Sektor perkantoran Asia Pasifik lagi-lagi melaporkan volume investasi tertinggi berkat minat kuat para investor institusional pada pasar utama. Aset-aset defensif serta yang utama bagi kegiatan operasional – pusat logistik, pendidikan, dan pusat data juga mencuri perhatian investor, sehingga munculah aliran dana dan usaha patungan baru. Aktivitas transaksi ritel dan hotel tetap stagnan pada semester pertama tahun ini.
Dengan penurunan tingkat suku bunga pinjaman di sebagian besar pasar utama, data dari JLL menunjukkan bahwa prime yield dan bond yield berada di batas yang aman di sebagian besar sektor di Asia Pasifik. Hal ini menciptakan pasar yang menarik untuk investor luar yang ingin menempatkan dana sekitar $ 40 miliar* dalam bentuk cash di kawasan tersebut.
Sementara itu sektor logistik dan industri merupakan yang paling tangguh di wilayah ini selama kuartal kedua. Pertumbuhan sewa tetap positif di Shanghai (+ 1,2%) dan Sydney (+ 1,0%) dan sebagian besar bergerak stabil di Singapura, Beijing, Sydney, dan Melbourne.
Roddy Allan, Chief Research Officer, Asia Pacific, JLL mengatakan masih terdapat ketidakpastian mengenai prospek pertumbuhan dan pemulihan di tengah pandemi COVID-19. Penawaran dan permintaan akan tetap menjadi pendorong utama untuk kinerja sewa. Namun setiap negara masih melalui tahapan karantina wilayah dan ini tentu akan berdampak langsung pada permintaan.
“Dampak COVID-19 akan tetap terasa, tetapi hasil kajian kami menunjukkan bahwa investor akan kembali ke pasar pada paruh kedua dengan optimis. Kami percaya investasi akan meningkat lebih cepat pada awal 2021,” ujarnya.