C-Crete Technologies Ciptakan Beton Berbahan Granit, Bebas Semen dan CO2

Bagikan

beton

Memiliki misi untuk menjaga keberlanjutan Bumi, C-Crete Technologies telah memproduksi beton tanpa semen Portland dan proses pembuatannya tanpa emisi karbondioksida (CO2). Yang terbaru adalah menggunakan  batu granit.

Produk ini bahkan sudah dijadikan topping slab dari lantai upper lobby salah satu supertall baru di Manhattan, Amerika Serikat yang saat ini masih dalam proses pengerjaan. Supertall yang beralamat di 270 Park Ave ini disiapkan menjadi markas besar global JPMorganChase. Didesain oleh biro arsitek Foster + Partners dan dibangun oleh AECOM Tishman sebagai kontraktor utama, dan Severud Associates Consulting Engineers, sebagai konsultan konstruksi. Gedung setinggi 70 lantai ini memang didesain oleh Foster + Partners sebagai gedung hijau dan hemat energi,

Untuk diketahui, dalam proses konstruksi, topping slab adalah lapisan beton berkualitas tinggi yang ditempatkan di atas permukaan beton lainnya, terutama bertujuan untuk meningkatkan penampilan dan fungsinya. Untuk pelapisan tersebut, C-Crete menuangkan beton granit denga volume sebanyak 12 cubic yard atau setara 9,2 m3.

Granit adalah batuan non-karbonat yang terdiri dari silikon, aluminium dan kalsium. Perusahaan rintisan produsen material bangunan berkelanjutan ini menyatakan bahwa tiga unsur tersebut melimpah di Bumi. Dari segi volume, bahkan lebih banyak dibandingkan batu kapur yang digunakan untuk pembuatan semen Portland.

Selain bahan bakunya melimpah, proses produksinya juga bisa lebih bersih daripada pembuatan semen Portland, yang produksinya menyumbang sekitar 8% emisi CO2 global. Bahan pengikat semen yang terbuat dari granit, zeolit, dan basalt itu tidak mengeluarkan CO2 selama proses produksinya.

Beton granit produk C-Crete ini diklaim punya kinerja yang lebih baik dari pada semen Portland, dengan kekuatan tekan lebih dari 5.000 psi. Semen granit ini terbukti mampu memiliki kemampuan pemompaan dan kerja, serta setting time dan penyelesaian permukaan (surface finish) yang mirip dengan beton konvensional. Tidak hanya itu, juga sudah memenuhi standar ASTM Internasional untuk sifat mekanik dan daya tahan, dan hal ini sudah diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen. Yang menarik, C-Crete biayanya masih setara dengan material konstruksi konvensional.

Oleh karena itu, beton berbasis granit C-Crete ini diyakini dapat membantu industri konstruksi, terutama langkah signifikan dalam mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan beton. Bayangkan, beton berbahan kapur dan mengandung banyak karbon itu telah berabad-abad digunakan sebagai struktur utama banyak bangunan, seperti sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur lain.

baca juga: SIG Pamerkan Aneka Bahan Bangunan Ramah Lingkungan di IKN

Beton Bebas Emisi

betonSebagai produsen yang berbasis ilmu material, C-Crete Technologies berkomitmen untuk menciptakan, membangun, dan meningkatkan material infrastruktur generasi berikutnya, dengan jejak CO2 yang sangat rendah atau negatif. Berfokus pada pengelolaan lingkungan dan inovasi teknologi, C-Crete bertujuan untuk mengatasi tantangan global perubahan iklim, sekaligus menyediakan material infrastruktur unggul dalam skala besar.

Sebelumnya, C-Crete sudah menciptakan produk beton berbahan batu zeolit atau basalt, dan sudah sukses dipakai di proyek-proyek pembangunan lain di AS. Zeolit adalah batuan yang sebagian besar terbuat dari silikon dan aluminium, sementara basalt terdiri dari silikon, aluminium dan kalsium. Produsen ini juga mengklaim, dengan campuran bahan zeolit dan basalt ini tersebut, kuat tekan strukturnya lebih dari 5.000 psi.

C-Crete sudah mematenkan produk-produknya tersebut, dan penemuannya ini mendapat ganjaran dari the National Ready Mixed Concrete Association pada 2024 Concrete Innovation Award. Ke depan produsen yang berbasis di San Leandro, California, ini akan terus mengembangkan untuk penggunaan berbagai batuan lokal yang melimpah dan alami, sebagai pengikat semen untuk produk betonnya.

Artikel Terkait

Leave a Comment