Onduline Tile, Tren Genteng Beton Kekinian

Bagikan

Onduline-Tile-228x300Jakarta- Perkembangan yang makin pesat dalam dunia bahan bangunan membuat konsumen memiliki berbagai macam pilihan bahan bangunan dengan kualitas yang berbeda-beda. Sama halnya dengan atap, salah satu bahan bangunan yang memiliki porsi penting dalam pembangunan sebuah rumah tinggal.

Dari sekian banyak bahan bangunan, genteng pada bagian atap rumah memainkan peranan signifikan. Salah dalam pemilihan dan pemasangan genteng, dampaknya akan menjalar ke seluruh sektor konstruksi, seperti kebocoran bila hujan, kepanasan bila kemarau hingga sirkulasi udara yang tidak lancar. Biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan pun tak sedikit.

Karena pentingnya kualitas dan peran genteng, PT Onduline Indonesia (OI), salah satu perusahaan genteng aspal (bitumen) terbesar di Indonesia makin memperluas variasi produknya sesuai kebutuhan bangunan.

Seteleh sukses memasarkan dua produk andalan, yaitu Onduline (genteng bitumen bentuk gelombang) dan Onduvilla (genteng bitumen menyerupai bentuk genteng keramik/beton), kini hadir Onduline Tile sebagai produk terbaru Onduline tahun ini. Onduline Tile adalah atap bitumen inovasi perpaduan dari kedua produk sebelumnya, bentuknya seperti Onduline baik bahan maupun ketebalannya. Sehingga, Onduline tile memiliki bentuk seperti Onduvilla menyerupai genteng tetapi memanjang seperti Onduline.

Targetnya adalah segmen baru yaitu genteng beton yang tidak bisa disasar oleh Onduline ataupun Onduvilla. OI ingin melakukan penetrasi pasar pada jenis produk genteng beton ini melalui Onduline tile yang diciptakan, sehingga lebih ekonomis jika dibandingkan dua produk sebelumnya.

Beberapa kelebihan Onduline Tile jika dibandingkan dengan genteng beton pada umumnya adalah, tidak mudah bocor, sisi pewarnaan lebih baik dan harga yang lebih reasonable. “Terbukti produk kami ringan, ramah lingkungan dan tidak berisik,” imbuh Tatok.

Produk Onduline diklaim memiliki bobot lebih ringan dibandingkan dengan genteng keramik. Hingga kini produknya tersebar di 1.200 ritel dan lebih dari 50 agen bahan bangunan di Indonesia.

Karena masyarakat sudah banyak yang peduli pada masalah keselamatan dan kenyamanan, sehingga tren atap pun sudah mengarah pada atap ringan.

 

 

Artikel Terkait

Leave a Comment