Memiliki sebuah rumah tentunya menjadi dambaan setiap orang. Namun harga rumah yang mahal tidak setiap orang mampu membelinya dengan mudah. Salah satu cara untuk mendapatkan rumah adalah dengan mengajukan permohonan pinjaman atau menggunakan fasilitas Kredit Perumahan Rakyat (KPR).
Yup, KPR bisa menjadi pilihan yang bijaksana untuk mengatasi kemampuan finansial kala Anda ingin membeli rumah. KPR merupakan salah satu fasilitas yang ditawarkan bank kepada nasabahnya yang ingin membeli atau membangun rumah.
Namun sebelum mengajukan pinjaman maka alangkah baiknya, Anda mengetahui cara memilih KPR yang tepat, yakni sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Karena membeli rumah merupakan masalah jangka panjang, sehingga penting untuk mencari pemberi pinjaman terbaik, agar terhindar dari masalah yang muncul di kemudian hari. Pinhome.id, solusi terbaik untuk cari, jual, cicil, hingga rawat rumah Anda! Pinhome bikin Anda Jadi #PintarUrusanHunian.
Berikut lima tips yang penting sebelum memutuskan pilihan KPR yang tepat.
1. Jangan tergiur dengan suku bunga rendah
Cara memilih KPR yang terbaik dan yang terpenting adalah jangan tergiur dengan rendahnya suku bunga yang ditawarkan bank.
Pasalnya, bunga merupakan faktor yang mempengaruhi sebagian besar pembayaran bulanan. Oleh karena itu, salah satu tips memilih pinjaman adalah dengan memperhitungkan bunga yang ditawarkan sejak awal, agar tidak terjebak saat Anda mendapatkan pinjaman tersebut.
Sebaiknya Anda memilih suku bunga yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Anda bisa melakukan riset pada beberapa bank atau lembaga pembiayaan berapa kira-kira suku bunga yang standar untuk pinjaman KPR
Perlu diketahui bahwa dengan KPR ada suku bunga tetap (fixed rate) dan mengambang (floating rate). Biasanya, dengan suku bunga tetap, pembayaran yang And terima rendah, namun hanya berlaku pada dua hingga tiga tahun pertama. Sedangkan suku bunga mengambang mengikuti aturan Bank Indonesia, yang mana besarannya bisa berubah sesuai ketentuan dan kondisi yang ada.
2. Sesuaikan kebutuhan dengan kekuatan finansial
Selain memperhitungkan tingkat bunga, tips memilih jumlah pinjaman yang tepat harus memastikan jumlah pembayaran yang sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Sebaiknya Anda tidak memaksakan pinjaman tanpa mengukur kekuatan finansial.
Sebelum melakukan permohonan pinjaman maka Anda bisa mempertimbangkan berapa kemampuan Anda membayar cicilan KPR setiap bulannya. Jangan sampai uang pendapatan Anda–walaupun sudah double income dengan pasangan–dihabiskan untuk cicilan, sehingga Anda akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan harian.
Agar Anda tidak memiliki masalah dalam melunasi pinjaman KPR maka langkah yang dapat Anda ambil adalah dengan menyisihkan 10% untuk jaminan sosial, 20% untuk investasi atau tabungan, 30% untuk cicilan, dan 40% untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati agar cicilan-cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari total pendapatan. Hal ini untuk menghindari risiko ketika suku bunga naik yang membuat cicilan bulanan semakin tinggi.
baca juga: Bank Danamon Sediakan Coworking Space di Next Generation Branch
3. Periksa keandalan developer dengan cermat
Langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah “memeriksa” kualitas dan komitmen developer atau pengembang rumah yang Anda akan beli. Hal ini dilakukan agar Anda tidak menjadi korban penipuan dari developer nakal.
Cari tahu tentang developer tersebut, antara lain pelajari latar belakangnya, dan portofolio atas proyek-proyek yang sudah dikembangkan. Lalu visi dan tujuan perusahaan , kredibilitas dan pencapaiannya, baik melalui situs resminya, dan media berita bahkan media sosial.
Jika mungkin, Anda bisa mencari beberapa informasi dari penghuni yang telah menempati perumahan tersebut. Terutama hal-hal yang terkait legalitas proyek yang akan Anda beli, seperti status lahan, bagaimana proses pengurusan balik namanya, juga proses pembelian dengan KPR. Pendeknya, periksalah rekam jejak pengembang tersebut.
4. Cek Rumah/Perumahan Incaran
Selain itu, Anda juga harus melakukan survei dan melihat langsung proyek/rumah yang ditawarkan. Mulai dari dan kondisi kontur tanah, apakah rumah tersebut daerah rawan banjir atau tidak, fasilitas apa saja yang diberikan perumahan tersebut juga yang ada di sekelilingnya, sampai bagaimana pencapaian dari/ke berbagai sarana dan prasarana di sekitar perumahan.
Jangan sampai Anda mengambil rumah di daerah rawan banjir, misalnya yang jauh dari fasilitas kesehatan, pendidikan, dan transportasi umum, yang pada akhirnya akan menimbulkan biaya tambahan.
Jika memilih rumah seken, periksa juga apakah rumah tersebut perlu banyak renovasi atau tidak, sesuai dengan kebutuhan ruang yang diperlukan atau tidak, serta tanyakan riwayat renovasi sebelumnya.
5. Lakukan riset terkait program KPR yang disediakan
Setelah teliti keandalan pengembang, cek juga program KPR yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko konflik harga dengan kondisi rumah sebenarnya. Lakukan hal ini agar Anda tidak merasa tertipu jika mendapati kondisi rumah dan harga tidak sesuai.
Karena harga rumah termasuk tinggi maka sikap hati-hati menjadi sesuatu yang sangat penting. Anda harus mempertimbangkan beberapa terkait dengan KPR, dari mulai perjanjian atau akad yang harus dicermati setiap poinnya.
baca juga: Gelar Festival Malam Muda Mudi, Bank DKI Perkenalkan Jakarta Tourist Pass
6. Perhatikan masa pembayaran
Selanjutnya, saran dalam memilih KPR adalah dengan memperhatikan jangka waktu pembayaran atau tenor yang bisa dipilih. Secara umum, bila Anda memilih jangka panjang, cicilan bulannya relatif lebih rendah daripada yang berjangka pendek. Akan tetapi, pertimbangkan juga usia dan masa kerja, serta rencana Anda dalam bekerja untuk mendapatkan penghasilan.
Jika tujuan pembelian adalah untuk berinvestasi, lebih cocok memilih tenor pendek. Namun, pada dasarnya pemilihan pinjaman harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda, terutama dalam memilih jangka waktu pelunasan.