Setelah sebelumnya berkolaborasi dengan berbagai instansi, kali ini Perum Perumnas menjalin kerja sama dengan PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) untuk mengembangkan kawasan berorientasi transit (transit oriented development – TOD) dan sekitarnya.
PT Integrasi Transit Jakarta (PT ITJ) merupakan anak usaha MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Transportasi Jakarta yang bergerak di bidang property developer dan property management.
Penandatanganan kerja sama kedua instansi sudah dilakukan oleh Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Imelda Alini Pohan, dan Direktur Utama ITJ, Yulham Ferdiansyah Roestam di Samesta Mahata, Tanjung Barat, Jakarta (11/12).
“Kerja sama yang kami jalin dengan PT Integrasi Transit Jakarta nantinya akan difokuskan pada beberapa hal, namun utamanya adalah dalam bentuk aktivasi ruang. Baik itu ruang terbuka hijau, area komersial berupa pop up store maupun aktivasi ruang, yang kaitannya dengan optimalisasi lahan, idle asset dan inventori Perumnas lainnya, yang dapat dikerjasamakan melalui skema kemitraan revenue ataupun profit sharing,” papar Imelda.
Kerja sama dengan PT ITJ merupakan bukti proaktifnya Perum Perumnas dalam memahami tren preferensi masyarakat, khususnya generasi muda dalam bermobilitas di Jakarta dan sekitarnya. Lokasi hunian yang strategis dan mudah dijangkau transportasi umum, ditambah fasilitas mumpuni menjadikan hunian berkonsep TOD salah satu tren hunian yang perlu dikembangkan di kota-kota besar.
baca juga: Astra Land Indonesia dan BSDE Bersama Bangun Township di Cibubur
Atasi Backlog di Kota
Saat ini, sebagai salah satu BUMN di bidang properti/perumahan, Perum Perumnas memang sedang gencar melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan hunian. Salah satunya dengan mengembangkan hunian high rise dengan konsep transit-oriented (TOD) di wilayah Jabodetabek.
Adapun alasannya adalah melihat data kebutuhan hunian di kota-kota besar, termasuk metropolitan Jabodetabek, yang menjadi salah satu topik utama dalam permasalahan backlog hunian nasional. Adanya keterbatasan lahan dan kepadatan penduduk menjadi sebagian faktor dari permasalahan tersebut. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan kepadatan penduduk di Jakarta adalah yang tertinggi di Indonesia, yaitu mencapai 16.125 jiwa per kilometer,
“Hunian high rise dapat menjadi solusi pada kebutuhan hunian di kota yang kepadatan penduduknya sangat tinggi. Maka dari itu, hunian berkonsep TOD yang diinsiasi Perumnas sudah sepatutnya menjadi tren pembangunan hunian secara berkelanjutan di kota besar,” ujar Budi Saddewa Soediro selaku Direktur Utama Perum Perumnas.
Budi menambahkan, Perumnas akan terus aktif melakukan pengembangan hunian di kota besar, termasuk salah satunya menjajaki kerja sama dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait. Adanya kolaborasi yang terjalin bertujuan untuk menciptakan solusi terhadap berbagai permasalahan yang terfokus pada kota-kota besar.
Sarana Publik
Sementara itu, Imelda menjelaskan sebagai pilot project pada kerja sama ini, Perumnas dan PT ITJ akan fokus pada pengembangan ruang terbuka hijau di apartemen Samesta Mahata, Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Tidak menutup kemungkinan kolaborasi yang sama dilanjutkan di hunian Perumnas lainnya.
Melanjutkan tren positif hunian berorientasi transit, Perum Perumnas dan PT ITJ akan berupaya menggabungkan berbagai macam fungsi dalam satu kawasan. Fungsi yang tidak hanya terfokus pada hunian semata, namun juga akses dan peningkatan sarana kegiatan publik yang jauh lebih aksesibel serta ramah lingkungan.
baca juga: Sekarang Cek Sertipikat Tanah Bisa Lewat Aplikasi
“Melalui kolaborasi ini, Perumnas akan melanjutkan perannya dalam membangun hunian pada cakupan pasar yang lebih luas. Bersama PT ITJ, kami akan mencoba merealisasikan potensi pengembangan kawasan berorientasi transit di tengah kota Jakarta, dengan pembangunan hunian yang dipadupadankan dengan tata ruang dan moda transportasi perkotaan,” tutup Budi.