Debut di Pameran Ambiente 2024, Sembilan Peserta LBEC Raih Transaksi Rp3,87 Miliar

Bagikan

Sembilan perusahaan peserta program pendampingan ekspor Local Business Export Coaching (LBEC) menjalani debut pada Pameran Ambiente 2024 di Messe Frankfurt, Jerman. Pada pameran yang berlangsung pada 26—30 Januari 2024 ini, kesembilan peserta tersebut berhasil meraih total transaksi sebesar 258,5 ribu dolar AS atau setara dengan Rp3,87 miliar.

Mereka adalah Gangga Sukta, Hasibuan Designs, Koloni Timur, Mendong Jaya, Panelindo, Kate Mas Handicraft, Knes Sejahtera, Haramas, dan Anugrah Acyntia Gumilar.  Kesembilan perusahaan itu merupakan bagian dari 32 perusahaan program pendampingan LBEC yang berhasil lolos kurasi Kementerian Perdagangan yang menampilkan 20 produk unggulan di sektor dekorasi rumah dan furnitur berukuran kecil (home décor and small furniture/HDSF).

“Partispasi peserta LBEC pada Pameran Ambiente 2024 merupakan tindak lanjut dari program LBEC yang telah berjalan selama empat tahun. Diharapkan melalui partisipasi pada pameran ini, produk Indonesia semakin diterima di pasar internasional,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.

Pameran Ambiente 2024 merupakan pameran antarpelaku usaha (B2B) tahunan terbesar di dunia untuk produk konsumen. Pameran ini terbagi dalam empat fokus produk, yaitu produk ruang makan (dining room), ruang tamu (living room), hadiah (gifts), dan ruang kerja (working). Pada pameran ini, produk Indonesia ditampilkan pada Paviliun “The Origin” yang menempati Hall 10.1 Lobi 02.

baca juga: Placemaking: Tolerance jadi Tema Pameran Arsitektur ARCH:ID 2024

Sebagian produk yang dipamerkan merupakan produk baru yang dihasilkan dari kolaborasi antara LBEC dan program Designers Dispatch Service (DDS) pada 2023. LBEC merupakan program pendampingan ekspor hasil kolaborasi antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), serta The Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) dari Kementerian Luar Negeri Belanda.

Program LBEC telah berjalan sejak 2020 melalui mekanisme transfer pengetahuan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas ekspor perusahaan Indonesia ke pasar Eropa dan dunia.

75 Peserta Indonesia

Ambiente sendiri adalah pameran tahunan yang menjadi panggung utama bagi kelompok produk kerajinan kayu dan perkakas rumah tangga. Dengan total 140.000 pengunjung bisnis dan hampir 5.000 eksibitor perusahaan multinasional dari seluruh dunia, Ambiente menjadi ajang yang sangat dinanti oleh pelaku industri.

Pada Ambiente 2024, Indonesia memainkan peran penting dengan keikutsertaan 75 perusahaan, mencatatkan kehadiran terbanyak sejak tahun 2017. Dominasi ini juga menjadikan partisipasi Indonesia sebagai dominator di antara negara-negara ASEAN, mengungguli Vietnam (47 perusahaan), Thailand (42 perusahaan), Filipina (40 perusahaan), Malaysia (5 perusahaan), dan Singapura (3 perusahaan).

Pavilion Indonesia menempati Hall 10.4 dan Hall 10.1, cukup menjadi pusat sorotan pengunjung. DI Selain sembilan perusahaan peserta program LBEC, dua hall ini juga diisi oleh 10 perusahaan lain. Sementara itu, 56 perusahaan Indonesia lainnya tersebar di Hall 8, Hall 10, dan Hall 11.

Paviliun Indonesia dibuka secara simbolis melalui pemotongan pita oleh Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan Miftah Farid, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuke Sri Rahayu, CBI Managing Director Judith Arends, serta CBI Program Manager Menno Morenc. Juga dihadiri oleh Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Fajar Wirawan Harijo, serta diikuti oleh Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan, Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Atase Perdagangan Berlin, dan ITPC Hamburg.

Ajang Networking

Ambiente 2024 bukan hanya panggung untuk memamerkan produk, namun juga menjadi wadah untuk menjalin koneksi bisnis. Paviliun Indonesia dan booth perusahaan Indonesia lainnya berhasil menarik minat buyer dan distributor dari Belanda, Belgia, Jerman, Denmark, Italia, Amerika Serikat, Korea, Mesir, dan India. Jalinan bisnis ini diperkirakan mencapai potensi transaksi sebesar 9,66 juta dolar AS.

Tidak hanya itu, kegembiraan bertambah dengan fakta bahwa seluruh perusahaan yang memamerkan produk kerajinan dan home decor dari kayu olahan telah memiliki dan mempromosikan penggunaan sertifikat SVLK-Indonesia, menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan dan kualitas.

baca juga: ParkRoyal Serviced Suites Jakarta Resmi Beroperasi

Mayoritas perusahaan peserta juga memanfaatkan Ambiente untuk memperkuat jejaring dengan mitra lama, menjadikannya sebagai ajang networking awal yang penting menjelang Indonesia International Furniture Expo (IFEX) yang akan berlangsung 29 Februari – 3 Maret 2024 di Jakarta.

Ambiente 2024 bukan hanya sekadar pameran, melainkan momentum berharga bagi Indonesia untuk mengukir prestasi gemilang di dunia industri kerajinan kayu dan home décor. Keikutsertaan yang kuat ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan bisnis, tetapi juga menandai posisi Indonesia sebagai pemain kunci di panggung internasional.

 

Artikel Terkait

Leave a Comment