Intiland Segera Bangun South Quarter Tahap 2 Karena Pasar Kondominium Menggeliat

Bagikan

Direktur PT Intiland Development Tbk, Archied Noto Pradono

NEWS UPSDAE – PT Intiland Development Tbk melanjutkan pembangunan proyek South Quarter tahap kedua dengan membangun Residence High Rise di lokasi yang sama dengan South Quarter tahap pertama yang telah dirilis

“SQ tahap 2 Grand Launching di semester kedua dan mulai dibangun tahun depan,” tutur Direktur PT Intiland Development Tbk, Archied Noto Pradono, pekan lalu. South Quarter terletak di kawasan premium Pondok Indah dan Fatmawati.

Ini adalah salah satu proyek milik Intiland yang berfungsi sebagai perkantoran, apartemen, sekaligus ritel. Archied mengatakan posisi South Quarter sangat strategis menjadi daya tarik yang kuat bagi masyarakat yang bekerja di sekitar Fatmawati dan Pondok Indah.

Sehingga, saat ini nomor pesanan (NUP) yang telah terdaftar untuk kalangan terbatas telah dibuka. Proyek South Quarter kedua rencananya disegmentasikan untuk kalangan menengah ke atas dengan luas 45.000 meter persegi dengan kurang lebih 21 lantai yang terdiri dari 600 unit.

Selain itu, pada semester kedua 2019 Intiland juga berencana untuk melakukan pembangunan akses Moda Raya Terpadu (MRT) di South Quarter TB Simatupang Jakarta Selatan serta di Intiland Tower Sudirman. “Optimistis kalau kedua akses ini bisa dibuka akan semakin banyak masyarakat yang beralih ke moda transportasi ini,” tuturnya.

Penjualan properti diproyeksikan akan lebih baik usai hiruk pikuk Pilpres dan Pileg. Tak heran bila beberapa emiten properti sudah bersiap jualan lebih agresif lagi di semester II. Tidak hanya landed houses, penjualan kondominium digadang-gadang juga akan bertumbuh.

Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk (DILD) menjelaskan bahwa kondisi di semester I untuk penjualan kondominium maupaun apartemen cukup berat. Kendati pelanggan dan investor wait and see, namun di kuartal I tercatat 29,5% atau Rp 75 miliar pendapatan DILD berasal dari penjualan kondominium.

“Kami optimistis pasar kondominium akan berangsur-angsur membaik di semester II tahun ini. Kebijakan fiskal yang diterbitkan pemerintah sebagai insentif pemulihan industri properti diharapkan menjadi pertumbuhan sektoran,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/7)

Manajemen telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi pertumbuhan salah satunya menggenjot pemasaran produk-produk di segmen middle-up. Fokus penjualan produk existing, khususnya penjualan stok atau inventory, selain itu juga memberikan promo uang muka maupun cicilan dan perluasan target pasar.

Untuk penjualan kondominium, manajemen mengandalkan penjualan 9 proyek kondominium yang tersebar di Jakarta dan Surabaya. Diantaranya 1Park Avenue, South Quarter, Aeropolis, Fifty Seven Promenade dan Regatta yang terletak di Jakarta. Selain itu ada juga di kawasan Surabaya yakni The Rosebay, Graha Golf, Sumatra 36 dan Praxis.

Perusahaan ini juga menyiapkan sejumlah proyek baru pada 2019, namun hal ini masih memperhatikan kondisi dan daya serap pasar dahulu. “Kami perlu memperhitungkan aspek resikonya, mengingat pengembangan high rise memiliki tingkat risiko lebih tinggi dibanding produk perumahan atau landed houses,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Leave a Comment