Paramount Land baru saja meluncurkan Grand Pasadena Village, area hunian yang menempati lahan selapang 5,6 ha dan akan merangkum 200-an unit rumah. Ini adalah produk pertama di Pasadena Central District (40 ha) yang berkonsep “City within City” yang sudah sudah dikenalkan ke publik sejak sebulan lalu.
“Mengusung konsep ’10-Minute City’’, Grand Pasadena Village berada di tengah kawasan komersial Pasadena Central District, sehingga kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi hanya dalam waktu 10 menit dengan kendaraan, berjalan kaki, maupun pemesanan melalui online,” terang Chrissandy Dave, Direktur Eksekutif Sales & Marketing Paramount Land.
Seperti diketahui Pasadena Central District dikembangkan sebagai kawasan mixed-use premium, Paramount Land menyebutnya city within city concept, jadi selain hunian juga ada area komersial. Paramount Land menggandeng Aedas, tim arsitek bertaraf internasional, sebagai konseptual master planner-nya. Untuk mengisi area komersialnya, selain berupa ruko dalam aneka konsep, juga akan ada mega anchor tenant yang diposisikan sangat dekat dengan gerbang Grand Pasadena Village.
Henry Napitupulu, Direktur Eksekutif Planning & Design Paramount Land, menjelaskan, “Konsep desain Grand Pasadena Village merupakan kelanjutan dari konsep Pasadena Grand Residences, mulai dari bentuk gerbang ikonik, hingga suasana asri yang mencerminkan luxurious and prestigious living, salah satunya melalui fasilitas green corridor living yang saling terhubung.”
Green corridor ini akan membentang sejauh 700 meter, selebar tujuh meter dan akan dijadikan taman aktif yang bisa dimanfaatkan sebagai area kegiatan komunitas dan sosial. Koridor ini sekaligus menjadi barrier dan transisi dari area hunian dengan komersial, sehingga ada batas “tegas” antar fungsi juga privasi dan keamanan hunian lebih terjaga.
Rumah 3 Lantai
Perbedaan yang signifikan dengan Pasadena Grand Residences, pada produk terbaru ini mengusung konsep desain Modern Art Deco. Fasad rumahnya menampilkan garis-garis geometris bernuansa warna abu-abu yang anggun sebagai aksen, dikombinasikan dengan material premium sintered stone slab. Memberi kesan kekinian, sekaligus mewah dan elegan.
Grand Pasadena Village menawarkan tiga tipe ukuran kaveling, yaitu L8 x 18 m2, L8 x 19 m2 dan L9 x 19 m2, dengan luas bangunan bervariasi. Adapun pilihan bangunannya, ada yang dua lantai juga tiga lantai. Beberapa karakteristik di bagian eksteriornya adalah skydeck di rumah tipe 3 lantai, artistic shade (laser cutting) dan aksen sintered stone slab berkualitas premium pada fasad bangunan.
Carport-nya berkapasitas hingga tiga mobil dan di area ini sudah terdapat soket ev-charging. Tempat parkir mobil ini diberi kanopi skylight glass, dan terdapat balkon yang luas di lantai dua yang menyambung dengan kamar tidur utama. Lalu pintu utamanya menggunakan dual swing door, penataan cahaya terutama di area entrance yang memberi kesan dramatic. Jendela-jendelanya dibuat luas (wall to wall), sehingga makin memberi kesan lapang pada ruang yang dimensinya sudah cukup luas. Ruang di lantai tiganya dirancang sebagai multifunction room, karena sudah ada kamar mandi, sehingga juga bisa dijadikan kamar tidur.
Seluruh rumahnya sudah dilengkapi fitur spesial, yaitu AC di semua kamar tidur/multifunction room dan living room, lalu solar water heater, smart door lock, smart toilet di main bathroom, dan CCTV, serta lantai yang dilapis homegenous tile ukuran besar. Area servisnya tersedia di sisi belakang dan berukuran cukup besar, dan sudah mendapat meja dapur di area wet kitchen.
