Ekonomi digital merupakan sektor dengan kebutuhan SDM yang besar saat ini. BCA melihat hal itu sebagai peluang untuk berbagi, dengan cara membekali generasi muda dengan perangkat keahlian yang relevan lewat metode dan mitra yang kompeten di sektor tersebut. Itulah yang mendasari BCA mengembangkan BCA SYNRGY Academy.
Peserta SYNRGY Academy memperoleh berbagai pembekalan untuk mengasah kemampuan mereka, baik secara hard skill maupun soft skill. Dengan demikian, mereka diharapkan menguasai keterampilan yang diperlukan untuk terjun ke dunia kerja, khususnya di sektor digital. Sebagai program pelatihan di bidang teknologi digital, program ini membuka sejumlah kelas seperti engineering, back-end engineering, front-end engineering, desain UI/UX, dan iOS engineering. Kelas-kelas tersebut menjadi pilihan seiring kebutuhan industri digital yang semakin berkembang saat ini.
Adalah Muhammad Rafli Adiansyah, salah satu peserta BCA SYNRGY Academy yang bercita-cita untuk berkarier di sektor digital dan kini menjadi desainer UI/UX di sebuah perusahaan media digital. “Perjalanan saya menemukan SYNRGY Academy cukup unik. Awalnya saya mau kuliah jurusan IT namun enggak kesampaian, karena biayanya mahal. Ayah saya hanya seorang mitra ojek online dan suatu hari, Bapak pulang membawa kabar tentang SYNRGY Academy ini. Begitu saya lihat, saya cukup kaget karena ini hal yang sudah saya impikan sejak dulu,” kenang Rafli, yang sudah lulus dari jurusan Agribisnis di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten.
“Di SYNRGY Academy saya mendapat pembekalan sesuai dengan jurusan kelas yang saya pilih. Yang menarik juga, kami diminta berkolaborasi dalam tim untuk mengerjakan proyek akhir berupa pembuatan aplikasi sehingga kami tidak hanya belajar teori, tapi juga bisa mempraktikkan ilmu yang kami dapat,” papar Rafli.
“Binar Academy percaya bahwa banyak talenta di Indonesia memiliki kemauan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh berbagai industri. Selain itu, kami pun percaya bahwa transformasi digital selalu dimulai dari manusia. Oleh karena itu, kami bersinergi dengan BCA untuk turut ambil bagian dalam memperkaya ilmu dan talenta masa depan di Indonesia,” kata Presiden Direktur Binar Academy Alamanda Shantika. Binar merupakan mitra kerja BCA dalam menjalankan SYNRGY Academy.
Bangun Jejaring dengan SYNRGY Accelerator
Selain program pelatihan tersebut, BCA juga menyelenggarakan SNYRGY Accelerator yang berfokus pada pembinaan start-up. Program yang sudah dilaksanakan sejak 2019 ini, merupakan program pendampingan start-up, mulai dari mentoring, lokakarya, community event, business matching, sesi berjejaring antar-startup hingga dengan BCA.
Dari lima gelombang penyelenggaraan, SYNRGY Accelerator sudah meluluskan 72 startup dari 600 lebih start-up yang mendaftar. Jejak.in adalah salah satu start-up yang berhasil mengembangkan inovasinya melalui program ini.
“Kami sempat berpikir dua kali untuk ikut program ini, karena berdasarkan pengalaman mengikuti bootcamp accelerator lainnya, programnya cukup memakan waktu. Sementara kami harus bekerja dengan jadwal yang padat. Namun kurikulum SYNRGY Accelerator bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing startup dengan waktu yang fleksibel. Kami difokuskan untuk melakukan networking dan business matching hingga akhirnya kami juga dapat berkolaborasi dengan ekosistem BCA,” tukas COO Jejak.in Sudono Salim.
BCA terus mendorong anak-anak muda dalam ekosistem startup untuk terus menciptakan inovasi berbasis teknologi dan membumikan solusinya ke masyarakat, baik di lingkup nasional maupun internasional.
“SYNRGY Accelerator dan SYNRGY Academy adalah kegiatan corporate social responsbility (CSR) BCA dalam memajukan ekonomi digital Indonesia, baik dari aspek startup maupun talentanya. Melalui program ini kami berharap ada ekosistem digital yang terbentuk secara berkelanjutan dan memberi dampak signifikan terhadap transformasi ekonomi digital Indonesia,” pungkas EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.