Coldplay sukses menggelar konsernya yang bertajuk Music of the Spheres, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 15 November 2023. Tapi kehadirannya di sini, tidak sekadar itu, Coldplay juga menyumbangkan sebuah kapal pencegat sampah untuk membersihkan Sungai Cisadane, Tangerang.
Kapal tersebut bernama Interceptor 020 aka ‘Neon Moon II’ dan merupakan dukungan Chris Martin cs kepada organisasi nirlaba The Ocean Cleanup. Organisasi ini memiliki dua model kapal pembersih, yakni Interceptor Original dan Interceptor Tender. Kedua kapan ini punya dua perangkat penunjuang yaitu, Interceptor Barrier dan Inceptor Barricade.
Mengutip dari situs the Ocean Cleanup, “Coldplay mensponsori Interceptor 005 dan membantu kami mengambil langkah awal dalam kampanye kami untuk mengatasi sungai-sungai paling berpolusi di dunia.”
“Pada 2021 kami bersama-sama meluncurkan Interceptor 005 alias Neon Moon I di Malaysia. Sekarang, kami kembali menyatukan kekuatan lagi untuk mendukung Interceptor 020 alias Neon Moon II yang diluncurkan di Sungai Cisadane, Indonesia.” Demikian narasi video yang diunggah The Ocean Cleanup di kanal YouTubenya.
Neon Moon II bukan kapal pembersih sungai pertama di Indonesia. Pada 2018, The Ocean Cleanup juga menghadirkan Interceptor 001 di Kali Cengkareng, Jakarta. Neon Moon II dikatakan lebih canggih karena memiliki teknologi terkini dari Interceptor Original 3.0.
baca juga: Ini Proyek Perumahan Milik Orang Terkaya Se-Indonesia
Dijelaskan pada situs The Ocean Cleanup, Interceptor Original memiliki sistem penghalang dan conveyor yang memusatkan dan mengekstrak plastik dari sungai. Jalur aliran sungai tersebut tidak terganggu karena kapal menggunakan desain katamaran, yang memungkinkan plastik mengalir bebas ke dalam alat dan air terus mengalir mengikuti arus.
Penghalang pada Interceptor memusatkan potongan plastik dan sampah lain yang mengapung bersama arus dan mengarahkannya ke sabuk conveyor. Pada titik ini, sampah dipindahkan ke atas sabuk yang berjalan secara otomatis memindahkan sampah-sampah yang terkumpul ke satu dari enam kontainer yang terletak di tongkang yang terpisah. Setelah kontainer penuh, tongkang ditukar, dan sampah dipindahkan ke fasilitas pengelolaan sampah di darat.
Interceptor bergerak dengan menggunakan energi tenaga surya, jadi tidak memerlukan bahan bakar yang berpolusi dan mahal. Dengan demikian, kapal pembersih sungai ini berbiaya operasional yang efisien dan kebutuhan tenaga kerja yang minimal untuk aktivitasnya.
Band asal Inggris ini memang peduli dengan isu kerusakan lingkungan, dan sudah bekerjasama dengan The Ocean Cleanup sejak lama. Kerjasama The Ocean Cleanup dan Coldplay tersebut diperbarui di Jakarta, sesaat menjelang Coldplay memulai konser di Jakarta, yang merupakan bagian dari tur dunianya. Sebagai penanda dan pemberi pesan, Coldplay memutar cuplikan operasi The Ocean Cleanup di layar besar di panggung, sebelum penampilan mereka.
“Sangat menyenangkan bagi kami untuk melibatkan Coldplay dan bersama-sama memberikan dampak besar melawan polusi plastik di Asia,” kata Boyan Slat, pendiri dan CEO the Ocean Cleanup. Mengutip dari situ RRI, Slat mengungkapkan, biaya pembuatan Neon Moon II yang merupakan generasi ketiga dari Interceptor ini mencapai 777.000 dolar AS atau sekitar Rp12 miliar. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Coldplay atas bantuan mereka, dan kami tidak sabar untuk segera melihat Neon Moon II beraksi dan mencegat sampah,” imbuh Slat.
baca juga: Kementerian LHK Berikan Anugerah Konservasi Alam kepada 18 Penerima
Program Global
Program pembersihan sampah (terutama plastik) di sungai Cisadane ini sudah direncanakan sejak lama. Penandatanganan kesepakatannya sudah dilakukan pada Mei 2023 antara organisasi tersebut dengan Kementerian PUPR, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Menko Maritim dan Investasi serta Pemerintah Belanda. Sungai ini masuk daftar prioritas yang harus dibersihkan, sesuai kesepakatan yang pernah dibuat antara the Ocean Cleanup dan pemerintah Indonesia, pada saat G20 Summit 2022. Kesepakatan itu dibuat, sebagai langkah bersama untuk membantu Indonesia mencapai target mengurangi sampah plastik yang mengotori laut, hingga 70% pada tahun 2025.
Jika dikumpulkan, dalam satu tahun ada 1000 ton sampah plastik di Sungai Cisadane dan Interceptor 020 digadang-gadang mampu mencegat 80% sampah plastik yang mengotori sungai tersebut, sebelum sampai ke laut.
Penyebaran Interceptor 020 adalah bagian dari the Global Implementation Partnership dengan The Coca-Cola Company, dan sokongan dana dari True Ventures and ThatGameCompany.