Digitalisasi dan penggunaan artificial intelligent (AI) atau kecerdasan buatan sudah menyentuh segala sektor termasuk sektor ritel. Hal tersebut dipercaya dapat memberi pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan dan pembelanja, bahkan mendorong pertumbuhan usaha ritel. Demikian salah satu bahasan acara NRF APAC 2025 (Retail’s Big Show Asia Pacific), yang tahun ini mengangkat tema: “Retail Unlimited”. Acara ini diadakan oleh National Retail Federation (NRF) dan Comexposium, pada 3-5 Juni 2025 di Singapura.
Partisipasi perdana dalam ajang ini, Dmall Inc. memamerkan berbagai solusi AI terkini yang dikembangkannya serta memperlihatkan pencapaian ESG. Bermitra dengan Frost & Sullivan, DMall meluncurkan “White Paper on Current Situation and Trends of Overseas Development of China’s Retail Digitalization Solution Providers”. Publikasi ini mengkaji tuntutan transformasi digital di sektor ritel, serta memaparkan strategi ekspansi para inovator teknologi asal Tiongkok.
Selain itu juga memberikan gambaran rinci tentang kebutuhan peritel global yang terus berkembang dan peran penyedia teknologi Tiongkok yang terus meningkat dalam mendorong transformasi digital. Publikasi ini menyoroti bagaimana perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti DMall menawarkan solusi yang hemat biaya dan dapat diskalakan sesuai dengan pasar bervolume tinggi dan makin bergerak cepat.
Menurut Frost & Sullivan, ekspektasi konsumen yang semakin tinggi, serta target-target pembangunan berkelanjutan ikut mendorong potensi pertumbuhan di pasar ritel global. AI, komputasi awan, dan big data juga mendukung perusahaan teknologi ritel untuk melakukan optimalisasi dan berekspansi global.
baca juga: Survei Colliers dan CoreNet: AI Berguna untuk Pengambilan Keputusan Strategi Portofolio
Digitalisasi Ritel
“Transformasi digital ritel adalah tren yang tak terelakkan,” kata Gabriel Lu, Partner and Managing Director at Frost & Sullivan Greater China, mengutip dari the Korea Herald. “Perusahaan-perusahaan Tiongkok dapat membantu pembentukan fase berikutnya dari inovasi ritel global, terutama dengan kemunculan AI,” ucapnya lagi.
Dmall, pionir teknologi ritel asal Tiongkok ini, telah menghabiskan satu dekade terakhir untuk membangun infrastruktur ritel pintar di Tiongkok, membantu para peritel mendigitalkan rantai pasokan dan toko fisik mereka. Saat ini, perusahaan ini siap menerapkan pengalamannya secara global, mengintegrasikan AI, cloud, dan big data untuk mendukung klien ritel internasional.
Di ajang DMall menampilkan Dmall OS, produk unggulannya, yang sudah berevolusi hingga Dmall OS 3.0, serta mengangkat fitur-fitur AI yang memenuhi regulasi global dan berstandar premium, serta berorientasi pada ekosistem.
Dmall OS 3.0, terintegrasi dengan fitur-fitur IoT, mewujudkan digitalisasi ritel secara terpadu. Dengan demikian, berbagai perusahaan dapat berkembang melalui peningkatan operasional dan strategi pertumbuhan yang berbasiskan data.
Berkolaborasi dengan Urovo, SuperHii, dan produsen perangkat keras lain, Dmall menggelar demo pengalaman interaktif yang didukung perangkat PDA, smart shopping cart, sistem POS, serta label rak produk elektronik. Demo ini memperlihatkan sinergi perangkat lunak-keras yang mentransformasi aktivitas ritel dan pengalaman pelanggan.
Perkembangan AI Tiongkok
Berdasarkan sebuah laporan, pasar digitalisasi Asia diproyeksikan akan mencapai nilai AS $13,07 miliar hingga tahun 2029, dengan nilai CAGR sebesar 22,5% dari 2024 sampai 2029. Hal ini menunjukkan peluang pertumbuhan yang sangat besar.
Tiongkok diketahui telah memimpin perkembangan AI lewat model-model vertikal yang menjawab tantangan di sektor tertentu. Di NRF APAC 2025 (Retail’s Big Show Asia Pacific), Dmall memamerkan berbagai solusi AI generasi baru, termasuk AI Shopping Assistant, AI-enabled Clearance, dan AI Inspection.
Solusi AI-enabled Clearance memanfaatkan histori penjualan dan inventori untuk menghitung diskon produk secara otomatis, serta meluncurkan program promosi seketika yang memaksimalkan margin dan mengurangi limbah.
Adapun pencapaian ESG yang dibagikan Dmall adalah seputar tata kelola perusahaan, keamanan data dan perlindungan privasi, inisiatif rendah karbon, serta program komunitas. Setelah ESG menjadi sorotan global, praktik-praktik yang ditempuh Dmall menjadi acuan untuk menyeimbangkan kesuksesan bisnis dan tanggung jawab sosial.
Berdiri sejak 2015, Dmall terus berekspansi dari Tiongkok ke Asia Pasifik, Eropa, dan wilayah-wilayah lain. hingga akhir tahun lalu Dmall sudah menjadi penyedia layanan teknis kepada 591 klien, antara lain DFI Retail Group, SM Group dan Metro Group. Dengan visi “Inovasi Tiongkok yang Mendukung Sektor Ritel Dunia”, Dmall terus mengintegrasikan praktik terbaik dengan solusi digitalisasi ritel, mempermudah aktivitas operasional yang dijalankan peritel, serta mengoptimalkan pengalaman pelanggan.