Kawasan Industri Fotovoltaik Terintegrasi dan Terbesar di Indonesia Mulai Dibangun di Batang, Jateng

Bagikan

fotovoltaik

SEG Solar (SEG), produsen panel fotovoltaik (PV) asal Amerika Serikat (AS), mulai membangun kawasan industri fotovoltaik terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Indonesia. Inisiatif ini merepresentasikan komitmen ekspansi global dan investasi SEG di Indonesia. Lewat proyek ini, SEG akan memiliki kapasitas produksi ingot silicon wafer, sel, dan panel surya dengan volume 5 GW per tahun. Dengan begitu, proyek ini kelak menjadi kawasan industri fotovoltaik yang terintegrasi dan terbesar di Indonesia.

Hadir dalam acara peletakan batu pertama, (30/9), Nurul Ichwan (Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi Indonesia), Ngurah Wirawan (Direktur Utama KITB), serta Michael Eden (General Counsel SEG). Juga pejabat pemerintah lokal dan Grand Batang City serta tim manajemen inti SEG di Indonesia.

Pembangunan proyek ini dibagi dalam beberapa tahap dan untuk fase pertama akan membangun 10 lini produksi sel surya tipe-N yang canggih dengan target kapasitas produksi tahunan sebesar 5 GW. Fase pertama ini diperkirakan rampung pada Triwulan II-2025. Dalam proyek ini, SEG juga bekerja sama dengan produsen komponen PV lain, termasuk wafer, ingotjunction box, rangka, serta lembaran film EVA, yang digadang-gadang akan menjadi basis pengembangan bisnis komprehensif pada rantai nilai industri PV.

Michael Eden, CO-founder & General Counsel, SEG Solar, menyatakan, “Sebagai bagian dari strategi global SEG, kami berkomitmen membangun pabrik di Indonesia sebagai kawasan industri fotovoltaik yang efisien dan terintegrasi secara vertikal. Pabrik ini akan mengoptimalkan nilai industri tipe-N dari sektor hulu dan hilir industri. Produk sel surya dan panel surya yang diproduksi pabrik ini akan mendukung rencana penurunan emisi karbon Pemerintah Indonesia, serta memasok pabrik panel surya SEG Solar di Houston, AS. Maka dari itu, pabrik ini mendukung ketelusuran dan reliabilitas rantai pasok kami.”

Dalam sambutannya, Ngurah Wirawan, Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang, mengatakan, “Kolaborasi SEG dengan KITB akan menciptakan kawasan industri yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berteknologi pintar. Proyek ini akan mempercepat transformasi industri ramah lingkungan di Indonesia dan Asia Tenggara.”

baca juga: Unilever Pasang Panel Surya Terbesar di Pabriknya di Jababeka, Bekasi

Sementara itu, Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi Indonesia/BKPM, mengucapkan, “Dimulainya secara resmi konstruksi pabrik SEG di Indonesia ini menjadi perkembangan penting dalam upaya Indonesia mempromosikan perkembangan energi terbarukan dan industri hijau dengan dukungan investasi asing.”

Menurut Nurul, investasi SEG di Indonesia ini akan merangsang pembangunan ekonomi lokal, serta meningkatkan status Indonesia dalam rantai pasok industri energi terbarukan di dunia. “Kawasan industri ini akan membuka lebih dari 3.000 lapangan pekerjaan, serta menyediakan mata pencaharian dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat lokal,” katanya lagi.

fotovoltaik

Pabrik Fotovoltaik Seluas 40 Ha

Peresmian mulai dibangunnya pabrik fotovoltaik terintegrasi ini adalah tindak lanjut dari Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri di Grand Batang City, yang sudah ditandatangani pada medio Mei 2024. Nilai investasi proyek kawasan industri PV SEG Indonesia ini disebut-sebut lebih dari AS $ 500 juta. Sementara, luas lahan proyeknya mencapai lebih dari 40 hektar. Secara keseluruhan, rencana pembangunan kawasan industri ini mencakup kapasitas produksi silicon wafer dengan volume 5 GW yang terintegrasi secara vertikal, sel surya dengan volume 5 GW, dan panel surya dengan volume 5 GW.

baca juga: Wanxinda Tanam Investasi Senilai Rp 1 Triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang

Untuk diketahui, SEG berdiri pada 2016 dan berkantor pusat di Houston, Texas, AS. SEG adalah penyedia panel surya yang reliabel dan hemat biaya pada segmen utilitas, komersial, dan residensial. Pada akhir 2023, SEG telah menjual lebih dari 5 GW panel surya di seluruh dunia. SEG menargetkan kapasitas produksi lebih dari 5,5 GW pada akhir 2024.

Sementara itu, Grand Batang City adalah BUMN kawasan industri terbesar yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional. Menempati lahan seluas 4.300 Ha, Grand Batang City ini tidak hanya berisi kawasan industri, juga perumahan, kawasan ritel dan komersial.

 

Artikel Terkait

Leave a Comment