Jakarta Jadi Tuan Rumah Pertemuan Besar Arsitek-Arsitek ASEAN, Bahas Material Baja dalam Desain

Bagikan

arsitek

Pada bulan ini, tepatnya 27 November, Jakarta akan menjadi tuan rumah salah satu pertemuan paling dinamis tahun 2025, untuk komunitas arsitek ASEAN. Para desainer tersebut akan melakukan simposium dengan tema the ‘Shaping Resilient Future: Heritage and Modernity in Steel Architectural Design’.

Gelaran penting ini menyatukan semua asosiasi arsitek di wilayah Asia Tenggara, termasuk Vietnam, yakni Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Malaysian Institute of Architects (PAM), the Association of Siamese Architects under Royal Patronage (ASA), the University of Architecture Ho Chi Minh City (UAH), dan AustCham Singapore.

Berkolaborasi dengan produsen baja asal Australia BlueScope, simposium ini untuk mengeksplorasi bagaimana arsitektur baja dapat menjembatani warisan budaya dan inovasi modern. Sekaligus menandai peluncuran “2026 ASEAN Steel Architectural Awards” yang dipersembahkan oleh BlueScope.

arsitek

Bersatunya organisasi ini karena memiliki pandangan yang sama, berfokus untuk memajukan industri dan merayakan inovasi, kreativitas, dan karya otentik para perancang di kawasan tersebut. Hal ini berawal dari penyelenggaraan ASEAN Steel Architectural Awards yang diselenggarakan dua kali setahun, yang digagas oleh BlueScope pada tahun 2024. Simposium ini berlangsung di antara dua siklus penghargaan, sebagai platform penting untuk berbagi pengetahuan inspiratif dari para pemenang penghargaan dan desainer bangunan terkemuka di seluruh kawasan.

Sorotan simposium tahun ini adalah keikutsertaan Glenn Murcutt Architecture Foundation  Australia, yang akan membawa wawasan desain terkenalnya secara global ke wilayah tersebut. Nama yayasan itu diambil dari nama arsitek terkenal asal Negeri Kanguru, Glenn Murcutt AO. Peraih Pritzker Prize laureate ini dikenal karena komitmennya terhadap desain yang berwawasan budaya dan ramah lingkungan. Kehadirannya di simposium ini menjadi kesempatan berharga bagi para perancang ASEAN untuk berinteraksi dengan para pemimpin pemikiran desain kelas dunia. Yayasan tersebut akan diwakili oleh Ar. Nick Sissons, AIA, RIBA dari Sissons Architects, pakar filosofi desain, yang akan berbagi wawasan tentang karya dan dampaknya.

Pembicara utama lain yang akan hadir adalah Ar. Steve Woodland, BArch FRAIA AIUS MDIA, Direktur Kreatif di COX Architecture, salah satu firma arsitektur peraih penghargaan terbesar dan tersukses di Australia. Dengan pengalaman profesional lebih dari 45 tahun, Steve telah memimpin desain di berbagai proyek yang diakui secara nasional dan internasional. Ia akan menyampaikan pesan yang mencerahkan tentang arah desain yang sedang berkembang di Australia dan sekitarnya, dengan fokus pada evolusi arsitektur baja untuk memenuhi kebutuhan hidup baru dengan solusi yang adaptif.

baca juga: Turner & Townsend: Jakarta Peringkat 20 untuk Biaya Konstruksi Data Centre

Forum Diskusi Arsitek

Selain itu, akan ada serangkaian diskusi panel sebagai forum untuk pembelajaran kolektif dengan pembicara yang telah dikonfirmasi, seperti Ar. Kulthida Songkittipakdee dari Jenchieh Hung + Kulthida Songkittipakdee/HAS design and research, Thailand; Eng. Do Huu Nhat Quang, Co-Founder dan Managing Director GreenViet di Vietnam; Ts. Leong Sai Pink, Head of the Sustainability Unit di Gamuda Land, Malaysia; dan Ar. Budi Pradono, Founder a research based architecture & urbanism di budi pradono architects a+u. Diskusi panel akan dimoderatori oleh Ar. Intanon Chantip, Pendiri INchan-atelier, sebuah firma arsitektur dan desain interior yang berbasis di Thailand.

“Merayakan dedikasi kolektif kita terhadap desain yang tangguh, dinamis secara budaya, dan visioner. Kemitraan ini menggarisbawahi vitalitas aliansi regional kita dan akan memotivasi komunitas arsitektur ASEAN menuju pencapaian yang lebih berani dan berdampak,” kata Ar. Budi Pradono, arsitek senior IAI.

Hal ini juga yang membuat simposium ini berbeda dengan acara arsitektur lainnya, karena memiliki fokus unik untuk membangun ikatan yang lebih kuat di seluruh ASEAN serta antara komunitas arsitek ASEAN dan Australia. Acara ini akan dihadiri sekitar 150 desainer, sebagai delegasi dari negara-negara Australia, Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Vietnam.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *