Adhi Karya Fokus Properti TOD

Bagikan

BERITA PROPERTI –  PT Adhi Karya (Persero) genap berusia 58 tahun di tahun 2018. Dengan usia sudah diatas setengah abad, BUMN konstruksi ini telah malang melintang di dunia konstruksi nasional.

Dalam beberapa tahun ini Adhi Karya fokus membangunan ligt rail transit (LRT) Jabodetabek. Proyek senilai Rp 22 triliun ini akan menjadi salah satu mahakarya Adhi Karya.

Direktur Operasional II Adhi Karya, Budi Saddewa Soediro, mengatakan, pihaknya saat ini sedang menciptakan pertumbuhan di luar bisnis utama sebagai perusahaan jasa konstruksi. Salah satunya, melalui lini bisnis properti.

“Bisnis Properti di Adhi ini dijalankan oleh anak perusahaan Adhi Persada Properti (APP) dan Departemen TOD-Hotel,” kata Budi Saddewa Soediro di ajang Indonesia Properti Expo 2018, Sabtu (3/2).

Budi menambahkan, LRT City mengusung konsep transit oriented development (TOD) dengan pendekatan pengembangan kota yang bersifat kompak, dan dilengkapi jaringan prasarana pejalan kaki dan sepeda.

“Selain itu, sekitar 30 persen hingga 35 persen unit hunian yang ada di TOD diperuntukan bagi kalangan MBR. Untuk harga dan luasannya, akan mengikuti aturan pemerintah,” jelasnya.

Konsep ini merupakan peluang yang dimanfaatkan dengan menyatukan hunian dan moda transportasi yang memberi keuntungan kepada masyarakat karena terkoneksi dengan transportasi masal yang ada di Jabodetabek.

Budi menegaskan, produk LRT City dari Departemen TOD-Hotel merupakan pengembangan properti mixed use yang terintegrasi stasiun LRT Jabodebek dan produk apartemen dan perumahan dari APP.

“Hal ini menjadi wujud sinergi antar lini yang ditampilkan pada presentasi produk dan kemampuan inovasi dari seluruh departemen Adhi dan anak perusahaan di stand LRT City dan APP,” katanya.

Lebih lanjut, Budi menambahkan, dalam mengembangkan bisnis di sektor properti ini, pihaknya telah merencanakan untuk melakukan pemisahan (spin off) divisi TOD menjadi anak perusahaan ndalam waktu dekat ini.

 

Artikel Terkait

Leave a Comment