Siapa yang tak kenal dengan Pondok Tjandra Indah?. Icon kawasan perumahan elit di Surabaya Timur ini dibangun Tjandra Sugiharto sejak tahun 1981. Dari lahan seluas 10 ha, berkembang menjadi 400 ha. Selain kawasan residensial, Ia juga memiliki hotel, commercial area, apartemen dan segera membangun kawasan mix use.
Kunci Sukses
Dengan berbagai portofolio yang telah dimilikinya, pria yang telah mendedikasikan dirinya di bisnis properti sangat memegang teguh beberapa prinsip yang membuatnya mempu bertahan. Setiap membangun hunian, ia selalu menempatkan diri sebagai customer, sehingga ia tak mau asal dalam membangun. “Saya bangun rumah seperti untuk saya. Jadi kualitas, kenyamanan semua saya perhatikan seiolah saya yang akan tempati,” akunya.
Prinsip berikutnya ia sangat memegang komitmen dan selalu menepati janji baik pada customer, kontraktor, arsitek dan lainnya. Tjandra juga tidak akan pernah mau menjual produk properti, terutama perumahan, jika perizinan belum jelas dan dikantongi. Ia akan menolak membangun properti di atas lahan yang masih bersengketa. “Kami harus memastikan semuanya clear, bersih, dan legal,” kata Tjandra.
Dalam menjalani bisnisnya Tjandra sangat berhati-hati terutama mengatur cashflow perusahaan. Bisa dibilang Tjandra membangun sebagian besar proyeknya tanpa mitra (investor) maupun modal perbankkan. Meski terkesan konservatif, namun inilah gaya Tjandra yang membuatnya selamat dari krisis yang menghantam bisnis properti tahun 1998 dan 2008.
“Kalau dari dulu saya pakai dana perbankkan mungkin bisa besar atau malah kolaps sejak lama, Makanya saya lebih utamakan membangun dengan modal perusahaan. Karena kerja di bisnis properti sangat riskan dan beresiko tinggi. Maknya waktu krisis ‘98, cashflow peruashaan tetap terjaga meski hanya laku 3 unit rumah dalam satu tahun,” ujarnya.
Belajar dari pengalaman menghadapi krisis, Tjandra cukup santai menghadapi lesunya bisnis properti yang telah akibat pandemi covid-19. “Mungkin akan kembali bangkit setelah pandemi usai, karena sekarang customer wait and see. Tjandra mengatakan serapan pasar tertinggi di Surabaya masih dominasi landed house yang disusul properti komersial, dan apartemen.
Jalan Santai Setiap Subuh

Salah satu kunci sukses Tjandra Sugiharto tetap tampil bugar di usia 76 tahun adalah rutin jalan santai setiap subuh yang dilakukannya setiap hari. “Setiap subuh saya jalan 5 kilometer dengan mengelilingi lapangan bersama teman-teman,” ujar suami dari Lanny Widjaja ini.
Selain itu Ia juga mengatur pola makannya. Meski demikian Tjandra tak ada satu makanan pun yang menjadi pantangannya. “Saya makan semua, tapi setelah jam 4 sore makannya buah,” tambah ayah lima anak ini
Tak hanya itu, disamping menjaga kesehatan dengan jalan santai dan menjaga pola makan, ayah dari Jenny Sugiharto, Glenn Widjaja Sugiharto, Edward Sugiharto, Ingrid Sugiharto dan Narita Sugiharto ini selalu mengutamakan kebersamaan dengan berkumpul dan berlibur di setiap akhir pekan bersama istri, anak-anak dan cucu-cucunya.