The Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) menobatkan Pan Pacific Orchard Singapura sebagai “Best Tall Building Worldwide” 2024. Gelar ini diberikan gedung yang berfungsi sebagai hotel ini di gelaran tahunan the 2024 CTBUH International Conference, di London dan Paris.
Sesuai namanya, proyek ini berlokasi di Distrik Orchard yang ternama sebagai salah satu area tersibuk dan ramai di Singapura. Di antara deretan pusat-pusat belanja, gedung-gedung multifungsi yang mengapit jalan lebar tiga jalur, Pan Pacific Orchard memang cukup stands out, bak mercuar baru bagi visi lingkungan Singapura.
Gedung ini dirancang dengan konsep hotel in nature, yang mengubah gedung tinggi menjadi ruang terbuka hijau vertikal, dengan banyak taman di teras-terasnya. Dengan demikian, rasio ruang hijaunya mencapai lebih dari 300%. Dengan menggabungkan penghijauan secara holistik ke dalam desainnya, Pan Pacific Orchard tidak hanya menjunjung warisan Singapura, juga mendorong pembangunan perkotaan berkelanjutan di perkotaan yang padat.
“Pan Pacific Orchard merepresentasikan konsep terkini tentang urbanisme vertikal dengan sangat baik,” ucap CTBUH CEO Javier Quintana de Uña. Menurutnya, “Ini bukan merenovasi gedung, tapi ini tentang menata ulang seluruh lingkungan dengan cara baru dan berpikiran maju. Desain Pan Pacific Orchard menekankan pada revitalisasi ruang kota, bukan sekadar membangun gedung baru.”
Terobosan Desain
Baik secara struktur maupun konsep, gedung ini berani melakukan terobosan. Alih-alih mendesain sebentuk menara di atas podium, gedung ini didesain ini seperti empat skygardens yang ditumpuk, yang masing-masing menampilkan tema berbeda, yaitu hutan, pantai, taman, dan awan.
Teras bertema “hutan” menampilkan tanaman hijau yang rimbuh dilengkapi dengan kolam air bertingkat, sedangkan teras bertema “pantai” menghadirkan sebuah laguna tenang yang dikelilingi oleh pohon-pohon palem. Sementara tema “taman” menyajikan jalur jalan kaki yang tenang, lalu pada teras bertema “awan” memiliki kanopi fotovoltaik yang sekaligus menjadi area menikmati pemandangan kota dari ketinggian.
Hal itu membuat setiap taman menjadi fasilitas yang unik bagi tamu, memberi rasa kedekatan dengan alam walaupun berada di ketinggian, serta sebagai lansekap biomimetik bagi para tamu di setiap tingkatnya.
Tidak hanya itu, strategi desain pasif ini dinilai mampu mengurangi konsumsi energi dan menambah ventilasi udara, serta mengurangi panas terik di udara Singapura.
Didesain oleh biro desain WOHA. Menurut Mun Summ Wong, Founding Director of WOHA, gedung ini mewakiliki komitmen bironya dalam membangun, yang tidak saja ditujukan untuk manusia juga Bumi. “Proyek ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dan keramahtamahan dapat berjalan beriringan, dan gedung pencakar langit dapat berfungsi sebagai paru-paru ramah lingkungan di lingkungan perkotaan yang padat,” tukasnya.
Pengelolahan desain gedung ini, dijelaskan Mun, berangkat dari desain gedung konvensional dengan atrium terbuka besar, tanpa mengurangi ruang terbuka pada tapaknya, tetapi tetap bisa mendorong terjadinya interaksi antara alam, kota, dan beragam komunitas di dalamnya. Dengan desain ini, iklim tropis semi-outdoor-nya mampu mengurangi ketergantungan pada sistem pendingin mekanis, sementara dengan rasio luas permukaan ruang luar dan dalam yang masing-masing sebesar 45% berbanding 55% mampu mengoptimalkan efisiensi energi. Fitur-fitur ini sejalan dengan tujuan topik keberlanjutan Singapura, juga global dalam hal mengurangi dampak lingkungan dari lingkungan perkotaan yang padat.
baca juga: Wisma BCA Foresta Raih Sertifikat Green Mark Super Low Energy Building Pertama di Indonesia
Gedung ini sudah menerima peringkat Green Mark Platinum. Sertifikat tertinggi atas komitmennya dalam meminimalkan konsumsi energi, penggunaan air, dan limbah. Termasuk penyediaan panel surya sebagai sumber energi pada area publik, pengolahan air hujan untuk irigasi taman, dan penggunaan biodigester untuk pemoresan sisa makanan langsung di tapak.
Kategori Lain dari CTBUH
Pada ajang ini, Pan Pacific Orchard juga menerima penghargaan pada kategori “Space Within”. Yakni penghargaan untuk gedung tinggi yang telah mengintegrasikan interior secara luar biasa, dan berhasil menunjukkan fungsi yang dikembangkan tersebut dari sisi pengalaman pengguna. Selain desain interior ruang, juri juga menilai pada hal desain dan integrasi pergerakan antar ruang (vertikal dan horisontal), kinerja sistem bangunan, transportasi vertikal, teknologi pintar, dan lain-lain.
Kompetisi CTBUH Award of Excellence sendiri diikuti oleh proyek-proyek dari seluruh dunia, yang dirancang dengan konsep dan teknologi terdepan dalam hal urbanisme vertikal yang berkelanjutan. Proyek-proyek peserta adalah yang berani melakukan terobosan atau menggunakan pendekatan sebagai game changer atas tantangan global yang sangat mendesak tentang lingkungan perkotaan saat ini. Termasuk bagaimana mitigasi dampak perubahan iklim, mengurangi emisi karbon, mencapai keberlanjutan melalui sudut pandang lingkungan—serta budaya—dan kesetaraan serta keterjangkauan untuk perumahan. Dewan jurinya adalah anggota CTBUH dari seluruh dunia, dengan keahlian beragam, arsitektur, teknik, konstruksi, dan disiplin ilmu lainnya.