Gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan makin jadi kebutuhan dan akan menjadi tren di masa depan. Tidak hanya itu, bangunan masa depan adalah lebih berkelanjutan, tahan lama, efisien, dan berpusat pada manusia. Untuk itu, PT Schneider Electric Indonesia menawarkan solusi dan produk yang dapat mengubah bangunan menjadi lebih ramah energi dan ramah lingkungan, dengan penggunaan energi yang lebih efisien dan pengurangan emisi CO2 dalam jumlah yang signifikan.
“Schneider Electric Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang ramah lingkungan dan membantu setiap pihak dalam mencapai tujuan berkelanjutan. Melalui kerjasama lintas sektor, termasuk mitra kerja, klien, dan pemerintah kami bertujuan untuk mewujudkan bangunan ramah energi (cerdas) dan ramah lingkungan (rendah karbon) dalam konteks revitalisasi fasilitas bangunan eksisting dan pembangunan fasilitas bangunan baru, untuk mengurangi emisi karbon, efisiensi biaya operasional, dan sustainability atau keberlanjutan,” papar Hery Saputra, Building Business Vice President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste.
Hal tersebut karena, gedung adalah pengonsumi energi dunia lebih dari 30% dan menghasilkan sekitar 40% emisi CO2 per tahunnya. Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund (2020) menyatakan bahwa perusahaan yang menyelaraskan model bisnis mereka dengan standar rendah karbon menuju transisi energi net-zero, akan memetik manfaat besar. Sebaliknya, yang gagal melakukan adaptasi akan tersingkir dari percaturan bisnis. Untungnya, sebagian besar organisasi bisnis makin menyadari hal tersebut dan sudah menempatkan pada salah satu prioritasnya, upaya penurunan emisi CO2 (dekarbonisasi) pada unit gedung dikelolanya.
Schneider Electric sendiri selama puluhan tahun telah membantu ribuan perusahaan–termasuk di Indonesia–dalam proses dekarbonisasi operasional bangunan, mulai dari hotel, ritel, rumah sakit, hingga perkantoran. Dukungan yang diberikan adalah dengan menerapkan tiga langkah sederhana, yaitu: Strategi, Digitalisasi, dan Dekarbonisasi.
Strategi, mengacu pada nilai portfolio dan bangunan eksisting dengan strategi jangka panjang untuk hasil yang terukur. Digitalisasi, mengacu pada pemanfaatan saluran digital untuk mendata penggunaan energi dan sumber daya secara akurat dan terukur, agar dapat membuat keputusan berbasis data. Dekarbonisasi, mengurangi jejak karbon dalam skala besar di seluruh portfolio dan bisnis dengan memanfaatkan beragam masukan dari langkah pertama dan kedua.
Dalam perspektif Schneider Electric, kalangan bisnis dapat mempertahankan bahkan meningkatkan nilai pertumbuhan usahanya, dengan mengupayakan bangunan ramah energi dan ramah lingkungan. Hal ini karena, fasilitas gedung tersebut serta sistem manajemen energi yang telah diterapkan dapat memberikan laporan dan data dekarbonisasi yang terukur untuk mencapai net-zero. Dengan demikian capaian-capaian tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan performa bisnis.
Menurut data terakhir yang dikeluarkan oleh Carbon Development Project/CDP di tahun 2022, sebanyak 76% organisasi menyatakan bahwa pelaporan hasil upaya keberlanjutan yang dilakukan entitas bisnis dapat membantu meningkatkan keunggulan kompetitif di pasar. Di dalamnya termasuk: menarik investasi (Gartner 2021), memunculkan pengaruh, reputasi, dan merek industri (CDP 2022), serta menarik dan mempertahankan tenaga kerja terbaik dalam perusahaan dimaksud (Ciphr 2021).
Sistem Pendukung
Untuk itu Schneider Electric menawarkan solusi berupa Building Management System (BMS) bernama EcoStruxure™ Building Advisor. Seperti tertulis pada situsnya, sistem ini adalah arsitektur dan platform yang dibekali IoT, siap pasang dan pakai, terbuka, yang dapat dioperasikan, di Rumah, Gedung, Pusat Data, Infrastruktur, dan Industri. Inovasi di setiap Level mulai dari Connected Products hingga Edge Control, serta Apps, Analytics and Services.
Jadi, platform ini akan memberikan masukan penting dalam pengoperasian gedung, dengan memantau sistem dan mengidentifikasi kesalahan untuk secara proaktif mengatasi inefisiensi. Solusi ini sudah terbukti dapat mengurangsi biaya operasional, meningkatkan kenyamanan, dan mempertahankan nilai aset dengan biaya dan sumber perawatan yang terbatas.
Sistem tersebut dilengkapi dengan produk pendukung gedung ramah energi dan ramah lingkungan, yang mencakup Building Automation and Control Devices (programmable logic controller (PLC), sensor, actuator, dan controller), Electrical Distribution Solutions (circuit breaker, switch, panel distribusi, dan sistem monitoring listrik), dan Energy Management and Metering Solutions (mengukur, memonitor, dan menganalisa konsumsi energi dalam gedung).
Lalu Lighting Control Systems (sensor, dimmer, timer, dan perangkat lunak manajemen pencahayaan untuk memungkinkan kontrol otomatis dan optimasi pencahayaan di dalam gedung), Security and Access Control Systems (panel access control, sistem surveillance, intrusion detection systems, serta sistem evakuasi darurat), Data Center Infrastructure Management/DCIM (memungkinkan manajemen data center yang efisien di dalam gedung), dan Renewable Energy Solutions (inverter tenaga matahari, charge controller, dan sistem penyimpanan energi).