Tak ada yang memungkiri kalau wabah global covid19 ini telah membuat semua lini bisnis terdampak. Tapi hal tersebut tidak menyurutkan optimisme, untuk terus bergerak. Seperti yang dilakukan oleh PT Intiland Development Tbk (Intiland), yang meluncurkan dua tipe rumah baru di perumahan Talaga Bestari.
“Kami harus tetap optimis karena rumah adalah kebutuhan primer yang akan selalu dibutuhkan masyarakat dari waktu ke waktu,” kata Permadi Indra Yoga, Direktur Pengembangan Bisnis Intiland.dalam keterangan tertulis, Rabu, 8/4.
Menurutnya, tingkat permintaan pasar terhadap produk hunian yang bagus dan berkualitas, serta harga terjangkau masih cukup tinggi, khususnya di kota-kota penyangga Jakarta.
“Pasar hunian rumah tapak dengan harga di bawah Rp1 miliar cenderung masih bergerak, meskipun juga mengalami perlambatan,” kata Yoga. Terutama, imbuhnya, segmen pasar keluarga muda yang sedang mencari rumah pertama.
Itulah yang mendasari Intiland meluncurkan tipe Angsana dan Akasia, di clusterThe Forest. Seperti dijelaskan oleh Wiantarajakti Lucius, Pimpinan Proyek Talaga Bestari, kedua tipe rumah ini memiliki sejumlah keunggulan baik dari sisi konsep, desain, ukuran maupun aspek kenyamanan dan keamanannya.
Kedua tipe baru itu dikembangkan sebagai rumah tumbuh, sehingga pemilik bisa menambah ruang sesuai kebutuhannya.
Tipe Angsana berukuran 44 m2 dengan lahan seluas 108 m2. Merangkum dua kamar tidur, serta carport yang bisa memuat satu mobil dan satu sepeda motor. Tipe ini menyediakan pekarangan belakang seluas 30 m2.Langit-langit ruang utama tipe ini dibuat setinggi 4,9 meter, yang membuat rumah terasa lebih lega, dan fleksibel untuk bisa dijadilan lantai mezanin.
Lainnya adalah tipe Akasia (41/72 m2) yang memiliki dua kamar tidur. Berbentuk rumah dua lantai, sehingga memungkinkan rumah tumbuh secara vertikal atau ke atas.
Telaga Bestari hanya menyediakan 51 unit tipe Angsana, yang dipasarkan dengan harga Rp 800-an juta, untuk pembayaran secara tunai keras. Sementara untuk tipe Akasia dijual dengan harga mulai Rp 600-an juta, dan hanya ada 37 unit. “Tipe Akasia merupakan salah satu produk paling favorit dan kini tersisa hanya empat unit,” pungkas Wiantarajakti.
Tipe tersebut, imbuh Wiantarajakti, mendapat respon bagus dari konsumen, khususnya para end user (pembeli akhir) yang memang ingin tinggal di Talaga Bestari. Untuk tujuan investasi juga cocok karena harganya masih terjangkau dan baraing dibandingkan dengan perumahan setara di seputaran Jakarta.
Promo Spesial
Untuk membantu pembeli berkreasi atas huniannya, Intiland menyediakan dua rumah contoh tipe Angsana. Yakni, pada kavling standar (44/108) dan di kavling sudut (44/172), di mana rumahnya sudah ada tambahan lantai mezanin, sehingga luas bangunannya menjadi 56 m2.
Guna memudahkan pembelian, Intiland menyiapkan sejumlah program promo, antara lain diskon khusus sebesar 9 persen dan tambahan diskon 2 persen. Lalu, free smart home system, AC di semua kamar, serta bebas Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) selama satu tahun serta kanopi carport. Khusus pembelian tipe Angsana akan mendapatkan gratis Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (HPHTB), sampai dengan periode tertentu.
Akses Kian Mudah
Perumahan Talaga Bestari (308 ha) ini berlokasi di Cikupa, Tangerang, Banten. Berjarak sekitar 35 menit dari kawasan Tomang, Jakarta Barat, melalui jalan tol Jakarta-Merak. Ke depan, pencapaiannya akan makin mudah, terutama dari arah Serang dan Cilegon, menyusul akan beroperasinya interchange atau simpang susun tol Balaraja Timur per April 2020.
Dikembangkan dengan konsep dan tema ‘Hidup Selaras dengan Alam’, Talaga Bestari sudah dihuni ribuan kepala keluarga. Fasilitasnya antara lain pusat olahraga, komplek ruko, dan restoran, serta fasilitas pendidikan semua jenjang, seperti TK-SMP Al-Azhar Syifa Budi, TK-SMK Sekolah Insan Madani, serta PG-TK Montessori School.
Pengembang juga sudah menyediakan layanan bus ulang alik ke Supermal Karawaci, Mal TangCity, dan ke Bandung. “Kami pun berencana menambah rute ke Serang dan Jakarta, karena makin banyak penghuni Talaga Bestari yang berkegiatan sehari-hari di kedua kota tersebut,” kata Wiantarajakti. *AY