Fasilitas cluster ini adalah social club house yang dilengkapi kolam renang 20 meter dan kids pool, serta basketball 3 on 3, pingpong arcade, multipurpose room, juga children playground. Keberadaan fasilitas ini menyesuaikan dengan konsep hunian ini yakni high-end residential with healthy living concept, serta menciptakan oase yang tenang di tengah distrik yang dinamis.
Paramount Land membagi Grand Pasadena Village dalam dua tahap pengembangan, dan pada tahap pertama ada sebanyak 125 unit rumah. Pada tahap pertama ini, Paramount Land melepas 33 unit rumahdengan harga mulai dari Rp4,9 milyar. Harga khusus pada periode launching ini, konsumen dapat memanfaatkan beragam cara pembayaran, mulai dari tunai keras KPR DP 5%, tunai bertahap tanpa DP dan bisa dicicil hingga 15 kali, hingga harga khusus tunai bertahap dan lainnya. Konsumen juga bisa melihat wujud bangunannya , karena sudah ada enam rumah contoh di area ini.
Rumah Baru di Kawasan 10-Minutes City
Konsep 10-Minutes City sendiri selaras dengan konsep besar Pasadena Central District, yakni City within City. “Dengan menciptakan kota di dalam kota, atau city within a city, segala aktivitas sehari-hari dapat dilakukan di kawasan ini, mulai dari tinggal, bekerja, berbisnis, hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Chrissandy.
Termasuk kawasan dengan pertumbuhan sangat cepat di wilayah Tangerang Raya, Kota Gading Serpong telah menjadi pusat bisnis, komersial dan residensial. Hal ini membuat tingkat kepadatan kendaraannya pun kian meningkat setiap hari. Hingga kini, Kota Gading Serpong sudah menjadi rumah bagi 120 ribu jiwa (belum termasuk komuter), dengan jalan boulevard yang dilewati lebih dari 15.000 kendaraan/jam, serta tingkat okupansi bisnis yang sangat tinggi.
Dalam diskusi tentang “City Within City”, pengamat tata kota Yayat Supriana, pernah menyampaikan, “Setidaknya ada lebih dari 3 juta warga Jakarta yang memilih tinggal di luar Jakarta (greater Jakarta), di mana wilayah Tangerang Raya menjadi destinasi teratas, karena didukung aksesibilitas yang mudah, infrastruktur yang modern dan fasilitas kota yang lengkap.” Menurutnya, Kota Gading Serpong dapat dikatakan sebagai jantung central district baru di wilayah Tangerang Raya karena sangat terintegrasi, lengkap dan strategis, serta berdekatan dengan Proyek Strategis Nasional (PSB) BSD yang menjadi wilayah prioritas percepatan pembangunan.
baca juga: Tren Pengembangan Kota Terkini, Terintegrasi dan Ramah Pejalan Kaki
Tak mau sekadar bersaing dan menyediakan fasilitas yang belum ada, M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land, mengungkapkan bahwa pihaknya senantiasa menghadirkan produk properti yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara adaptif sesuai masanya, dengan didukung riset panjang yang menyeluruh.
“Dalam mengembangkan produk komersial, Paramount Land selalu mengutamakan diferensiasi, diversifikasi dan inovasi produk agar tercipta long-term sustainable business. Bisnis yang dikembangkan tidak hanya ramai di awal, tetapi juga akan bertumbuh dalam jangka panjang,” katanya. Strategi ini, imbuh Nawawi, sudah diterapkan di Manhattan District (22 ha) yang dijuluki ‘The Largest Business Epicentrum in Gading Serpong’. “Ssejak diperkenalkan pada tahun 2021, hingga April 2024 telah mencatat progres penjualan hingga 95%, menandakan produk terserap pasar dengan sangat baik,” tandasnya.