Hitachi Young Leaders Initiative 2024 Usung Isu Keberlanjutan dalam Asian Value

Bagikan

hitachiMengambil tema “Greening Together: Inclusion & Sustainability”, Hitachi Young Leader Initiative (HYLI) 2024 telah berhasil diselenggarakan melalui serangkaian diskusi antara pembicara terkemuka dan pemimpin muda di kawasan Asia Tenggara dan Jepang. HYLI adalah pilar dari komitmen teguh Hitachi untuk membina generasi pemimpin berikutnya yang akan secara tegas membentuk pemimpin masa depan Asia.

Program kepemimpinan muda ini mempertemukan 32 pemimpin muda dari Jepang dan negara-negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam). Para delegasi muda membahas tantangan regional dan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan 2030 yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dikenal dengan inisiatif keberlanjutannya, proyek ramah lingkungan, dan warisan budaya yang kaya dan beragam, edisi ke-17 HYLI diadakan di Bali. Dipilihnya Pulau Dewata karena menjadi lokasi Microgrid Nusa Penida yang didukung Hitachi. Inisiatif ini menunjukkan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mempercepat peralihan ke energi terbarukan.

Untuk diketahui proyek Microgrid Nusa Penida tersebut dbangun di atas lahan seluas 4,5 ha. Pengembangan proyek ini dilakukan oleh PT Indonesia Power, anak usaha PLN, bekerja sama dengan konsorsium PT Surya Energi Indotama (SEI) yang salah satunya didukung oleh Hitachi Energy

Microgrid berkapasitas 4MWp/3MW/3MWh ini juga merupakan bagian dari program de-dieselisasi PLN untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat peralihan ke energi yang lebih ramah lingkungan dengan mengganti 5.200 pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang saat ini masih beroperasi di seluruh tanah air. Energi bersih tersebut dapat memasok listrik untuk 12.000 rumah yang ada di pulau yang juga menjadi destinasi wisata itu.

Hitachi Energy menyediakan solusi yang mencakup: 3MW/3MWh e-meshTM PowerStoreTM Battery Energy Storage System (BESS) dan otomatisasi e-mesh canggih, yang diperkirakan akan menghasilkan 6779 MWh setiap tahunnya, dan mengurangi emisi karbon sebesar 3.200 ton CO2 per tahun.

Dukungan Hitachi pada SDGs

hitachi

Program empat hari di tahun ini menyoroti aspek-aspek penting dari pembangunan berkelanjutan melalui empat sesi pleno yang dibagi berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu Kehidupan Sehat & Sejahtera (SDG 3), Energi Bersih yang Terjangkau (SDG 7), Berkurangnya Kesenjangan (SDG 10), dan Kota & Komunitas Berkelanjutan (SDG 11).

Chairman Hitachi Asia Ltd., Kojin Nakakita mengatakan, “Sesuai dengan kredo Hitachi, menginspirasi dan membina generasi pemimpin berikutnya adalah salah satu dari banyak cara Hitachi berkontribusi kembali kepada masyarakat. Saya sangat senang melihat para delegasi muda merundingkan ide-ide inovatif dengan harapan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan di HYLI. Saya percaya bahwa mulai dari sini, HYLI akan membuka lebih banyak peluang bagi para inovator sosial yang bercita-cita tinggi ini untuk membentuk masa depan yang lebih beragam dan inklusif.”

Menandai keberagaman budaya para delegasi, delapan Pohon Tabebuya ditanam di Microgrid Nusa Penida. DI sini para delegasi mendapatkan gambaran langsung tentang operasional membawa energi bersih ke pulau tersebut, perjalanan dalam memenuhi tujuan Indonesia mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Pohon Tabebuya melambangkan keindahan, pembaruan, dan ketahanan, mencerminkan perjalanan dunia menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Kemampuan pohon ini untuk menghasilkan bunga yang menakjubkan bahkan dalam kondisi kering menjadi bukti harapan dan ketekunan.

baca juga: SIG dan PLN Perkuat Sinergi untuk Akselerasi Transisi Energi

Bangun Perspektif Bersama Hitachi

“Pengalaman empat hari ini benar-benar luar biasa. Tidak hanya saya memiliki kesempatan untuk bertemu teman-teman baru dari negara lain, tetapi juga memperluas wawasan saya secara signifikan. Setiap sesi panel, lokakarya, dan diskusi kelompok, bersama dengan kunjungan ke Microgrid Hitachi di Nusa Penida, menyoroti bagaimana teknologi dapat secara efektif menyediakan energi bersih untuk masa depan yang berkelanjutan dan hijau. Selain itu, sesi pendampingan memberikan wawasan berharga tentang penerapan pemikiran kritis untuk memecahkan tantangan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Seyya Viriya, mahasiswa Universitas Udayana, Bali.

Seorang alumni Indonesia dari HYLI ke-3 pada tahun 1999, Dr. Agung Wicaksono, yang saat ini menjabat sebagai Deputi Pendanaan dan Investasi untuk Nusantara, ibu kota baru Indonesia, berbicara kepada para mahasiswa tentang pentingnya keberlanjutan dan kepemimpinan sebagai konsep utama bagi generasi muda untuk unggul dalam keterampilan mereka.

“Untuk membangun masa depan yang berkembang, kita harus menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan kepemimpinan pada generasi muda kita. Prinsip-prinsip ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dan unggul di dunia yang terus berkembang,” tambah Dr. Agung.

Sejak didirikan pada tahun 1996, HYLI telah memberikan lebih dari 400 siswa kesempatan yang tak tertandingi untuk memperluas perspektif mereka dan mendukung nilai-nilai Asia serta pemahaman lintas budaya. Program yang diselenggarakan dua tahun sekali, berfungsi sebagai wadah yang luar biasa bagi mahasiswa berbakat untuk secara aktif berdiskusi tentang isu-isu global utama dengan pembicara terkemuka dari pemerintah, bisnis, dan akademisi.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *