Bahwa udara di dalam ruang lebih aman dari polusi daripada di luar ruang, tidak selalu betul. United States Environmental Protection Agency (EPA) menginformasikan, bahwa kadar polutan dalam ruangan memiliki tingkat 2-5 kali, bahkan hingga sampai 100 kali lebih tinggi daripada kadar polutan di luar ruangan.
Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari hal tersebut. Mereka masih menganggap bahwa kondisi udara dalam ruangan akan lebih aman dari berbagai ancaman polusi yang berbahaya, daripada di luar ruangan. Karena itu perhatian akan kualitas udara di dalam ruang masih kecil, padahal ancamannya bagi kesehatan lebih besar. Sebab, kebanyakan orang menghabiskan sekitar 90% waktu mereka di dalam ruangan.
Banyak hal yang menjadi penyebab udara dalam ruang berpolusi, seperti ventilasi udara buruk yang menyebabkan debu dan residu dari proses pembakaran dalam rumah tangga, seperti rokok dan memasak terjebak di dalam ruang. Belum lagi dari penggunaan bahan kimia pembersih dan pelapis furnitur. Bulu binatang, tungau, jamur dan serbuk juga bisa dikategorikan penyebab polusi udara dalam ruang. Terkesan sepele, tapi tumpukan material polutan itu bisa membuat kualitas udara menjadi buruk dan menyebabkan gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, iritasi pada mata, alergi, bahkan pneumonia, hingga jantung.
Data menunjukkan selama beberapa dekade terakhir, terjadi peningkatan kasus pneumonia yang merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menyerang organ paru-paru. Bahkan menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita.
Polusi udara juga memiliki dampak serius pada anak-anak, yakni gangguan kognitif yang mempengaruhi perkembangan otak anak. Seperti sulit berkonsentrasi yang menyebabkan turunnya kemampuan belajar dan daya ingat, pengembangan paru yang tidak optimal hingga gangguan pada pertumbuhan.
Pentingnya Udara Sehat
Dilatar-belakangi hal tersebut, Sharp bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk bersama-sama mensosialisasikan pentingnya menciptakan udara sehat di dalam ruang. Hal ini merupakan salah satu komitmen Sharp selaku produsen produk penjernih udara yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster, berkontribusi dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan konsumen.
Prosesi penandatanganan kerjasama ini sudah dilakukan, di Jakarta (3/7), oleh Shinji Teraoka, President Director, PT Sharp Electronics Indonesia dan DR. Dr. Mohammad Adib Khumaidi, Sp.OT, Ketua Umum Pengurus Besar IDI.
Kerjasama kampanye ini mengusung slogan “Ciptakan Udara Sehat Untuk Indonesia’. Slogan ini sangat sesuai dengan fungsi penjenih udara dan teknologi Plasmacluster milik Sharp, yang sudah dikembangkan lebih dari 20 tahun.
baca juga: Sambil Liburan Sekolah, Yuk Belajar Tentang Lingkungan
Teknologi Plasmacluser ini sudah dibenamkan pada seluruh produk penjernih udara produk Sharp. Plasmacluster menjadi teknologi pemurnian udara yang unik. Pada dasarnya teknologi ini adalah ion generator yang menghasilkan dua jenis ion, positif (H + (H2O) m) dan negatif (O2– (H2O) n). Kedua ion ini dilepaskan ke udara secara bersamaan yang lalu secara instan mengikat material penyebab polusi, kemudian mengubahnya menjadi radikal OH (hidroksil) yang memiliki daya oksidasi sangat tinggi.
Teknologi ini tidak saja melumpuhkan virus, bakteri dan kuman, bahkan menghilangkan bau, serta mengurangi pertumbuhan jamur dan listrik statis. Teknologi ini telah dipatenkan oleh Sharp dan sudah lebih dari 40 lembaga riset di dunia melakukan pengujian untuk membuktikan bahwa Plasmacluster dapat melumpuhkan 99.9% beragam virus penyebab penyakit pernafasan.
Pada prosesi penandatangan kerjasama ini, Shinji Teraoka menyampaikan, “Sudah lebih dari 20 tahun Sharp mengembangkan teknologi Plasmacluster. Selama itu pula Sharp terus melakukan penelitian guna meningkatkan fungsi dari produk penjernih udaranya, agar dapat memberikan ekstra perlindungan dalam menjaga kesehatan konsumen setianya. Melalui kerjasama dengan IDI, kami berharap dapat berkontribusi lebih banyak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan udara yang sehat di rumah mereka.”
“Kami dari IDI sangat mengapresiasi Sharp Indonesia yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas udara di dalam ruangan. Dampak polusi udara dalam ruang ini menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan yang utama di Indonesia,” ujar Ulul Albab, Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Sesuai dengan program kesehatan pemerintah, imbuh Ulul, kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan menyukseskan program pemerintah dalam mengurangi kasus angka kematian akibat pneumonia.