Summarecon Tetap Optimistis Meski Pandemi

Bagikan

Pandemi yang berlangsung sejak tahun lalu, berdampak buruk pada banyak pengembang. Termasuk PT Summarecon Agung Tbk. “Pendapatan perseroan pada tahun 2020 turun 15 persen daripada tahun sebelumnya, menjadi Rp 5,030 triliun,” ungkap Adrianto P. Adhi, Direktur Utama perusahaan tersebut, pada gelaran virtual Public Expose pasca RUPS, Selasa (24/8).

Usaha pengembangan properti, imbuh Adrianto, “Masih menyumbangkan pendapatan tertinggi, dengan pendapatan operasional sebesar Rp 3,7 triliun atau berkontribusi 73 persen dari total pendapatan.” Summarecon memiliki 7 proyek pengembangan skala kota, yang tersebar di berbagai tempat antara lain, Karawang, Bandung dan Bogor. Adrianto mengungkapkan, bahwa peluncuran Summarecon Bogor pada Oktober 2020 lalu termasuk memberi kontribusi terbesar. “Dalam penjualan 2 hari, tercapai penjualan senilai Rp 1,2 triliun dari 555 unit,” ungkapnya.

Karena penurunan pendapatan tersebut membuat total laba usaha sepanjang 2020 berkurang 20 persen daripada laba usaha 2019, menjadi Rp 1,27 triliun. Lagi-lagi karena sebagai kontributor terbesar, laba usaha pengembangan properti itu berkontribusi sebesar 96 persen.

Penerapan “PSBB” dan protokol kesehatan keselamatan mengakibatkan sebagian besar operasi bisnis di sektor pusat perbelanjaan, hotel dan klub komunitas ditangguhkan dan/atau ditutup, hal ini menyebabkan terjadinya pengurangan sumber pendapatan. Unit usaha investasi dan pengelolaan properti mencatat pendapatan sebesar Rp894 miliar atau anjlok 44 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya, sebesar Rp 1,5 triliun. Unit usaha ini memberikan kontribusi sebesar 18 persen dari total pendapatan perseroan, yang didominasi dari bisnis mal dan ritel. Segmen usaha lainnya, yang meliputi hotel, klub rekreasi masyarakat, pengelolaan township dan berbagai fasilitas lainnya juga turun 36 persen, menjadi Rp466 miliar.

Meskipun demikian, Summarecon tetap optimistis bahwa kondisi akan membaik, walau tidak cepat. “Saat mall kami dibuka kembali, setelah ada pelonggaran, pengunjung kembali datang, walaupun belum sebanyak dulu. Show unit kami tetap buka, dan kalau mau mengunjungi harus dengan protokol ketat. Di mana ini menunjukkan bahwa pasar tetap bisa mencari properti kami,” papar Adrianto. “Itu semua, karena kami terus menjaga komitmen dan konsisten, sehingga konsumen tetap percaya,” tandasnya.

Seperti yang sudah dilakukan dan akan dilanjutkan, Summarecon akan menyiapkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pasar. Termasuk penawaran skema pembayaran yang cukup bersahabat dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah. Adapun pangsa pasar yang dituju adalah kelas menengah, yang menjangkau rumah berharga Rp 1-2 miliar.

Artikel Terkait

Leave a Comment