Selama Triwulan III tahun 2024, wisatawan yang berkunjung ke kawasan yang dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mengalami pertumbuhan signifikan. Salah satunya The Golo Mori yang berlokasi di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama periode tersebut, area wisata ini mencatat total kunjungan sebanyak 5.641 wisatawan.
Menurut ITDC, meskipun belum memiliki fasilitas akomodasi hotel, namun jumlah kunjungan ke destinasi wisata tersebut alami peningkatan jumlah yang signifikan. Hal ini didapat dari promosi dan upaya pengembangan yang dilakukan untuk memperkenalkan The Golo Mori, sebagai destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Juga berlokasi di Kabupaten Manggarai, dibandingkan Labuan Bajo, Golo Mori memang masih kurang terkenal. Berjarak sekitar 45 menit berkendaraan, Golo Mori merupakan desa di ujung terluar ke arah selatan Kota Labuan Bajo. Di kawasan seluas 20 ha ini, sudah berdiri sebuah convention center yang dibangun di bukit menghadap Teluk Molo dan Pulau Rinca. Fasilitas berkapasitas 400 orang ini sudah menjadi tempat penyelenggaraan KTT Asean 2024.
Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika
Selain Golo Mori, ITDC juga mengelola The Nusa Dua -Bali, dan The Mandalika, Lombok Tengah -Nusa Tenggara Barat (NTB). Selama Juli hingga September 2024, tingkat hunian di The Nusa Dua mencapai 84,60%. Angka ini didorong oleh strategi peningkatan frekuensi dan kualitas penyelenggaraan events berkelas internasional, baik pada kategori Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) maupun leisure events yang menjadi pilar utama daya tarik kawasan.
Beberapa events besar seperti Indonesia Bertutur, Mercedes Benz Jambore, Circle K Run, Thank God It’s Festival (TGIF) 2024, Konser DAY6, Just Dance It Out 2024, serta konferensi internasional lainnya, menjadi bagian dari strategi diversifikasi produk wisata untuk memastikan peningkatan okupansi secara berkelanjutan.
baca juga: Hingga Juli 2024, Lebih Dari 7 Juta Wisatawan Mancanegara Datang ke Indonesia
Hal positif juga tercatat di The Mandalika, yang selama Triwulan III 2024, yang menurut ITDC juga hasil dari strategi efektif dalam memanfaatkan momentum events besar. Seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024, Idemitsu FIM Asia Road Racing Championship (ARRC), Mandiri Mandalika Festival of Speed (MFoS), dan Cinema on The Beach. Events ini menjadi pembeda yang kuat bagi kawasan, menarik kunjungan wisatawan domestik dan internasional.
Hotel-hotel utama di sini, seperti Pullman, Raja, Montana, Novotel, dan JM, mencatat tingkat hunian yang bervariasi. Bahkan, Montana dan Novotel berhasil mencapai okupansi lebih dari 90% pada Agustus 2024, mengindikasikan tingginya minat wisatawan. Secara keseluruhan, rata-rata tingkat okupansi The Mandalika selama Triwulan III 2024 mencapai 70.73%, mencerminkan daya tarik dan potensi pertumbuhan kawasan yang terus berkembang.
Direktur Utama ITDC Ari Respati, mengatakan, “Pertumbuhan kunjungan wisatawan di masing-masing kawasan yang kami kelola adalah hasil dari penerapan strategi jangka panjang ITDC dalam menciptakan kawasan pariwisata yang terintegrasi dan memiliki daya saing tinggi. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem pariwisata yang ada dengan meningkatkan infrastruktur, kualitas pelayanan, dan diversifikasi produk wisata, sehingga kawasan kami dapat terus bersaing di pasar global.”
Konser Jazz di Golo Mori
Untuk itu, pihaknya optimistis bahwa dengan padatnya agenda event yang sudah terjadwal serta momentum libur akhir tahun yang semakin dekat, tingkat kunjungan wisatawan akan terus mengalami peningkatan signifikan.
Seperti yang akan dilaksanakan, pada tengah November mendatang, di Golo Mori Convention Center (GMCC), yakni International Golo Mori Jazz 2024. Sebagai bagian dari perayaan International Jazz Day, konser ini mengusung tajuk “Jazz dari Timur, Eksotis!”.
Event musik berskala internasional ini diharapkan dapat mendongkrak popularitas kawasan The Golo Mori, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan industri pariwisata. “Event ini tidak hanya menghadirkan musik berkualitas, tetapi juga mengangkat pesona alam Golo Mori, yang kaya akan keindahan eksotis dan keunikan budaya lokal,” kata Ari
“ITDC berkomitmen untuk memastikan kesiapan seluruh kawasan dengan memprioritaskan inovasi dan peningkatan kualitas layanan. Kami akan mengimplementasikan langkah-langkah strategis yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kunjungan, tetapi juga menciptakan pengalaman wisata yang berkesan dan berkelanjutan,” tutup Ari.
Nusa Dua Tambah Hotel
Terkait dengan peningkatan kualitas dan pengalaman berwisata, sebelumya, (21/10) ITDC juga sudah melakukan penandatanganan kerjasama dengan PT Paramita Bali Dewata untuk pengembangan Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan di Nusa Dua.
Investor yang sudah berkecimpung di industri hotel tersebut akan mengembangkan lahan di dua lot, yakni RA – C1, seluas total 10.418 m². Paramita, seperti disampaikan Direkturnya, Erwin Tanuwidjaja, akan mengembangkan lahan dengan peruntukan mixed use, meliputi akomodasi dan komersial. Kerjasama ini berjangka waktu 30 tahun dan opsi perpanjangan selama 20 tahun.