
Pengembang kakap, Sinar Mas Land (SML), kian giat menawarkan proyek anyar di dua kawasan township-nya, yakni di Kota Wisata Cibubur (Bekasi) dan BSD City (Tangerang). Untuk dua proyek barunya ini, SML menggandeng dua pengembang asal Jepang, yaitu Hankyu Hanshin Properties Corp. untuk Vireya, di BSD City, dan Sumitomo Forestry untuk proyek Kota Wisata – Ecovia.
Walau berbeda lokasi juga pengembang asing yang digandeng, kedua proyek baru ini menawarkan kesamaan, yakni menjadikan alam sebagai inspirasinya, serta mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Melalui joint venture bernama PT Sinar Hankyu Hanshin Mas (SHHM), Vireya dikembangkan di seluas kurang lebih 50 ha. Nama Vireya berawal dari kata “Vīrya” (bahasa Sanskerta), yang berarti semangat, ketekunan, dan keberanian. Vireya juga merupakan nama bunga Rhododendron Vireya, yang tumbuh di lereng pegunungan, melambangkan keindahan yang lahir dari ketangguhan serta energi positif untuk menciptakan sesuatu yang bernilai.
Nama tersebut menggambarkan filosofinya, “A Legacy of Beauty”, sebagai simbol pembaruan di kawasan yang telah established dengan menyuguhkan visi baru sebuah hunian modern untuk lintas generasi.
Theodore G. Thenoch, Presiden Direktur PT Sinar Hankyu Hanshin Mas, menjelaskan, “Vireya merupakan kelanjutan dari perjalanan sukses pengembangan BSD City sekaligus menjadi langkah visioner perusahaan dalam memperluas pengembangan di kawasan yang telah mapan dengan fasilitas kota yang lengkap dan terintegrasi.
Toda Masahiko, Presiden Komisaris PT Sinar Hankyu Hanshin Mas, menambahkan, “Proyek Vireya menjadi tonggak penting berikutnya dalam kolaborasi strategis antara kedua perusahaan. Dengan menggabungkan pengalaman kami dalam pengembangan perkotaan di Jepang dan keahlian Sinar Mas Land di Indonesia, kami percaya Vireya akan menjadi babak baru kehidupan yang menghasilkan lingkungan hunian yang modern, nyaman, dan berkelanjutan.”
Sementara itu di kesempatan lain, CEO Residential National Sinar Mas Land, Prasetijo Tanumihardja menyatakan, “Kami menyambut baik kolaborasi strategis antara Sinar Mas Land dan Sumitomo Forestry dalam pengembangan Kota Wisata Ecovia yang mencerminkan visi bersama menghadirkan hunian nyaman, berkelanjutan, dan berkualitas.”
Merespon hal tersebut, Presiden Direktur PT Sumitomo Forestry Indonesia, Fumihide Nakatsu, mengatakan, “Kolaborasi dengan Sinar Mas Land akan menjadi pengalaman bagi Sumitomo Forestry untuk pengembangan kota mandiri terbesar di Asia. Pengalaman kami dalam mengembangkan real estat di seluruh dunia akan memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas lanskap dan konstruksi proyek ini.”
Fumihide menerangkan, pihaknya akan menerapkan standar manajemen konstruksi yang tinggi, selain itu juga berencana membangun beberapa fasilitas menggunakan material kayu ramah lingkungan, bahkan menggunakan bahan bangunan lokal. Diterapkannya pola ini guna mencapai target, meraih sertifikasi dari Green Building Council Indonesia (GBCI) dan Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE), yang mensyaratkan efisiensi energi, pengurangan konsumsi air dan penggunaan bahan bangunan yang rendah emisi karbon.
“Ke depan, kami berkomitmen untuk memperluas penerapan teknologi konstruksi hijau di berbagai proyek di Indonesia, menciptakan model pengembangan kawasan yang selaras dengan alam, serta mendorong transformasi menuju ekonomi rendah karbon. Kolaborasi dengan Sinar Mas Land merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi kami sebagai pelopor pembangunan berwawasan lingkungan di kawasan Asia Tenggara,” tandas Fumihide.
