PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus berinovasi dengan menyediakan produk bahan bangunan rendah karbon dan solusi berkelanjutan. Produk ini dihasilkan dari inovasi dan proses produksi yang ramah lingkungan.
Direktur Operasi SIG Reni Wulandari mengatakan, sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, SIG senantiasa meningkatkan kapabilitasnya dengan terus berinovasi menciptakan solusi bahan bangunan ramah lingkungan. Hal ini dimaksudkan guna mendukung pembangunan rendah karbon dan mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2050. Peningkatan kapabilitas ini tertuang dalam Peta Jalan Keberlanjutan (Sustainability Roadmap) 2030 SIG. Demikian disampaikan pada sesi talk show pada gelaran Green Economy Expo 2024 yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta (4/7).
Salah satu penerapan prinsip ekonomi sirkular yang dilakukan SIG adalah melalui penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).
SIG memulihkan keberadaan energi atau mineral pada limbah produksi, menjadi alternatif pengganti atas sumber daya alam yang dipakai dalam produksi. Tentunya dengan tetap memenuhi standar untuk menjaga kualitas produk dan kepatuhan lingkungan. SIG juga melakukan riset dan pengembangan green cement, yaitu produk semen dengan emisi lebih rendah tetapi memiliki kualitas setara di kelas peruntukannya.
Selain itu, proses produksi di pabrik-pabrik SIG sudah ditunjang dengan plant digitalization, melalui pemanfaatan machine learning, big data dan artificial intelligence. Hal ini bertujuan untuk optimasi kegiatan produksi demi mencapai efisiensi penggunaan energi dan peningkatan produktivitas.
Untuk mendorong percepatan capaian penurunan emisi karbon, SIG mengembangkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya pada unit-unit operasionalnya, serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation).
”Pada 2023, penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif di seluruh pabrik SIG mengalami peningkatan mencapai 1,65 juta ton. SIG juga berhasil mengurangi emisi GRK cakupan 1 (dari operasional) sebesar 4,9 juta ton GRK dibandingkan baseline tahun 2010. Sedangkan pada cakupan 2 (emisi tidak langsung dari energi listrik) berhasil diturunkan sebanyak 0,15 juta ton GRK,” papar Reni.
baca juga: SIG Raih Peringkat Emas pada Ajang SNI Award 2023
Sertifikat Hijau untuk SIG
Atas komitmen dan segala upaya tersebut, imbuh Reni, SIG berhasil memperoleh sertifikat Green Label dari Green Product Council Indonesia, sertifikat Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK, dan Sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian.
Pada tahun 2023, SIG juga memperoleh 2 PROPER Emas dan 7 PROPER Hijau dari KLHK, serta meraih peringkat ESG Rating terbaik pertama kategori construction materials di Asia Tenggara. Peringkat ini didapat dari capaian predikat Medium Risk dengan skor 22,9 dalam penilaian kinerja lingkungan, sosial dan tata kelola atau Environmental, Social, Governance (ESG) Rating yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat internasional, Sustainalytics.
Dibandingkan semen konvensional, produk-produk SIG tercatat 21- 38% lebih rendah karbon. Produk SIG yang dimaksud adalah semen curah untuk berbagai kebutuhan pembangunan infrastruktur dan stabilisasi tanah, semen masonry untuk aplikasi non-struktural, serta produk turunan semen inovatif seperti beton berpori untuk membantu penyerapan air ke dalam tanah, beton cepat kering untuk perbaikan jalan dengan proses pengerjaan yang lebih singkat, serta beton dekoratif yang estestis.
Kontribusi SIG di IKN
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan bahwa saat ini, SIG terus melakukan upaya-upaya untuk mendorong penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan sebagai upaya partisipatif dalam percepatan pencapaian target Net Zero Emission 2050.
Salah satu inisiatif yang dilakukan SIG adalah menjalin kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero), untuk penyediaan solusi bahan bangunan termasuk produk berbahan dasar semen, green cement, produk turunan semen dan bahan bangunan dalam proyek pembangunan IKN.
baca juga: Vinilon Kembali Raih Sertifikat Gold dari Green Label Indonesia
“Solusi bahan bangunan ramah lingkungan dari SIG sangat relevan dengan konsep pembangunan IKN yang dirancang untuk menjadi smart and green city. Dalam pembangunan IKN, produk SIG memenuhi persyaratan, baik dari produknya yang bersifat green dan tingginya nilai TKDN, serta memberi solusi atas tantangan pembangunan saat ini,” ungkap Vita.
Misalnya produk beton berpori dan paving porous yang punya kemampuan meresapkan air dengan baik, dapat mendukung pembangunan IKN yang mengusung konsep kota spons. Lalu, pada pembangunan infrastruktur jalan yang dapat menggunakan beton cepat kering. SIG juga bisa memasok produk soil stabilisation untuk meningkatkan kekuatan dan daya dukung tanah lunak yang mana ini adalah salah satu tantangan pembangunan di IKN.
“SIG sangat mendukung program-program yang mengedepankan keberlanjutan atau sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan keberlanjutan kehidupan di bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang dan menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” tandas Vita.