Merayakan ulang tahunnya yang ke-10, Tiara Hana menawarkan konsep investasi co-ownership untuk proyek barunya yakni Stanagiri Retreat Ubud, Bali. Yang dimaksud sebagai co-ownership adalah Tiara Hana tidak menjual kepemilikan penuh hanya pada satu pembeli, tetapi kepada beberapa pembeli untuk memiliki share dari satu villa.
Konsep investasi ini dimaksudkan untuk menanamkan rasa memiliki karena setiap investor memiliki sebagian dari properti tersebut. Seperti tertulis pada situsnya, dengan konsep tersebut, konsumen bisa berinvestasi sesuai anggaran yang dimiliki, sekaligus menikmati keuntungan dan liburan sesuai dengan share yang dimiliki atas villa. Sebagai co-owner, pemilik vila bisa memilih berapa banyak hari yang diinginkan untuk mendapatkan keuntungan dari persewaan atau menikmati liburan setiap tahunnya, juga memiliki kebebasan untuk menyewakan villa kepada tamu secara langsung.
Stanagiri sendiri itu adalah resor dengan konsep luxury wellness yang terletak di Tegallalang Ubud. Berdiri di lahan seluas 30 ha, saat ini sudah terbangun 26 unit vila dengan fasilitas mewah, seperti, lobby, concept restaurant, luxury wellness & spa, dan gym. Selain itu, juga dilengkapi pelayanan berstandar tinggi, untuk housekeeping, room service dan keamanan. Dirancang secara eksklusif oleh tim kreatif dari firma arsitek Gagas Semesta Alam dan Tiara Hana Singapura, vila ini digadang-gadang bisa memberikan nilai kompetitif pada tingkat hunian. Dengan sistem co-ownership, 1 unit villa bisa dimiliki maksimal 35 investor.
Saat ini yang ditawarkan adalah 3 bedroom Classic Pool Villa dengan harga mulai dari Rp 109 juta, dan tipe terbaru, 3 bedroom Garden Pool Villa seharga mulai dari Rp 138 juta. Semua berukuran 136/150m² dan merangkum 3 kamar tidur, karena ini adalah tipe villa yang paling banyak dicari di Ubud. Dengan jumlah kamar yang banyak dapat mengakomodasi sampai 6 tamu, sehingga cocok dipilih sebagai akomodasi liburan dalam kelompok besar.
Semua tipe mengusung konsep garden resort experience yang harmonis dengan panorama alam. Vila-vila tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman eco-luxury yang terinspirasi dari suasana pedesaan Ubud masa lampau. Sentuhan unsur kayu ditambahkan di interiornya dengan konsep rustic-modern, sehingga tercipta desain interior natural, membawa nuansa di luar ruangan yang hangat dan nyaman. Ruang-ruangnya diolah dengan konsep open-plan living, dilengkapi dengan alfresco dining area, island bar kitchenette, serta sunbed by infinity pool dan pemandangan persawahan khas Ubud.
Tiara Hana berusaha untuk memberikan pelayanan yang personal kepada konsumennya, demi mendukung konsep investasi tersebut. Sebagai perusahaan butik yang dibangun di atas nilai-nilai keluarga, “Kami percaya pada pendekatan yang personal untuk memahami kebutuhan customer kami dan apa yang ingin mereka capai, tidak hanya sekedar menjual properti,” kata Hadi Moorthy, pendiri Tiara Hana.
Perusahaan yang mengawali usaha sebagai agen properti yang sudah tersertifikasi oleh AREBI, sejak satu dekade silam ini, selalu mengkurasi properti mewahnya dengan seksama. Hal ini karena bertujuan tidak hanya untuk memberikan keuntungan yang lebih baik bagi pelanggan mereka, tetapi juga untuk meningkatkan gaya hidup idaman para konsumennya. “Kami terus mengembangkan desain vila baru untuk pengalaman liburan yang unik agar dapat memberikan tarif kamar yang lebih tinggi untuk co-owner,” jelas Hakanah Rathi, Marketing Director Tiara Hana.
Tiara Hana dicita-citakan hadir untuk memberikan peluang bagi investor dalam memiliki luxury resort villa paling eksklusif tanpa biaya kapital yang tinggi di beberapa destinasi terindah di Indonesia. Sekaligus memberikan kesempatan untuk menikmati gaya hidup berkelas dengan keuntungan yang menarik dari investasi di resor tersebut. Saat ini, Tiara Hana sudah memiliki 7 properti resor mewah di Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan telah mengantongi dua penghargaan sebagai best lifestyle property investment.