BERITA PROPERTI – Wabah pandemi Corona atau Covid-19 yang terjadi dihampir seluruh dunia, melumpuhkan semua sektor industri, baik skala kecil, menengah terlebih lagi skala besar. Semua kegiatan yang sudah terencana sebelumnya, terpaksa harus dibatalkan karena wabah virus yang pertama kali menjangkit wraga Wuhan, Cina itu.
Perekonomian dalam negeri juga sudah mulai rontok akibat dari dampak makin meluasnya Covid – 19. Dari catatan APPBI, jumlah kunjungan ke Pusat Perbelanjaan menurun sangat drastis, bahkan ada yang cuma tinggal 10% – 20% saja akibat virus tersebut. Terjadi penurunan sampai 80% – 90% dan ini terjadi hampir disemua Pusat Perbelanjaan.
Begitu juga dengan industri pariwisata khususnya perhotelan yang turun drastis, disamping juga karena merosotnya aktifitas penerbangan. Tingkat occupancy hotel saat ini berada di 25% hingga -50%, yang menekan average room rate berada hanya di angka -10% hingga -25%. Hal ini membuat total revenue hampir semua hotel kini menurun -25% hingga -50%
Covid-19 juga berdampak pada penurunan IHSG yang sangat parah ke Level 3900 dan USD 17000, sehingga akan melemahkan industri dan daya beli masyarakat. Penutupan sejumlah pusat belanja dan pelayanan umum serta adanya himbauan Work From Home serta Social Distancing, akan menyebabkan banyak pengangguran karyawan yang dirumahkan.
“Akibatnya income akan berkurang sementara beban biaya hidup akan tetap ada. Oleh karena itu, harus ada persiapan financial control dan pengetatan pengeluaran agar tetap bertahan dimasa seperti ini. Kebutuhan masyarakat dalam hal sandang pangan akan tetap ada dan dibutuhkan, meskipun kondisi sedang sulit,” jelas Commercial and Business Development Director AKR Land, Alvin Andronicus kepada propertynbank.com.
Untuk menghadapi situasi dan kondisi sulit seperti saat ini, kata Alvin yang sebelumnya lama bergabung di sejumlah perusahaan properti kelas kakap tersebut, menghimbau agar semua elemen masyarakat harus tetap mencari peluang usaha dengan strategi yang berbeda dari biasanya. Selain itu, kata dia, harus tetap adakan aktivitas ekonomi dengan bisnis model yang disesuaikan.
