APA KABAR – Pembaca yang Budiman. Doa dan harapan kami, bagaimana pun kondisi bisnis saat ini, jangan pernah menyerah dan berhenti berinovasi. Meski serangan virus Corona masih mengancam dan berdampak pada berbagai binsis, termasuk properti, selalu ada peluang yang bisa dikuak. Jika rajin mengolah ide dan inovasi, masih banyak celah pasar yang tersembunyi dan bisa kita olah.
Salah satu contohnya adalah TaqwaLand Development yang kini mengembangkan dan menawarkan kebun hydroponic serta vila dengan harga sangat terjangkau di kawasan sejuk, Puncak Cipanas. Di tengah melemahnya penjualan properti kelas atas, termasuk vila, produk investasi properti dengan harga yang menarik, seakan menjadi oase baru bagi investor kelas atas dan menengah yang sudah menunggu lama. Keunikan produk investasi properti yang seperti ini mendasari redaksi menjadikannya sebagai Cover Story di edisi terbaru yang sedang Anda baca. Keberanian TaqwaLand menerobos pasar dengan inovasi investasi properti yang terjangkau, patut diperhitungkan.
Pengembang ini fokus menciptakan produk properti yang memiliki recuring income dan sustain. Positioning mereka sangat jelas sebagai “Specialist Productivity Property”. “Kami menggabungkan dua konsep yakni properti dan bisnis, pertama properti yang akan menjamin keamanan investasi dan capital gain serta kedua bisnis yang menghasilkan cashflow (income) berkelanjutan,” jelas Muhamad Arif Rahman, Managaing Director.
Dalam inovasi yang ditawarkan, mereka menciptakan beragam productivity property yang dikembangkan seperti Villa, Condotel, Kostan, Co working space, Kebun, Bisnis . Proyek pertama yang dibangun adalah villa Cipanas Green Village di kawasan wisata terbaik di Jawa Barat, Cipanas dengan brand.
Cipanas Green Village akan dikembangkan di atas lahan seluas 10 Ha di ketinggian 1000Mdpl dan dikelilingi banyak pegunungan menawan seperti Gunung Halang, Gunung Gede Pangrango dan Gunuk Salak. Di sini mereka menawarkan 3 konsep villa yang unik yaitu Container villa, Glamour Camping (Glamping) Villa & Villa kayu. Selain villa mereka juga menawarkan kebun hindropnik dengan pengembalian investasi cukup menggiurkan.
Pembaca, di tengah kian mewabahnya virus corona,tak pelak juga bakal mempengaruhi pasar properti, baik global, regional maupun lokal. Mulai dari menurunnya calon pembeli potensial, sampai kemungkinan tertundanya jadual serah terima proyek-proyek properti yang sebagian menggunakan tenaga kerja atau pun material impor dari China. Di sejumlah negara, dampaknya sudah terasa karena konsumennya adalah warga negara asal China.
Beruntung pembeli dan investor properti di tanah air masih didominasi warga local sehingga tidak terlalu berdampak pada kelanjutan pemasaran. Yang agak sedikit berdampak adalah industry wisata, khususnya perhotelan di Bali yang memperlihatkan penurunan tingkat hunian yang lumayan besar.
Bagi pengembang properti yang proyeknya mengandalkan material dari China seperti lift, eskalator, bahan bangunan dan furnitur, ada kemungkinan agak sedikit mengalami keterlambatan serah terima karena harus menunggu atau mengubah spesifikasinya. Namun, bagi produsen material lokal yang selama ini agak terganggu oleh hadirnya produk China seperti keramik misalnya, justru akan diuntungkan akibat terganggunya impor keramik China ke Indonesia.
Pemimpin Redaksi
Ir. Indra Utama