Membuat Sustainable Guidelines, Cara Intiland Terapkan ESG

Bagikan

Intiland

Kami berhasil mempertahankan intensitas energi di dua gedung perkantoran dan empat gedung apartemen Intiland, di bawah 200 kWh/m²,” ucap Hendro S. Gondokusumo, Pendiri & CEO PT Intiland Development Tbk. Demikian kami kutip dari Laporan Keberlanjutan 2023, perusahaan pengembang properti yang sudah berdiri sejak 45 tahun yang lalu.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Intiland berhasil mengurangi hingga 300 ton limbah organik di semua propertinya. Semua itu adalah hasil dari sudah diterapkannya prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap pengembangan proyek propertinya. Dinyatakan sudah tujuh proyek Intiland yang sudah menerapkan ESG tersebut, yakni dua proyek apartemen di Surabaya (Graha Golf dan The Rosebay), lalu apartemen 1Park dan Avenue, di Jakarta, serta Aeropolis di Tangerang. Juga tiga gedung perkantoran komersial yaitu South Quarter (Jakarta), Intiland Tower Jakarta, dan Intiland Tower Surabaya.

Seperti dijelaskan Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk, Theresia Rustandi, dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip ESG, perusahaan ini mengacu pada Intiland Sustainable Guidelines (ISG), yang dikenalkan pada tahun 2022. Theresia menjelaskan ISG adalah inisiatif yang menegaskan komitmen Intiland untuk mempertahankan standar kualitas atas segala pengembangan dan operasional bisnisnya, menuju keberlanjutan yang lebih baik.

ISG itu sendiri merupakan evolusi dari pedoman internal yang sudah ada sebelumnya yakni Intiland Sustainable Design Guidelines (ISDG) yang sudah diberlakukan pada tahun 2017.  “Kami mengutamakan terciptanya pembaruan dan inovasi terus menerus, untuk menghadapi dinamika industri saat ini,” ucapnya, atas evolusi tersebut.

Di tahun 2023, Intiland tetap konsisten memusatkan perhatian pada lima kategori utama. Kelima kategori tersebut meliputi Lokasi dan Transportasi Bangunan (BLT), Pengurangan Konsumsi Energi dan Gas Rumah Kaca (MGE), Manajemen Air (WMA), Manajemen Limbah dan Material (MWM), serta Kualitas Dalam Bangunan (IQB).

baca juga: Sharp Purefit Raih Penghargaan Desain Kelas Dunia, iF Design 2024

Punya Stasiun Pengisi EV

Intiland

Banyak hal yang sudah Intiland lakukan terkait pengelolaan dan operasional bisnisnya. Theresia mencontohkan, pada salah satu properti kebanggaannya, Intiland Tower Jakarta, telah memulai inisiatif untuk mengumpulkan botol bekas guna didaur ulang dengan pihak ketiga. Melalui kerjasama dengan manajemen kantor, perusahaan ini berhasil mengumpulkan sekitar 7-8 kg per bulan.

“Untuk bahan konstruksi, kami juga lebih memilih bahan lokal dalam jarak 1.000 km dari lokasi proyek, serta memanfaatkan dan melestarikan flora lokal, sambil memilih bahan-bahan rendah karbon,” sambung Theresia. Selain itu, juga menghindari CFC dalam pendingin udara, penggunaan bahan yang mengandung asbes, dan cat dengan kandungan VOC tinggi untuk semua bangunannya.

baca juga: Pembangunan IKN Dorong Naiknya Penjualan Semen Indonesia Tahun 2023

Theresia menambahkan, tren positif penerapan ESG pada tahun 2023 lalu di antaranya penggunaan material di tiga proyek Intiland mengalami penurunan signifikan sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun untuk penggunaan energi, seperti disampaikan di atas, dua gedung perkantoran, South Quarter dan Intiland Tower Jakarta dan empat bangunan tempat tinggal (1Park Avenue, Aeropolis, The Rosebay dan Graha Golf), berhasil mempertahankan penggunaan energi di bawah 200 kWh/m2.

Melonjaknya penggunaan kendaraan listrik (EVs) ditanggapi oleh Intiland dengan menyediakan perangkat/stasiun pengisi daya kendaraan listrik di properti-properti yang dibangun, antara lain South Quarter, Intiland Tower Jakarta, 1Park Avenue, Aeropolis, dan Fifty Seven Promenade.

Atas upaya-upaya tersebut, salah satu proyek kompleks perkantoran terpadu, South Quarter, sudah menerima Gold Rating for Existing Building – Greenship V1.1 dari Green Building Council Indonesia 2022-2025.

“Kami terus memantau kinerja portofolio properti perusahaan dan melakukan upaya terbaik untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat,” tandas Hendro.

Artikel Terkait

Leave a Comment