Ciputra Group, melalui anak usahanya PT Ciputra Residence, resmi meluncurkan konsep “10-Minute City“ di CitraRaya Tangerang. Konsep “10-Minute City“ ini menawarkan kemudahan akses bagi penghuninya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dalam waktu 10 menit, cukup dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum.
CitraRaya Tangerang sendiri adalah proyek pengembangan kota terpadu terbesar dari Ciputra Group dengan luas pengembangan mencapai 2.760 hektar. Proyek ini menyatukan kawasan hunian, komersial, dan fasilitas umum ke dalam satu lokasi, dengan penuh kenyamanan. Dikembangkan sejak tahun 1994, CitraRaya Tangerang telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan terus berkomitmen untuk mengedepankan konsep kota yang berkesinambungan melalui program EcoCulture di tahun 2011. Kini, CitraRaya Tangerang telah menjadi regional and business center dengan lebih dari 30.000 unit rumah dan komersial yang ditempati lebih dari 80.000 jiwa dengan fasilitas umum yang memadai.
Konsep Global
Konsep “10-Minute City“ sudah diimplementasikan di berbagai kota metropolitan global, untuk mengurangi emisi transportasi dan meningkatkan kesejahteraan serta keamanan warganya. Filosofi ini memungkinkan masyarakat untuk beraktivitas dan menjangkau kebutuhan sehari-hari dalam jangka waktu yang singkat. Pemerintah Indonesia bahkan menerapkan prinsip ini dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan memprioritaskan jalur pejalan kaki, transportasi ramah lingkungan, dan keterjangkauan fasilitas di dalamnya.
“10-Minute City adalah konsep yang kami usung di CitraRaya Tangerang, sejalan dengan tren global ini,” ujar Budiarsa Sastrawinata, Managing Director Ciputra Group, dalam peluncuran konsep ini di Tangerang, (19/9).
baca juga: Tren Pengembangan Kota Terkini, Terintegrasi dan Ramah Pejalan Kaki
Hadir dalam acara tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dalam sambutannya menyampaikan, “Dalam konsep 10-Minute City, transportasi umum menjadi kunci keberhasilan. Kolaborasi dengan pemerintah merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Oleh sebab itu, Kemenhub terus mendorong semua pihak untuk menyediakan sarana dan prasarana transportasi massal yang memadai, tak hanya di Tangerang saja, namun juga di seluruh wilayah Indonesia.”
Pihaknya mengapresiasi penerapan konsep 10-Minute City ini. “Saya mengapresiasi inisiatif Citra Raya Tangerang bersama seluruh pemangku kepentingan yang telah menerapkan konsep 10-Minute City ini. Selain memudahkan masyarakat untuk mengakses fasilitas dalam waktu 10 menit, konsep ini juga mampu meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan komunitas yang ramah lingkungan,” kata Budi Karya.
Menhub juga menjelaskan, lonjakan urbanisasi yang terjadi di Indonesia, termasuk di wilayah Jabodetabek, tanpa penyediaan lahan yang memadai berpotensi besar memicu ‘urban sprawl’, yang bisa memperparah kemacetan, dan mendegradasi lingkungan. “Maka untuk mengatasinya, perlu perencanaan kota yang berkelanjutan dan penguatan layanan transportasi umum,” tandasnya.
Lebih lanjut, Budi Karya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi, berinovasi, dan mendukung pelaksanaan 10-Minute City untuk masa depan Tangerang yang nyaman dan berkelanjutan. Harapannya, konsep ini dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
Transformasi Konsep
Penerapan secara resmi konsep tersebut sekaligus menandai transformasi CitraRaya Tangerang, menuju kota sesuai dengan tren yang sedang berkembang secara global. “CitraRaya Tangerang menawarkan sebuah konsep unik di mana segala kebutuhan, seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, rekreasi, olahraga, sarana ibadah, lifestyle, dan komersial, dapat diakses dengan berjalan kaki, bersepeda ataupun menggunakan transportasi umum dalam waktu 10 menit,” jelas Budiarsa.
Fasilitas utama yang dapat dijangkau dalam 10 menit di CitraRaya Tangerang meliputi, fasilitas kesehatan di antaranya Ciputra Hospital, Klinik Citra Sehat, dan Klinik Eco Medika, lalu fasilitas pendidikan seperti Universitas Esa Unggul, Sekolah Citra Berkat, Sekolah Tarakanita, Sekolah Citra Islami, dan STIE Putra Perdana Indonesia.
Kemudian fasilitas komersial dan perbelanjaan yakni; Mal Ciputra Tangerang, EcoPlaza, Hypermart, Citra Food Festival, Citra City Square dan City Market. Juga fasilitas rekreasi di antaranya World of Wonders Theme Park, Water World, dan Little Kyoto EcoPark. Serta fasilitas olahraga antara lain CitraRaya Sports Club dan EcoClub. Tidak lupa pula, sarana ibadah, yakni Masjid Al Ikhawan, Masjid At-Taqwa, Gereja Katholik St. Odilia, Gereja Bersama dan Masjid Ash Shomad.
Untuk mendukung mobilitas, CitraRaya Tangerang menghadirkan Citra Connect, shuttle bus yang beroperasi setiap 10 menit dengan rute ke 25 halte yang tersebar di seluruh kawasan CitraRaya Tangerang. Pengguna dapat dengan mudah membayar menggunakan contactless tapcard. Setiap halte dan bus dilengkapi dengan CCTV untuk keamanan dan kenyamanan pengguna bus. Serta solar panel sebagai sumber energi alternatif, dalam rangka mendukung konsep gaya hidup EcoCulture yang telah diterapkan di permukiman ini.
Di setiap halte juga tersedia Beam Electric Scooter, skuter ramah lingkungan yang dapat diakses melalui pembayaran cashless. Ratusan skuter disediakan di setiap halte dan Beam Point di cluster-cluster residensial, sehingga penghuni bisa menjelajahi seluruh kawasan dengan mudah dan nyaman. Rute Citra Connect nantinya akan diperluas di tahap-tahap selanjutnya.
“Dengan transformasi ini, CitraRaya Tangerang memungkinkan setiap keluarga yang tinggal di dalamnya hidup dengan nyaman, beraktivitas, dan menikmati berbagai momen kebersamaan tanpa harus menempuh perjalanan panjang yang melelahkan,” lanjut Budiarsa.
Transformasi menjadi sebuah 10-Minute City ini menjadikan CitraRaya Tangerang sebagai tempat tinggal yang ideal bagi keluarga yang mendambakan gaya hidup berkualitas dan efisien. “Kami bertekad memberikan yang terbaik bagi seluruh penghuni CitraRaya Tangerang dan berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur dan fasilitas di masa mendatang guna mendukung penuh transformasi CitraRaya Tangerang The 10-Minute City,” tutup Budiarsa.