab itu, menurut Katz, program Plastic Bank bukan kegiatan amal, tapi suatu bentuk pemberdayaan masyarakat. “Perubahan ini membutuhkan keterlibatan kita semua. Apa yang menghalangi Anda atau perusahaan Anda untuk bergabung dalam gerakan ini dan menjadi bagian dari solusi? Kita semua terlibat di dalamnya, dan apa yang kita putuskan dan lakukan saat ini akan membentuk masa depan umat manusia dan planet kita,” tandasnya.
Berantas Plastik, Berantas Kemiskinan
Plastic Bank melihat melakukan ‘bisnis secara biasa’ sudah terbukti gagal jika dibandingkan dengan ‘bisnis yang berkelanjutan untuk kebaikan’. Individu dan perusahaan dapat mengurangi dampak negatif mereka terhadap lingkungan dan mendukung komunitas melalui Impact Membership milik Plastic Bank.
Dengan program tersebut, mitra perusahaan akan mendapatkan berbagai material untuk mempublikasikan dampak mereka, serta mengajak pelanggannya untuk bergabung dan bertumbuh bersama. Impact Membership menawarkan cara praktis bagi perusahaan untuk berkontribusi secara langsung dalam mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Bersamaan dengan memperkuat nilai perusahaan dan loyalitas pelanggan yang menuntut perusahaan agar bergerak ke arah keberlanjutan dan bukan sekadar janji belaka.
Untuk itu, Plastic Bank mengajak semua pihak untuk bergabung dengan gerakan ini untuk melawan polusi sampah sekaligus kemiskinan. Caranya mudah, cukup dengan mulai berkontribusi mengumpulkan 100 botol plastik dan menyerahkan kepada Plastic Bank untuk didaur ulang.