BERITA PROPERTI – Aktifitas pemasaran yang dilakukan oleh pengembang saat wabah Corona melanda, tetap harus jalan meskipun dalam kondisi work from home (WFH). Oleh karena itu, pengembang telah menyiapkan sejumlah langkah dan strategi serta menyesuaikan program-program pemasaran yang akan diterapkan.
“Kami menerapkan WFH namun dengan skala prioritas. WFH diberlakukan sesuai dengan urgensi masing-masing departemen. Kami memperkirakan akan terjadi kelambatan untuk pembangunan karena adanya WFH dan social distancing. Yang pasti, juga akan terjadi koreksi construction cost,” ujar Commercial and Business Development Director AKR Land, Alvin Andronicus saat dihubungi Propertynbank.
Dikatakan Alvin, untuk kegiatan WFH, team sales diatur secara bergilir. Aktifitas selama WFH tetap dimonitor melalui data base dan loyal buyer sebagai referensi calon melalui net working masing-masing sales. Selain itu, team web dan digital activity tetap update sosial media maupun internal web yang lebih informative dan termonitor dengan baik dan cepat.
Dia mengakui, saat ini masih ada penjualan dan pada umumnya yang dilakukan oleh end user. “Mereka lebih minat ke properti yang ready to stay serta pembangunan proyek yang segera jadi unitnya. Oleh karena itu, kami tidak stop pembangunan tapi tetap disesuaikan dengan jadwal serah terima dan masih berlanjut meski ada perlambatan aktivitas. Proyek yang tetap jalan ada di Jakarta, Manado, Surabaya dan Gresik,” tegas Alvin.
Alvin mengatakan bahwa konsumen sebagai pengguna tetap menjadi target utama. Pihaknya terus memberi informasi mengenai capital gain serta investment yield yang akan diperoleh jika beli saat ini. Pasalnya, kedepannya akan ada kenaikan harga akibat efek ekonomi dan naiknya harga meterial dari kenaikan cost serta valas yang membumbung naik.
Disamping tetap mengaktifkan marketing gallery yang terpelihara dengan baik dan nyaman, AKR Land kata Alvin, juga menjalankan strategi penjualan yang lebih fokus kepada cash discount yang besar. Apalagi jika konsumen melakukan pembayaran cash keras. Selain itu juga dilakukan pemberian gimmick seperti full furnish untuk stock yang ready kepada pembeli.
“Di saat kondisi global seperti ini, kami sebagai pengembang berharap pemerintah memberikan stimulan kepada pembeli seperti suku bunga angsuran yang ringan dan bunga pinjaman yang rendah serta tenor yang dapat diperpanjang waktunya. Pemerintah juga bisa mengambil langkah positif dengan meringankan masalah perpajakan,” tutur Alvin.