One Global Capital: Berinvestasi Bukan Sekadar Intuisi, Tapi Perlu Strategi

Bagikan

global

“Kita harus memahami, bahwa nilai properti naik-turun. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan investasi properti dengan rasio utang rendah yang sangat konservatif, karena investasi dengan rasio utang tinggi, cenderung menjebak Anda ke dalam kesalahan,” kata Iwan Sunito, CEO dan Founder One Global Capital, melalui rilis yang disampaikan (5/11).

Pemimpin perusahaan investasi yang berbasis di Sydney, Australia itu menerangkan bahwa investasi properti bukanlah kegiatan yang mengandalkan intuisi semata. Namun lebih kepada melakukan akuisisi lahan secara strategis, mampu meramal masa depan dengan mengetahui pola pembangunan perkotaan, memprediksi pergerakan manusia, perencanaan kota, dan rezonasi. Gabungan semua itulah yang menjadi menjadi salah satu kunci sukses dirinya menjadi salah satu pengembang besar di Negara Kangguru sana.

Iwan mencontohkan investasi yang sudah dilakukannya di Five Dock, kawasan pinggiran Kota Sydney, menggandeng beberapa koleganya, invetasinya telah membuahkan hasil. “Pada 20 tahun lalu, saat kami mengakuisisi lahan di Five Dock, harganya masih AU $15 juta, saat ini berdasarkan valuasi terbaru, nilai lahan tersebut sudah melonjak menjadi AU $110 juta,” ucapnya.

Menurutnya, rezonasi atau rencana pembangunan berdensitas tinggi oleh pemerintah negara bagian New South Wales di Five Dock, turut berperan dalam lonjakan harga yang terjadi di kawasan ini.

global

Hal lain yang patut diingat, menurut Iwan, adalah bahwa properti memiliki siklus dan kita tidak dapat memprediksi siklus tersebut. “Untuk itu, ada tiga hal yang selalu kami lakukan, yaitu: membeli dengan baik, menambah nilai jual, dan menjualnya dengan baik,” tuturnya.

“Anda tidak menghasilkan uang dengan menjual, namun Anda menghasilkan uang dengan membeli. Jadi, Anda harus pastikan bahwa Anda membeli dengan sangat baik,” kata Iwan berbagi cerita.

One Global Capital Fund

Terkait dengan strategi dalam berinvestasi, Iwan baru saja meluncurkan One Global Capital Fund Management Platform. Setelah berhasil mendapat lisensi wholesales pada Kuartal IV 2024, One Global Capital diizinkan untuk menawarkan produk investasi kepada sekelompok investor terpilih yang dianggap memilik visi dan misi yang sama.

“Kami berencana untuk meluncurkan penawaran berikutnya di pasar dalam beberapa pekan ke depan dengan harga yang menarik,” ungkap Iwan. Sebelumnya, telah dilakukan penawaran perdana saham One Global Retail.

baca juga: One Global Capital Akuisisi Pusat Belanja di Sydney Senilai Rp 215 Miliar

Menyadari bahwa setiap investasi memiliki risiko dan ada masa pasang juga surut, pihaknya ingin bisa menjaga agar investasi para investornya tetap aman. Untuk itu, One Global Capital Fund Management Platform menggandeng mantan CEO Land Lease menjadi anggota dewan direksinya, demi memastikan tata kelola perusahaan ditetapkan dengan baik.” Saya ingin memastikan sistem pemeriksaan dan keseimbangan yang tepat, transparansi, dan yang terpenting, perlindungan atas para investor sebagai prioritas utama kami,” paparnya.

Iwan menargetkan One Global Capital Fund Management Paltform akan menjadi yang terbesar di Sydney dalam beberapa tahun mendatang. Pihaknya pun sudah memiliki rencana untuk mengakuisisi beberapa aset Crown Group lain, yang ikut dikembangkan dirinya.

Ajak Investor Indonesia Go Global

global

“Kita melihat, pada tahun 1960-an terjadi gelombang imigran dari Lebanon dan Vietnam ke Australia, kemudian gelombang investasi dari Hong Kong ke Australia pada tahun 1996. Saya juga melihat gelombang investasi Korea ke Australia dan saat ini gelombang imigran dari China ke Australia terjadi sejalan dengan semakin makmurnya negara tersebut,” papar Iwan.

Optimistis dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut Iwan, sudah saatnya Indonesia belajar cara tumbuh secara global. “Mungkin ini akan menjadi proses belajar yang terlambat, tetapi setidaknya kita sudah memulainya,” tukasnya.

Nilai investasi Indonesia ke Australia menurutnya terus tumbuh. Saat ini investasi Indonesia ke Negeri Kangguru sebesar AUD2 miliar per tahun, atau dua kali lipat dari investasi Australia ke Indonesia.

“Visi kami di One Global Capital adalah sebagai jembatan investasi Indonesia ke luar negeri, terutama ke Sydney, di mana kami mempunyai kekuatan dan track record selama lebih dari dua dekade. Dan Jika saya bisa menjadi bagian dari pertumbuhan Indonesia menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, saya akan merasa sangat bangga dan terhormat,” tutup Iwan.

Artikel Terkait

Leave a Comment