Hampir tiga dari empat responden survei terbaru Colliers dan CoreNet Global memperkirakan, teknologi AI atau kecerdasan buatan akan membawa dampak transformatif atau signifikan terhadap industri real estat perusahaan di masa yang akan datang.
Survei terbaru dua perusahaan global tersebut adalah bagian dari CoreNet Global’s 2024-2025 Global Summit series, di negara-negara jazirah Arab, Amerika Utara dan Asia-Pasifik.
Untuk menangkap sentimen dari industri real estat dunia, Colliers dan CoreNet melakukan jajak pendapat langsung di setiap pertemuan puncak tersebut. Juga, mengumpulkan data dan wawasan global dari sampel beragam, yang terdiri dari 422 manajer portofolio, direktur fasilitas, ahli strategi real estat, serta para pemimpin di bidang teknologi. Temuan tersebut mencerminkan pergeseran siginifikan tentang bagaimana kecerdasan buatan mendukung pengambilan keputusan, juga tentang efisiensi, dan strategi portofolio serta peningkatan inovasi dan operasi yang didukung data dalam real estat perusahaan.
Sebanyak 78% responden dari Asia Pasifik mengidentifikasi location intelligence, manajemen fasilitas, administrasi penyewaan dan strategi portofolio adalah hal-hal utama yang mendapat banyak manfaat dari kecerdasan buatan ini.
baca juga: Telkom Tawarkan Solusi Pengelolaan Sampah Kota Berbasis AI
“Di Asia-Pasifik, para pengadopsi awal teknologi kecerdasan buatan sudah melihat hasilnya, khususnya dalam sistem bangunan pintar dan efisiensi operasional. Laju perubahan di kawasan ini berlangsung sangat cepat, dan ini menarik menyaksikan bagaimana inovasi mulai berkembang,” ucap Mike Davis, Managing Director of Occupier Services, Asia Pacific, Colliers.
Tim Venable, Senior Vice President of Research and Content Development at CoreNet Global, mengatakan, “Organisasi-organisasi kini secara aktif menanamkan artificial intelligent ke dalam strategi CRE mereka, mulai dari otomatisasi manajemen sewa hingga perencanaan ruang prediktif. Pembicaraan tidak lagi tentang apakah teknologi cerdas itu akan memengaruhi real estat perusahaan, tetapi seberapa cepat (memberi hasil).
AI Ciptakan Peran Baru
Selain hal di atas, survei ini juga memberikan dua temuan penting lain, yakni:
- Adoption timeline accelerating: Di berbagai wilayah, lebih dari 60% responden telah menerapkan strategi kecerdasan buatan atau berencana untuk melakukannya dalam 18 bulan ke depan, Hal ini menandai telah terjadinya peralihan global dari eksplorasi ke tindakan. Khususnya, responden di Asia Pasifik yang melihat kemajuan pesat (pengaruh teknologi tersebut) pada sistem bangunan pintar dan efisiensi operasional.
- Workforce implications remain balanced: Saat kecerdasan buatan telah mengubah perannya dan mendorong produktivitas, sebagian besar responden di semua wilayah mengantisipasi perubahan minimal dalam jumlah tenaga kerja. Hal ini sejalan dengan the Future of Jobs Report 2025 World Economic Forum, yang menunjukkan bahwa teknologi tersebut akan menggantikan beberapa fungsi, namun juga menciptakan fungsi-fungsi/pekerjaan baru.