Proyek Baru Naikkan Pendapatan Intiland 2021

Bagikan

 

Pada tahun 2021 lalu, pendapatan penjualan atau marketing sales PT Intiland Development Tbk tercatat sebesar Rp1,64 triliun. Pencapaian tersebut melonjak 75 persen dibandingkan perolehan marketing sales tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp937 miliar. Peningkatan marketing sales tersebut terutama berasal dari hasil penjualan di segmen pengembangan kawasan perumahan. Demikian ungkap Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, seperti disampaikan pada rilisnya, 24/1.

Pendapatan penjualan tersebut antara lain didapat dari hasil pemasaran Amesta Living di Surabaya dan DUO Talaga Bestari di Tangerang, yang dilansir tahun lalu. Selain itu, peningkatan tersebut juga didapat dari proyek-proyek yang ada. “Tahun lalu pasar properti sudah mulai kembali bergerak. Stimulus kebijakan dari Pemerintah terbukti cukup efektif mendorong penjualan properti, khususnya pada segmen perumahan. Penjualan Intiland di segmen ini cukup meningkat, baik dari pengembangan proyek baru atau proyek-proyek yang sudah berjalan,” terang Archied.

Oleh sebab itu, Intiland memberikan apresiasi terhadap langkah strategis Pemerintah yang telah mengucurkan sejumlah stimulus kebijakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan sektor properti. Di mana stimulus tersebut berjalan dengan efektif dan mampu membantu serta mempermudah masyarakat membeli atau berinvestasi kembali di sektor properti.

Perumahan Terbesar

Membagi usaha bisnisnya ke dalam empat segmen, sebagai kontributor terbesar, pada tahun 2021 kawasan perumahan memberi kontribusi sebanyak 56 persen dari keseluruhan. Segmen tersebut membukukan hasil penjualan sebesar Rp922 miliar, melonjak 45 persen dibandingkan perolehan tahun 2020, sebesar Rp638 miliar.

Kontributor berikutnya dari segmen pengembangan mixed-use & high rise sebesar Rp390 miliar atau 24 persen dari keseluruhan. Hasil penjualan segmen ini juga melejit 159 persen dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp151 miliar.

“Lonjakan hasil penjualan di segmen mixed-use and high rise terutama berasal dari peluncuran proyek baru Tierra SOHO di Surabaya pada triwulan kedua tahun lalu dan penjualan unit-unit di apartemen 1Park Avenue, The Rosebay, Graha Golf, dan Aeropolis,” ungkap Archied.

Pada tahun lalu, Intiland juga berhasil meningkatkan pendapatan dari segmen investment properties yang merupakan sumber recurring income atau pendapatan berkelanjutan bagi perusahaan. Hasil Segmen ini membukukan pendapatn sekitar Rp658 miliar, atau naik 11,5 persen dibandingkan tahun 2020. Kontribusi dari segmen ini berasal dari pengelolaan kawasan, fasilitas olah raga, penyewaan perkantoran dan ritel, serta fasilitas standard factory building di kawasan industri.

Tren pertumbuhan positif terjadi pula pada segmen pengembangan kawasan industri, di mana membukukan marketing sales sebesar Rp329 miliar. Pendapatan tahun 2021 ini naik 123 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya senilai Rp148 miliar. Penjualan dari segmen ini memberikan kontribusi sebesar 20 persen dari total perolehan marketing sales tahun 2021.

Peningkatan ini, ujar Archied, terutama berasal dari hasil penjualan lahan industri dari proyek pengembangan kawasan industri baru Batang Industrial Park yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah. Kontribusi lainnya berasal dari penjualan lahan industri di Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur dan fasilitas pergudangan di proyek Aeropolis, Tangerang.

Proyek Baru

Dari hasil pencapaian ini, Archied menegaskan bahwa strategi bisnisnya dengan meluncurkan proyek-proyek baru terbukti cukup efektif untuk mendongkrak kinerja penjualan. Dari total perolehan marketing sales yang dibukukan pada tahun lalu, sebesar Rp814,7 miliar atau 50 persen dari keseluruhan berasal dari peluncuran proyek-proyek baru.

“Meskipun tahun lalu masih dalam kondisi pandemi, masyarakat sudah mulai kembali melakukan pembelian dan investasi. Kami masuk pada momentum yang tepat untuk peluncuran proyek baru dan hasilnya efektif karena mendapatkan sambutan dan apresiasi yang sangat positif dari pasar. Kami percaya kondisi akan semakin membaik ke depan dan konsumen tidak lagi bersikap wait and see,” tandas Archied.

Mencermati tren yang terjadi sepanjang tahun lalu, Intiland meyakini kalau kondisi pada tahun 2022 ini akan makin baik. Harapannya, tahun ini akan menjadi momentum pemulihan bagi pasar properti nasional, sekaligus meningkatnya daya serap pasar. Karena itu, Intiland optimistik kinerja penjualan tahun ini dapat lebih meningkat dibandingkan tahun lalu.

Pada tahun ini, Intiland menargetkan perolehan marketing sales sebesar Rp2,4 triliun atau meningkat sekitar 47 persen dari pencapaian tahun lalu. Untuk mencapai target tersebut, selain terus mengembangkan proyek-proyek yang masih berjalan, Intiland juga sudah menyiapkan beberapa proyek baru yang akan diluncurkan tahun ini.  “Rencananya kami akan meluncurkan sejumlah proyek baru, baik perumahan maupun komersial. Proyek-proyek baru ini sudah masuk dalam pipeline pengembangan dan menunggu momentum terbaik untuk peluncuran di tahun ini,” kata Archied.

Artikel Terkait

Leave a Comment