BERITA PROPERTI – Minat masyarakat untuk memiliki hunian berupa rumah tapak ternyata masih potensial. Hal ini terlihat dari riset situs jual beli rumah dalam jaringan Rumah123.com. Hasil riset menyebutkan tingkat pencarian rumah tapak naik 34 persen, sedangkan pencari apartemen dan tanah turun masing-masing 10 persen dan 2 persen.
Pengembang perumahan pun berlomba memasarkan produk rumah tapak mereka dengan gencar. Sejumlah pengembang untuk menangkap peluang dan potensi pasar rumah tapak, salah satunya PT Triyasa Propertindo (Triyasa) bagian dari PT Tiara Marga Trakindo (Grup TMT).
Perusahaan yang sudah membangun gedung perkantoran di kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, kini mulai terjun dalam bisnis rumah tapak dengan menghadirkan dua hunian berkonsep Smart and Modern Living yaitu Samira Residence Sentul dan Samira Regency Bekasi.
Direktur PT Triyasa Propertindo, Andrie Gotama mengakui rumah tapak masih diminati oleh masyarakat karena keinginan memiliki rumah dan tanah, berbeda dengan apartemen yang hanya berupa bangunan. Dari sisi harga, berdasarkan survei internal yang dilakukan Triyasa Propertindo, rata-rata harga rumah yang paling diminati berkisar di bawah Rp700 juta yakni sekitar Rp400 juta hingga Rp700 juta.
“Banyak kaum millennial dan keluarga muda yang ingin memiliki rumah sendiri, karena dengan rumah tapak karena masih ada sisa tanah yang bisa dikembangkan. Untuk harga berkisar diangka Rp400 jutaan hingga Rp700 juta,” ujarnya di Jakarta, Jumat (7/2).
Perusahaan pun fokus untuk mengembangkan hunian tapak yang ditawarkan mulai dari Rp400 jutaan. COO Triyasa, Zaenal Abidin, menjelaskan jika Samira Regency Bekasi yang mengusung konsep “The Affordable Modern Living” ini dibangun di atas lahan seluas 2,1 Ha dan terbagi menjadi tiga fase penjualan.
Jumlah total yang ditawarkan mencapai 159 unit yang terdiri dari 3 tipe rumah yakni, Amethyst (30/60), Citrine (45/72) dan Emerald (55/72) dan 20 unit ruko. “Saat ini Samira Regency Bekasi mulai memasarkan fase 1 dengan total 51 unit rumah dan 5 unit ruko dengan harga mulai dari Rp 400 juta-an hingga Rp 900 juta-an,” tuturnya.
Lokasinya pun strategis karena berjarak 5 menit dari pintu tol Grand Wisata, serta 15 menit menuju stasiun KRL Tambun dan LRT Bekasi Timur. Samira Regency Bekasi dekat dengan berbagai sarana ibadah, pendidikan, rekreasi dan kesehatan.Setiap unit rumah pun dilengkapi dengan fasilitas smart green home dan CCTV.
Sementara Samira Residence Sentul yang juga dibangun di lahan seluas 2,1 Hektar terbagi atas empat tipe, yaitu: Tipe 36/84, Tipe 45/84, Tipe 75/96 dan Tipe 90/96 dan 16 unit Ruko dan 111 unit Rumah. “Samira Residence mengusung konsep “Your Smart Living at Sentul”, ditawarkan mulai Rp 700 juta-an hingga Rp 1.3 milyar,” sambungnya.
Adapun lokasinya berada di area CBD Sentul, dengan jarak 1,2 km dari pintu keluar tol Sentul Selatan; 1 km dari pintu masuk tol Lingkar Luar Bogor; 1.5 km dari rencana stasiun LRT dan dekat dengan fasilitas public diantaranya IKEA, Aeon Mall serta sarana rekreasi seperti Theme Park.
Zaenal menjelaskan proyek Samira Residence Sentul dan Samira Regency Bekasi memberikan jaminan Architecture with Intelligence. Artinya dibangun dengan spesifikasi bahan bangunan yang berkualitas dengan high ceiling 4 meter agar memiliki pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik. Termasuk jaminan legalitas bangunan.
“Kami optimis Capital Gain dengan kenaikan 12% – 15% pertahun, diperoleh konsumen karena infrastruktur di sekitar proyek masih berkembang. Triyasa sebagai bagian dari Grup TMT sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia memiliki tanggung-jawab menjaga kredibilitas dan nama baik perusahaan, termasuk pemberian sertifikat yang clean and clear,” tutur Zaenal. (Artha Tidar)