Vireya, Natural dan Modern

Vireya menawarkan tiga tipe, yakni Tipe 5 (LT 60 m² / LB 52–66 m²) dengan dua hingga tiga kamar tidur dan satu carport, Tipe 6 (LT 72 m² / LB 84 m²) dengan tiga kamar tidur dan dua carport, serta Tipe 7 (LT 98 m² / LB 111 m²) dengan empat kamar tidur dan dua carport.
Rumah-rumahnya dirancang oleh Nataneka Arsitek Asimetris, dengan konsep Earthy Modern yang menampilkan nuansa alami dalam balutan arsitektur tropis modern. Penerapan pencahayaan alami, sirkulasi udara yang optimal, serta penggunaan material bernuansa natural, menciptakan suasana hunian yang hangat, sehat, dan menenangkan.
Vireya akan dilengkapi dengan beragam fasilitas, seperti vibrant commercial lane, club house, river walk, outdoor gym, children playground, dan jogging track. Keberadaan ruang terbuka hijau yang sangat luas dan aliran sungai alami di dalam kawasan, ditujukan guna memperkuat nilai keberlanjutan lingkungan.
Ditawarkan dengan harga mulai dari Rp1,1 miliar, pada peluncuran perdananya langsung terjual habis. “Hal ini menjadi bukti bahwa, hunian di BSD City memiliki minat yang sangat tinggi. Terlebih dengan beragam keunggulannya, menjadikan salah satu nilai yang tinggi dalam memilih hunian di sini,” terang Theodore.
baca juga: Tegaskan Ekspansi Strategisnya, 2 Proyek Astra Property Capai Tahapan Penting
Kota Wisata Ecovia, Township yang Berkelanjutan
Sementara itu, Kota Wisata Ecovia (156,5 ha) dikembangkan dengan konsep township. Kawasan baru ini akan menampung sekitar 4.500 unit hunian tapak dan 375 unit ruko serta kavling komersial, dilengkapi dengan fasilitas komunitas, olahraga, institusi pendidikan, dan fasilitas penunjang lain.
Nama Ecovia berasal dari gabungan kata Eco (lingkungan) dan Via (jalan), yang melambangkan perjalanan menuju gaya hidup hijau dan berkelanjutan.
Dengan tagline “Embracing Nature, Better Future,” Kota Wisata Ecovia menghadirkan tiga distrik utama yang saling terhubung. Di mana masing-masing distrik dirancang untuk meningkatkan well-being penghuni, jadi akan menyediakan beragam fasilitas gaya hidup sehat, seperti walkable street, city park, flower park, sport center. Distrik-distrik itu juga akan diisi dengan aneka fasilitas gaya hidup khas warga urban, seperti mal, co-working spaces, kafe, community plaza dan beragam area komersial. Adapun di area huniannya, dirancang dengan kaidah hijau yang aman dan inspiratif dengan fasilitas meliputi taman bermain, community gardens, lapangan olahraga, pocket parks, dan family clubs.

Distrik pertamanya Bravera, dan cluster Orlens menjadi area hunian perdana di sini, yang mengusung desain tata ruang fungsional, dan fasad modern tropis. Cluster Orlens ini menawarkan tiga tipe, yaitu: tipe 6 (LT 72 m²/LB 89 m²), tipe 7 (LT 98 m²/LB 122 m²), dan tipe 8 (LT 128 m²/LB 165 m2). Pada tahap perdana, rumah-rumah ini dipasarkan dengan harga mulai dari Rp1,8 miliar hingga Rp3,1 miliar.
Orlens akan dilengkapi dengan beragam fasilitas, seperti ruang terbuka hijau, promenade, jalur sepeda, jogging track serta outdoor playground. Di sini juga terdapat berbagai fasilitas olahraga seperti lapangan basket dan city park.
Prasetijo menyatakan, “Dengan menggabungkan pengalaman Sinar Mas Land dalam pengembangan township dan keahlian Sumitomo Forestry di bidang konstruksi berkelanjutan, kami yakin Kota Wisata Ecovia akan menjadi destinasi hunian pilihan keluarga urban Jabodetabek.”












