Forum dan pameran arsitektur, ARCH:ID, akan digelar pada 8-10 Mei 2025 di ICE BSD City, Tangerang – Banten. Diprakarsai oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bersama PT CIS Exhibition, ARCH:ID 2025 dikurasi oleh tiga kurator yakni, Ar. Alvar Mensana, Ar. Achmad D. Tardiyana, dan Antonius Richard Rusli. Kehadiran mereka yang berlatar belakang sebagai arsitek dengan kekhasan masing-masing, menghadirkan keberagaman perspektif ke dalam narasi pameran.
Tahun ini, ARCH:ID mengangkat tema “Performative Archipelagos” dengan menekankan sisi performative dari arsitektur, yaitu bagaimana arsitektur bisa ‘hidup’ dan aktif merespons isu lingkungan, sosial, dan budaya zaman sekarang. Terinspirasi dari konteks geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, tema ini diharapkan dapat menggali kekayaan lokal sebagai bahan bakar inovasi masa depan.
Pada pemaparan kepada media di Jakarta, (24/4), Firman S. Herwanto, Program Director of the ARCH:ID, mengatakan, “Kami mempunyai 34 kepengurusan provinsi, satu kepengurusan perwakilan, dan emapt kepengurusan wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka akan menghadirkan inovasinya masing-masing dalam ARCH:ID 2025.”

Dalam merespons kebutuhan akan proses pengadaan yang lebih efisien dan kolaborasi industri yang lebih kuat, ARCH:ID 2025 juga menghadirkan program baru, Business Matching. Program ini akan menjadi sarana pertemuan 1-on-1 yang dikurasi secara eksklusif, untuk mempertemukan peserta pameran dengan arsitek, pengembang, kontraktor, desainer interior, dan tim pengadaan berdasarkan kebutuhan spesifik.
Program ini hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut dengan mendukung pertemuan 1-on-1 yang diatur sesuai kebutuhan setiap peserta, dan diadakan di area khusus dalam ruang pameran untuk mendukung diskusi yang fokus dan efisien. Sebagai peluang membangun relasi bisnis, dan membandingkan penawaran, untuk mempercepat proses pengambilan keputusan. Program ini menjadi akses ke exhibitor lokal dan internasional yang telah dikurasi sesuai kebutuhan industri, akses terhadap material terbaru, teknologi berkelanjutan, dan layanan khusus di bidang arsitektur dan konstruksi.
Pameran arsitektur tahunan ini tentu akan membawa semangat inovasi dan kolaborasi yang semakin kuat. Project Director CIS Exhibition, Arief Sofyan Rudiantoro, menambahkan, “ARCH:ID telah menjelma menjadi salah satu platform paling berpengaruh di Asia Tenggara dalam mempertemukan arsitek, desainer, pengembang, hingga pelaku industri bahan bangunan.”
baca juga: GROHE Hadirkan “Aqua Gallery” di Milan Design Week 2025
Menyadari perannya sebagai wadah utama untuk mempererat kolaborasi antar sektor dalam industri properti, pada gelaran tahun ini BTN juga akan terlibat. Kehadiran bank pemerintah yang mengkhususkan diri di sektor perumahan ini untuk menegaskan perannya sebagai elemen penting dalam ekosistem properti, sekaligus memperluas jaringan kemitraan strategis.
Retail Customer Engagement Department Head BTN, Badai Samudra, menyatakan, “Keikutsertaan kami dalam ARCH:ID ini bertujuan untuk memperluas bisnis BTN di area ekosistem properti. Kami mencoba membangun kembali portofolio dan networking di sisi profesi arsitek. Harapannya secara bisnis, BTN terus berkembang baik dari sisi pendanaan maupun perkreditan pembiayaan.”
Selain program baru, dalam edisi kelima ini, ARCH:ID memastikan untuk menyuguhkan pengalaman pameran yang kaya akan kreativitas dan keterampilan desain. ARCH:ID 2025 diharapkan menjadi wadah untuk bertukar gagasan, menganalisa arah pasar, dan membuka peluang kolaborasi lintas sektor.