Sebagai salah satu pengembang properti di Indonesia, Sinar Mas Land telah mengimplementasikan konsep pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan sejak lama. Bahkan sebelum prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) “harus” diterapkan oleh semua pihak, baik perusahaan swasta dalam menjalankan bisnis, maupun pemerintah, dalam menjalankan roda pemerintahan dan membuat regulasi.
ESG sendiri program terintegrasi berkelanjutan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik. Program ini menyusul makin parahnya kondisi iklim global, akibat pemanasan global yang disebabkan oleh bertambahnya emisi gas rumah kaca di atmosfer bumi secara terus menerus. Semua itu secara jangka panjang akan dapat memunculkan kerusakan lingkungan, krisis pangan dan beragam bencana alam. Untuk itu semua stake holder pembangunan harus mendukung penuh kebijakan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Menurut Meita Laimanto, Partner – Risk Assurance PwC, “Perjalanan ESG suatu organisasi adalah suatu perjalanan yang berdampak tidak hanya pada aspek kehidupan kita sebagai individu, tetapi juga perusahaan atau organisasi.” Seperti disampaikan pada acara Media Talkshow bertajuk “Penerapan ESG dan Dampaknya Bagi Sektor Properti” yang diselenggarakan Sinar Mas Land, Tangerang Selatan, (2/8).
Sebagai individu, kata Meita, kita ingin mencapai keberlanjutan karena kepedulian terhadap kesejahteraan sosial dan lingkungan. Perusahaan atau organisasi perlu memastikan bisnis yang berkelanjutan dalam lansekap risiko yang senantiasa berubah. Untuk itu, “Penting bagi perusahaan untuk memaparkan perjalanan ESG dan inisiatif mereka secara transparan, akurat, dan tepat. Hal ini merupakan kunci untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan serta mencapai kesuksesan dalam perjalanan ESG organisasi,” papar Meita.
“Dalam mewujudkan visi kami untuk ‘Building a Better Future’, Sinar Mas Land secara konkret terus melakukan pembangunan berkelanjutan yang diterapkan dalam produk properti dengan target mengurangi emisi karbon hingga 34% dari penggunaan listrik pada tahun 2034 mendatang,” kata Chief Risk & Sustainability Officer Sinar Mas Land, M. Reza Abdulmajid.
Upaya penerapan konsep sustainable development tersebut akan memberikan dampak positif, tidak saja bagi pengembang pun pemilik properti. Antara lain pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni.
Hal tersebut, imbuh Reza, mendorong konsumen melirik rumah dan gedung yang ramah lingkungan, baik untuk investasi maupun untuk digunakan atau dimiliki. “Dan saat ini tren green living juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban,” katanya lagi.
Sinar Mas Land sudah merasakan manfaatnya. Seperti yang dicontohkan Reza atas Green Office Park yang kini memiliki occupancy rate di atas 93 persen. Untuk diketahui BSD City Green Office Park adalah gedung-gedung perkantoran hijau pertama Indonesia. Dikembangkan Sinar Mas Land di area seluas 25 hektar, terdiri atas 11 bangunan berlantai lima yang ditata dalam suasana menyerupai taman. Banyak perusahaan kelas dunia, seperti Unilever, Juniper Networks, iOS Developers Academy by Apple, dan Traveloka memilih gedung-gedung tersebut karena sudah menerapkan konsep “hijau” tadi.
Pakai Material Ramah Lingkungan
Terkait dengan pengembangan berkonsep hijau, Sinar Mas Land sudah melakukan beberapa inisiatif, antara lain penggunaan material ramah lingkungan, menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penerapan panel surya di bangunan-bangunan komersial, sarana penerangan jalan hingga pemanfaatan layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero). Melalui layanan tersebut, Sinar Mas Land turut mendukung inisiasi pemerintah dan mengambil bagian dalam mengurangi emisi CO2.
Selain mengoptimalkan sertifikat EBT, sejumlah gedung perkantoran milik Sinar Mas Land juga telah mendapatkan sertifikasi Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Kawasan perkantoran BSD Green Office Park juga sudah tersertifikasi Gold Green District dari Building Construction Authority (BCA) Singapura.
Perusahaan terus berkomitmen untuk menerapkan konsep sustainable development dalam setiap produk hunian hingga kegiatan bisnisnya. Dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan, Sinar Mas Land pun bekerja sama dengan Chandra Asri untuk mengaplikasikan aspal dengan campuran sampah plastik sepanjang 3,8 km atau 56.138 m2 di kawasan BSD City pada tahun 2022 dan berlanjut hingga tahun 2023. Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat sekitar daerah pembangunan menuju penerapan model ekonomi sirkular.